www.MartabeSumut.com, Medan
Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen (JKLPK) Indonesia akan melaksanakan Konsultasi Nasional (Konas) XII pada 3-5 November 2016 di Gereja Bolon HKBP Desa Sari Marihit-Sipitudai Kecamatan Sianjur Mulamula Kabupaten Samosir Sumatera Utara. Pertemuan nasional 3 tahunan ini merupakan mekanisme rutin organisasi untuk membahas agenda kerja strategis terutama mengevaluasi Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan penetapan kelompok kerja (Pokja) periode 2016-2019.
Kordinator Publikasi dan Dokumentasi Tongam Panggabean, melalui keterangan Pers diterima www.MartabeSumut.com, Senin siang (31/10/2016), mengatakan, Sejak didirikan tahun 1990, JKLPK Indonesia bekerja secara aktif mewujudnyatakan kesejahteraan sosial, kesetaraan, keadilan, perdamaian dan keutuhan-ciptaan. Kegiatan jaringan disebutnya berbentuk advokasi serta assistensi kemanusiaan bagi yang terpinggirkan dan didasari oleh panggilan teologi Alkitabiah Markus 1: 15; Lukas 4:18-21 dan I Korintus 3: 9. Sebagai lembaga jaringan nasional, lanjut Tongam lagi, JKLPK memiliki anggota (partisipan) sebanyak 269 organisasi di seluruh Indonesia. “Berdasarkan wilayah kerja, terdiri dari 12 region yakni region Bali, Jokyakarta-Jateng, Jabotabek, Jatim, Kalbar, Kaltengsel, Maluku, NTT, Papua, Papua Barat, Sulawesi dan Sumatera. Masing-masing partisipan akan mengutus perwakilannya untuk hadir dalam Konas XII nanti,” terangnya.
Pawai Budaya
Menurut Tongam, acara akan diawali dengan pawai budaya nusantara pada Kamis, (3/11/2016) bersama seluruh peserta Konas XII dan Serikat Tani Kabupaten Samosir serta masyarakat Sari Marihit-Sipitudai. Peserta pawai akan mengenakan pakaian adat dan menampilkan indentitas budaya lainnya. “Peserta berpawai dengan jalan kaki dari Simpang Empat Gereja Bolon HKBP Pangururan melewati Jalan Uskup Sugyo Pranoto, Simpang Tiga, Terminal Pangururan, Jalan Nahum Sitomorang, Jalan Pelabuhan, Jalan Putri Lopian dan berakhir di lokasi konsultasi yakni Simpang Empat Gereja Bolon HKBP Sari Marihit-Sipitudai,” ungkapnya. Sementara budaya dan kesenian Batak seperti tortor dan musik serta ulos juga akan ditampilkan tidak hanya pada saat pawai. Melainkan dalam bagian-bagian tertentu dari rangkaian acara hingga penutupan. Hal itu diakuinya bertujuan melestarikan kebudayaan sekaligus promosi kekayaan adat, tradisi dan kesenian lokal.
Pada hari yang sama, singkap Tongam lebih jauh, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi mengenai revolusi mental (direncanakan dihadiri oleh Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Disusul studi tentang tema Konas XII yakni Markus 16:15 oleh Pdt Robert Setio dan seminar bertajuk “Menjadi alat untuk memberitakan kabar baik bagi semua makhluk agar hidup harmoni, holistik dan damai dalam NKRI” dengan narasumber Jhoni Nelson Simanjuntak. Selain itu, unsur pimpinan daerah Kabupaten Samosir khususnya bupati dan kantor dinas pariwisata, DPRD Samosir, Kapolres Samosir dan lembaga terkait lain dipastikannya turut diundang saat acara. “Adapun pembahasan agenda kerja strategis Konas XII meliputi Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) periode 2013-2016, menetapkan program kerja periode 2016-2019, penetapan kelompok kerja (Pokja) periode 2016-2019 dan studi wisata yang berlangsung pada Jumat (4/11/2016),” tutup Tongam, seraya menambahkan, keesokan harinya Konas XII ditutup dengan ibadah. (MS/RED)