Dirut PTPN II Tak Datang, Puluhan Pensiunan Meradang

Bagikan Berita :

MartabeSumut, Medan

Lantaran Dirut PTPN II Bhatara Moeda Nasution tidak datang dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi A, B dan E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU), Senin siang (19/5/2014), puluhan pensiunan PTPN II meradang. Mereka menuding PTPN II tidak punya itikad baik menyelesaikan masalah.


Pantauan MartabeSumut di gedung Dewan, hingga pukul 15.00 WIB, tak satupun pejabat Direksi PTPN II yang tampak di lokasi. Pimpinan RDP Sigit P Asri, B Mokhtar dan Raudin Purba pun memulai rapat tanpa kehadiran pejabat PTPN II. “Direksi PTPN II tak ada yang datang. Jelas sekali mereka manusia-manusia siluman yang menghindari masalah. Mereka siluman. Khususnya Bhatara Moeda Nasution. Lihat saja kursi-kursi yang kosong ini,” cetus Sejo geram, salah satu pensiunan PTPN II di ruang RDP. Ucapan Sejo langsung disambut puluhan pensiunan yang kesal sedari awal. “Dirut PTPN II takut datang karena salah, panggil sekali lagi si Bhatara Moeda Nasution itu,” ketus pensiunan serempak.

Kepentingan Ribuan Pensiunan PTPN II


Sejo menjelaskan, apa yang dibawa oleh Forum Silaturahmi Pensiunan PTPN II adalah murni kepentingan hidup ribuan pensiunan. Sejak 2002, katanya, pensiunan menerima gaji Rp. 280 ribu/bulan. Lalu mulai tahun 2003-2013 dana pensiun senilai Rp. 1,255 Triliun terungkap tidak disetorkan Direksi PTPN II kepada Dana Pensiunan Perkebunan (Dapenbun) pusat. “Ini penggelapan atau penipuan kami tak tahu. Kami hanya tau hukum rimba. Kami butuh jawaban pasti. Segera selesaikan,” cetusnya.


Koordinator Forum Pensiunan PTPN II, Chairul Harahap menambahkan, masalah pensiunan mulai muncul saat uang beras dipotong, uang pensiun tidak naik, santuan hari tua sejak 2006 belum dibayar hingga orang yang menderita sakit tak tahu mau berobat kemana karena RS Tembakau Deli telah ditutup. “Nilai gaji sejak 2002 tidak pernah disetorkan PTPN II ke Dapenbun pusat,” sesal Sejo. Perwakilan Disnaker Sumut dari Seksi PHI justru mengakui pihaknya belum pernah menanggapi karena masalah yang muncul bersifat normatif. “Laporkan saja ke Disnaker Sumut, nanti akan kami mediasi,” ucapnya.



Ada Laporan ke Poldasu


Sementara itu, Direskrimsus Poldasu Kombes Mestron Siboro menjelaskan, Poldasu memang menerima laporan forum pensiunan PTPN II pada 26 April 2013. “Saya baru 1 bulan menjabat. Laporan telah kami periksa/analisa, tapi belum cukup untuk ditingkatkan ke penyidikan,” ujarnya. Mestron membeberkan, sesuai infomasi dan keterangan yang diperoleh penyidik, dapat diketahui bahwa ada jumlah tunggakan PTPN II ke Dapenbun pusat. Sampai bulan Desember 2012, imbuhnya, Dapenbun pusat menyatakan tunggakan kalau PTPN II mencapai Rp. 1 Triliun lebih. “PTPN II sendiri mengakui tunggakannya ke Dapenbun pusat cuma Rp. 263,6 Miliar. Penyidik belom bisa masuk makanya dihentikan,” terang Mestron, seraya menambahkan, apakah proses penyelidikan yang juga dilakukan Kejaksaan Agung (dugaan korupsi) atau Poldasu (dugaan penggelapan/penipuan) sama atau tidak nantinya, maka Poldasu tetap komitmen melakukan terus upaya penyelidikan.

Lima Rekomendasi

Gara-gara tidak adanya pejabat PTPN II, RDP DPRDSU akhirnya mengeluarkan 5 rekomendasi. Diantaranya; kasus akan terus dikawal DPRDSU, Poldasu diharapkan menyidik perkembangan yang ada, pensiunan disarankan melapor ke Disnaker Sumut dan Poldasu secara resmi, pensiunan diwajibkan melengkapi data pendukung untuk diserahkan ke DPRDSU, Poldasu dan Disnaker Sumut serta terakhir RDP ulang akan dijadwalkan untuk memanggil Dirut PTPN II yang tidak datang. Usai RDP, MartabeSumut mengkonfirmasi Wakil Ketua Komisi A DPRDSU Drs H Raudin Purba. Menurut politisi PKS itu, masalah pensiunan PTPN II akan dijadwalkan dalam rapat khusus Komisi A. “Direksi PTPN II kita dorong menyelesaikan dana pensiun yang belum diselesaikan. Komisi A punya kemauan dan keseriusan membantu menuntaskan. Kita mau tahu kenapa Direksi PTPN II itu menunda dan menumpuk hak para pensiunan PTPN II,” heran Raudin Purba.

Unjukrasa ke DPRDSU

Seperti diberitakan MartabeSumut sebelumnya, ribuan orang berbendera Forum Silaturrahmi Pensiunan Perkebunan PTPN II Tanjung Morawa meminta DPRDSU bertindak menyelamatkan hak-hak pensiunan PTPN II senilai Rp. 1,2 Triliun yang belum dibayarkan sejak tahun 2002, Selasa pagi (13/5/2014). Massa menyerukan DPRDSU agar memanggil Dirut PTPN II Bhatara Moeda Nasution dalam forum RDP. Saat unjukrasa, ribuan demonstran datang dengan 8 bus dan beberapa angkutan umum dengan memajang spanduk-spanduk, karton dan selebaran bernuansa kecaman terhadap Dirut PTPN II Bhatara Moeda Nasution. Koordinator aksi Chairul Harahap, dalam orasinya mengatakan, sejak tahun 2002 sampai saat ini tunggakan hak pensiunan PTPN II sangat tinggi namun tidak jelas realisasinya karena belum dibayarkan PTPN II. “Tunggakan uang pensiun itu bukannya berkurang malah meningkat senilai Rp. 1,255 Triliun. Itu menandakan PTPN II tidak mampu menyelesaikan. Kami minta DPRDSU selaku wakil rakyat Sumut bertindak menyelamatkan nasib ribuan pensiunan PTPN II,” teriak Harahap, diikuti yel-yel massa “Kembalikan hak pensiun kami, jangan gelapkan hak pensiun kami Dirut PTPN II”.(MS/BUD).

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here