FP-NasDem DPRDSU Tanggapi LKPj Gubsu 2018, Delmeria: Pendidikan Sumut Menurun

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Sidang Paripurna membahas 3 agenda, Selasa pagi (7/5/2019) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Ketiga agenda diantaranya, pertama, penyerahan Laporan Hasil BPK RI Perwakilan Sumut kepada Ketua DPRDSU dan Gubsu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provsu TA 2018 yang diserahkan anggota V BPK RI. Kedua, pengambilan keputusan terhadap rekomendasi DPRDSU atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubsu akhir tahun 2018. Ketiga, penyerahan rekomendasi DPRDSU atas LKPj Gubsu akhir tahun 2018 kepada Gubsu.

Pantauan www.MartabeSumut.com di lokasi, tampak hadir puluhan legislator, Gubsu Edy Rahmayadi, anggota V BPK RI Ir Isma Yatun, MT, Kepala BPK RI perwakilan Sumut Dra Vincentia Moli Ambar Wahyuni, MM, Ak dan beberapa pimpinan OPD Sumut. Setelah serah terima laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas LKPD Provsu tahun anggaran 2018 kepada Gubsu dan Ketua DPRDSU, anggota V BPK RI Ir Isma Yatun, MT, secara terbuka menyatakan Sumut memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). “Provinsi Sumut sudah bisa mempertahankan WTP untuk ke-5 kalinya. Namun Pemprovsu harus terus mendorong praktik pengelolaan keuangan negara dengan baik. Kami apresiasi pencapaian ini. Diharapkan nanti akan selalu ada laporan keuangan negara yang baik,” terang Isma Yatun, seraya mengungkapkan beberapa catatan kritis atas kelemahan yang masih terjadi.

Pendidikan Sumut Menurun


Masih pengamatan www.MartabeSumut.com di ruang Paripurna, sebelum dilakukan pengambilan keputusan terhadap rekomendasi DPRDSU atas LKPj Gubsu akhir tahun 2018, sebanyak 9 fraksi DPRDSU memberikan pendapat atas Laporan Pansus LKPj Gubsu yang telah disampaikan Ketua Pansus H Syamsul Qodri Marpaung, Lc. Nah, salah satu yang mengejutkan muncul dari juru bicara FP-NasDem DPRDSU Dra Delmeria. Pasalnya, Delmeria secara lantang mengkritisi urusan wajib mengenai pendidikan Sumut tahun 2018 yang mengalami penurunan. Berdasarkan hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), ungkap Delmeria, Indonesia berada pada peringkat 64 dari 72 negara dunia yang rutin membaca. Bahkan menurut studi World Most Literate Nation Study (WMLNS), Indonesia disebutnya ranking 60 dari 61 negara dunia. Artinya, buruknya literasi secara nasional memunculkan kondisi yang kian parah akibat penurunan angka partisipasi kasar pendidikan serta berkurangnya tenaga pendidik di daerah. “Maka bila tak ada perubahan, FP-NasDem DPRDSU khawatir visi-misi Pemprovsu menjadikan “Sumut bermartabat” akan sulit tercapai,” sindir Delmeria. Anggota Komisi E DPRDSU bidang Kesra dan Pendidikan tersebut memastikan, Pemprovsu urgen mengambil langkah-langkah konkret mengatasi penurunan indikator-indikator pendidikan di Sumatera Utara yang terjadi tahun 2018. Kalau itu dilakukan, Legislator asal Dapil Sumut IX Kab Taput, Kab Tobasa, Kab Samosir, Kab Humbahas, Kota Sibolga dan Kab Tapteng ini percaya kelak bisa lahir masyarakat Sumut terpelajar, berwawasan, intelektual, berkarakter, cerdas, berdaya saing, kolaboratif serta mandiri. Bagi kandidat anggota DPR RI 2019-2024 itu, antisipasi proaktif patut diwujudkan Pemprovsu dengan merangsang minat baca masyarakat Sumut melalui program-program pendidikan yang melibatkan warga semenjak dini. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here