MartabeSumut).
MartabeSumut, Medan
Direktur Icon Watch Jakarta Razman Arif Nasution, Ph.D, mengimbau semua pihak untuk ikut menghentikan gerakan teroris yang masih gentayangan di penjuru Tanah Air. Menurut Razman, gerakan teroris yang bermaksud memecah belah keutuhan bangsa dengan cara-cara melakukan peledakan bom di rumah ibadah, bisa dihentikan melalui sikap waspada dan kepedulian warga dari lingkungan terkecil.
“Marilah kita semua waspada, khususnya aparat keamanan,” ingat Razman kepada MartabeSumut,melalui jaringan pesan BlackBerry Messenger, Senin sore (5/8/2013). Razman pun mengaku iba tatkala mengetahui peristiwa peledakan bom yang terjadi di Vihara Ekayana Jakarta Barat, Sabtu 4 Agustus 2013 sekira pukul 19.00 WIB. Bagi Razman, ada hikmah yang harus dipetik dari peristiwa peledakan bom, yang terjadi 4 hari menjelang perayaan hari besar Idul Fitri 1434 H. “Setidaknya kita semua tersentak lagi bahwa kelompok teroris masih gentayangan. Makanya perlu kewaspadaan dan kepedulian semua pihak. Semenjak dini jangan kita lalai, lengah apalagi cuek. Intelijen Polri dan TNI patut semakin jeli menerobos semua sendi-sendi yang mencurigakan,” ingatnya.
Pada sisi lain, katanya, upaya menghentikan geliat teroris sangat memerlukan kerjasama antara masyarakat luas dan aparat keamanan. Artinya, lanjut Razman, secara teknis dan taktis masyarakat memang tidak memiliki skillmenganalisa jaringan teroris yang berkembang di Indonesia. Namun secara naluri kepedulian, semua orang bisa mengamati perkembangan pada lingkungan terkecil masing-masing. “Aparat keamanan perlu kita dorong dan bantu terus. Sebagai warga negara yang baik, ayo kita pasang mata dan telinga. Mau tahulah terhadap pendatang baru dan gerakan-gerakan orang yang mencurigakan di lingkungan. Bila ada sesuatu yang ganjil, segera lapor polisi. Sikap seperti itu sudah sangat membantu untuk ikut serta menghentikan aksi teroris,” yakinnya, sembari menegaskan, semoga peledakan bom di Vihara Ekayana Jakarta Barat menjadi tragedi terakhir di Indonesia akibat kebrutalan pihak-pihak tidak bertanggungjawab dan kelompok yang mencoba meneror keutuhan bangsa.
DPP Gema Budhi Keluarkan 5 Sikap dalam Siaran Pers
Sementara itu, Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Buddhis Indonesia (DPP Gema Budhi) mengeluarkan 5 sikap melalui siaran Pers, MInggu 5 Agustus 2013 di Jakarta. Menurut Ketua Umum Ronny Hermawan dan Sekjen Suhatman Suwarta, pihaknya dapat berjiwa besar menghadapi peristiwa ledakan bom yang terjadi di Vihara Ekayana Jakarta Barat, Sabtu 4 Agustus 2013 sekira pukul 19.00 WIB.
Siaran Pers ditujukan kepada pimpinan/pemuka Organisasi Buddha tingkat pusat, provinsi dan kab/kota se-Indonesia, media massa, pimpinan DPD Gema Budhi provinsi, kab/kota se-Indonesia, umat Buddha di Tanah Air dan ditembuskan kepada Presiden Republik Indonesia, Ketua Dewan Pembina DPP Gema Budhi serta Ketua Dewan Penasihat DPP Gema Budhi. Sedangkan isi 5 pernyataan sikap melalui siaran Pers DPP Gema Budhi meliputi:
1. Kami meyakini Umat Buddha di seluruh Tanah Air dari Sabang sampai Merauke bisa menerima tindakan tersebut dengan lapang dada, ikhlas dan sabar.
2. Ajaran agama manapun di dunia ini tidak ada yg membenarkan tindakan kekerasan demi dan atas nama agama apapun juga.
3. Sebagai bagian dari bangsa yang besar, yakni bangsa Indonesia, kami bangga dan mencintai Tanah Air Indonesia sepenuh jiwa raga kami. Tindakan peledakan tersebut justru semakin membuat kami sadar sepenuhnya bahwa ada upaya terencana (by design) untuk mengoyak ke-Bhinekaan kita, mengadu domba dan memecah keutuhan kita sebagai bangsa.
4. Atas dasar pemahaman ini kami menyatakan sangat menyayangi keutuhan NKRI, sangat menghormati ke-Bhinekaan yang ada dan juga menjaga asas Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa bernegara dalam konstitusi UUD Negara RI tahun 1945
5. Meminta kepada Pemerintah untuk terus menjaga stabilitas, keharmonisan dan menegakkan kewibawaannya dalam menyikapi persoalan yang ada.
Pernyataan Pers yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Buddhis Indonesia (DPP Gema Budhi) ditandatangani langsung oleh Ronny Hermawan (Ketua Umum) dan Suhatman Suwarta (Sekjen).(MS/BUD/DEKSON)