Orang Miskin Marah Lantaran Jadwal RDP dengan Komisi E DPRDSU Batal

Bagikan Berita :

MartabeSumut, Medan

Orang miskin yang tergabung dalam Forum Orang Miskin Kota Medan (Formikom) marah. Pasalnya, jadwal Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut (DPRDSU) batal tanpa alasan jelas pada Kamis (13/6/2013). Akibatnya, massa yang didominasi ibu-ibu itu berteriak-teriak di gedung Dewan.

Pengamatan MartabeSumut, puluhan orang mengaku miskin itu mulai datang di gedung DPRDSU pukul 10.00 WIB sesuai jadwal undangan RDP Komisi E DPRDSU. Namun mereka tak kunjung dipanggil karena staf Komisi E memberitahukan tidak ada anggota Komisi E yang berada di tempat. Menyadari situasi tersebut, Kordinator aksi Formikom Lippen Simanjuntak pun berang. Dia bersama puluhan orang miskin lainnya duduk di teras pintu masuk gedung sambil berorasi. Kepada MartabeSumut di halaman DPRDSU, A br Manik dan R br Hutabarat membeberkan, saat ini persoalan raskin menjadi tanda tanya besar disebabkan tidak adanya penyaluran yang stabil beberapa bulan terakhir. Menurut kedua warga Simalingkar ini, kalau memang ada pengurangan raskin, seharusnya tidak terjadi penumpukan karung-karung raskin di kantor kelurahan tertentu. “Kami ini adalah orang miskin pak, kenapa kami tidak dapat raskin lagi sementara karung raskin banyak menumpuk di kantor lurah,” sesal A br Manik.


Komisi E DPRDSU Batalkan Sepihak RDP


Sementara Lippen Simanjuntak yang dikonfirmasi MartabeSumut di lokasi, menyesalkan sikap Komisi E DPRDSU yang membatalkan sepihak jadwal RDP. “Kami diundang resmi bang ke sini sesuai surat Nomor 1088/18/Sekr tertanggal 30 Mei 2013 yang ditandatangani Ketua DPRDSU Saleh Bangun. Kami akan rapat gabungan bersama Komisi E, B dan Pemprovsu untuk membahas berbagai hal menyangkut aspirasi orang miskin. Tapi kami sudah datang ternyata mereka tidak jelas, macam mana administrasi mereka ini,” aku Lipen kesal. Menurut Lippen, kehadiran pihaknya untuk membahas agenda orang miskin semisal; bantuan beras miskin, data orang miskin di Sumut, bantuan langsung tunai bagi lansia maupun penyandang cacat, bantuan siswa miskin serta pembahasan realisasi fasilitas kesehatan orang miskin seperti Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal. “Kalo begini cra DPRDSU, ya sudah gawat kali lah mereka ini sebagai wakil rakyat,” sesal Lippen lagi.

Mayoritas Anggota DPRDSU Kunker

Masih berdasarkan pantauan MartabeSumut, selang beberapa menit kemudian, Humas DPRDSU Rospita Pandiangan menemui pengunjukrasa. Namun orang miskin memaksa akan tetap berada di gedung Dewan bila tidak ada anggota DPRDSU yang menyampaikan penjelasan secara resmi. “Kami mohon maaf karena mayoritas anggota DPRDSU sedang melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke luar daerah. Jadi saya rasa jadwal RDP akan ditinjau ulang nantinya,” ucap Rospita, mencoba menenangkan ibu-ibu yang mulai kesal berteriak-teriak. Setelah Rospita meninggalkan pengunjukrasa, anggota Komisi E Taufik Hidayat muncul menemui pengunjukrasa. Alasan serupa kembali disampaikan Taufik terkait kunjungan kerja yang dilakukan anggota Dewan. “Kami mohon maaf, jadwal RDP akan ditinjau ulang nantinya,” ujar Taufik. Massa ibu-ibu yang membawa anaknya masing-masing tetap tidak terima. “Kami lapar pak, kami butuh ongkos ke sini tapi hasilnya sia-sia. Dimana perasaan anggota DPRDSU kepada rakyatnya,” teriak mereka. Entah informasi ini betul atau tidak, tapi massa Formikom mulai membubarkan diri setelah salah satu Staf Komisi E DPRDSU disebut-sebut memberikan uang Rp. 500 ribu untuk biaya makan dan transport pulang massa orang miskin.(MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here