www.MartabeSumut.com, Medan
Ketua FP-Hanura Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Toni Togatorop, SE, MM, mengingatkan, tugas pokok pencegahan, pemberantasan serta penindakan penyalahgunaan Narkoba berada di pundak aparat penegak hukum dan pejabat pemerintahan. Aparat/pejabat sebaiknya lebih fokus melakukan pencegahan ketimbang penindakan. Sebab peredaran gelap/penyalahgunaan Narkoba sudah pada taraf merajalela di penjuru Tanah Air.
Realitas itu disebut Toni sesuai fakta-fakta temuan Narkoba dalam kandungan makanan, cairan hingga air minum kemasan. Menurut Toni, modus operandi bandar, mafia dan pengedar Narkoba patut diantisipasi melalui aksi nyata alat-alat Negara. Bukan sekadar manis di bibir apalagi melibatkan rakyat dengan propaganda kebersamaan memberantas Narkoba. Toni memastikan, tugas pokok pemberantasan Narkoba bukan di tangan rakyat melainkan tanggungjawab aparat hukum dan pejabat pemerintah. Negara dinilai Toni telah membayar mahal gaji, fasilitas bahkan kemudahan-kemudahan yang melekat pada semua aparat/pejabat. “Rakyat pasti mendukung penuh sesuai kemampuannya. Namun jangan terkesan mudah melibatkan rakyat. Padahal tugas pokok aparat/pejabat belum maksimal dilakukan,” ingat Toni, tatkala dikonfirmasi www.MartabeSumut.com di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu sore (10/1/2018). Anggota Komisi D DPRDSU ini mensinyalir, aparat/pejabat terlihat sulit memberantas Narkoba lantaran lingkungan sendiri belum bersih dari Narkoba. Bahkan sampai sekarang banyak kawasan hiburan dibiarkan beroperasi melebihi jadwal yang tertera dalam izin. Sedangkan pengelola kawasan hiburan terkesan dicueki menjual bebas Narkoba bak kacang goreng. “Kuat indikasi, pembiaran dan modus pura-pura tak tahu itu dilatarbelakangi jatah bulanan yang diterima oknum aparat/pejabat secara rutin,” sindir Toni blak-blakan,
DPRDSU Siapkan Pansus
Oleh sebab itu, lanjut legislator asal Dapil Sumut XI Kab Tanah Karo, Kab Dairi dan Kab Pakpak Barat tersebut, semenjak dini, aparat hukum/pejabat pemerintah patut merefleksi diri dan institusi. Kemudian jujur menyadari bahwa peredaran gelap Narkoba berdampak pada kehancuran generasi bahkan suku bangsa. “Saya akan berjuang mengusulkan pembentukan Pansus DPRDSU Pencegahan Narkoba. Orientasinya pencegahan dini Narkoba di lingkungan masyarakat terutama generasi muda, pelajar serta mahsiswa,” tegas Toni mantap. Bila kelak Pansus terbentuk dan sudah bekerja, Toni pun meminta setiap pelajar yang akan masuk ke suatu sekolah/universitas negeri maupun swasta menjalani tes urine bersih Narkoba. Bagi Toni, kini persoalan Narkoba tergolong memprihatinkan dan berada pada level sangat serius. Artinya, ketika oknum aparat hukum/pejabat pemerintah tetap mengedepankan kepentingan sesaat dan sesat tanpa regulasi ketat, niscaya Narkoba tidak bakal pernah pupus apalagi diberantas tuntas. (MS/BUD)