www.MartabeSumut.com, Medan
TobaSmile menggelar Pelatihan Go Digital Go Danau Toba, Jumat siang (14/12/2018) di aula Lt IX Bank Indonesia Jalan Balai Kota Medan. Kegiatan mengambil tema “gerakan digital mengundang 1 juta turis tahun 2019”. Dalam kesempatan tersebut, 4 narasumber mengingatkan publik khususnya warga Sumut agar memandang dunia digital sebagai tools (media) mengembangkan bisnis, usaha khususnya pariwisata.
Pantauan www.MartabeSumut.com, acara dihadiri ratusan peserta dari unsur pengelola dunia usaha, komunitas pariwisata, mahasiswa, Insan Pers serta kalangan milenia pengguna media sosial. Salah satu narasumber, Yosephine Sembiring, menegaskan, saat ini toko-toko konvensional telah berganti wujud dengan model marketplace online. Termasuk jasa transportasi konvensional yang bergeser ke arah moda transportasi online. “Google menyediakan fasilitas digital bernama Google bisnisku. Saatnya kita tidak lagi jadi user(pemakai) tapi konsumen sekaligus seller (penjual) yang beralih ke dunia digital,” ucap Trainer Gapura Digital dan Founder Sablon Medan itu. Menurut dia, publik bisa mempromosikan bisnis apa saja termasuk wisata dengan sistem Go Digital Google. “Bisa gak kita beralih dari user jadi seller sehingga mendatangkan manfaat informatif bahkan uang ? Contoh di Malang ada kampung bernama warna warni. Wilayah itu dulu kumuh berdekatan dengan sungai,” ungkapnya. Namun sekarang kondisi desa warna warni semakin bagus karena mendapat sentuhan warna warni serta kekuatan informasi digital online. Bahkan pengunjung ke desa tersebut mencapai 5.000 orang/hari dengan biaya masuk 3.000/orang. “Tempat kumuh berubah jadi kawasan wisata. Kini viral di Medsos sebagai lokasi favorit dan kawasan wisata. Warga sekitar mulai jualan makanan, souvenir dan sebagainya. Semua bisa aktif. Ekonomi bangkit dan bisnis bergerak akibat kekuatan informasi digital. Kita dapat produktif lantaran kekuatan digital online,” yakin Yosephine.
Itulah sebabnya, terang Yosephine lebih jauh, “go digital go Danau Toba” bertujuan memotivasi publik secara online agar ikut ambil peran memajukan bisnis apapun khususnya yang berhubungan dengan dunia pariwisata. “Coba saja buka hastag Danau Toba dan hastag Bali. Bandingkan info yang ada di situ. Cuma kita yang bisa memotivasi secara online kondisi wisata Danau Toba. Pastikan pembeli menemukan kita pada momen yang tepat. Google tempat mencari. Google juga menyediakan ajang bisnis. Kreatif di bisnis online sangat mudah. Konten itu emas di dunia digital,” tutupnya. Selain Yosephine, tampil pula 3 narasumber lain diantaranya: Mahendra Tlapta Sitepu (Sosiopreneur Trainer Gapura Digital, Founder TobaSmile dan Pak Tani Digital), Kris Pradana W Nala (CMO Pak Tani Digital) dan Efraim Sinulingga (Front End Developer – Co Founder Teknesia).
Berkontribusi Majukan Danau Toba
Pejabat Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Demina R Sitepu, dalam sambutan penutupan acara mengajak ratusan peserta connect dengan Danau Toba, Provinsi Sumut dan Indonesia melalui aktivitas positif di dunia digital. Kemudian ikut berkontribusi membangun Danau Toba serta kawasan wisata lain. “Musibah KM Sinar Bangun beberapa waktu lalu telah menurunkan citra Danau Toba dan Sumut. Jadi kalo kita buat hoax, ya sama saja membuat susah. Kalo kita bikin jelek dan bilang daerah sendiri buruk, siapa lagi yang mau datang ke Danau Toba dan Sumut ? Bisa-bisa turis ketakutan,” ucapnya. Demina pun mengimbau semua pihak agar berfikir matang-matang sebelum sharing sesuatu di Medsos. Bagi Demina, sudah terlalu banyak kabar buruk tentang Danau Toba. “Janganlah kita asal buat kabar buruk tentang Danau Toba melalui Medsos atau pemberitaan. Kita bisa kok. Saya unggah semangat kita semua di sini. Mari lakukan aktivitas positif untuk Danau Toba, Sumut dan Indonesia yang lebih baik,” pinta Demina mantap.(MS/BUD)