www.MartabeSumut.com, Medan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Paripurna Laporan Reses 100 anggota DPRDSU, Senin siang (23/12/2019) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Sebanyak 12 juru bicara dari 12 Tim Reses menyampaikan laporan kegiatan yang telah dijalankan sejak 13-18 Desember 2019 di 33 kab/kota Sumut. Tim Reses Dapil Sumut II Kec Medan Johor, Kec Medan Polonia, Kec Medan Maimun, Kec Medan Petisah, Kec Medan Barat, Kec Medab Helveria, Kec Medan Sunggal, Kec Medan Selayang, Kec Medan Tuntungan dan Kec Medan Baru, menyoroti 4 persoalan. Diantaranya sektor infrastruktur, sektor pendidikan, sektor kesehatan serta sektor sosial keamanan.
BACA LAGI: Tanjungbalai Menuju KLA, Kadis PPA Akui Anak “Apotek Berjalan” Jualan Narkoba di Sana
Pantauan www.MartabeSumut.com, Paripurna Laporan Reses DPRDSU tidak dihadiri Gubsu dan Wagubsu melainkan diwakili salah 1 pejabat Pemprovsu. Puluhan legislator datang termasuk beberapa pimpinan OPD/SKPD Sumut. Sekretaris Tim Reses Dapil Sumut 2, Meryl Rouli br Saragih, SH, MH (foto), saat tampil sebagai juru bicara, mengungkapkan, cukup banyak aspirasi warga yang telah dirangkum DPRDSU. Diantaranya sektor infrastruktur terkait masalah klasik banjir dan jalan rusak di Kota Medan hingga realitas air PDAM Tirtanadi Sumut yang masih kotor. Menurut Meryl, banjir masih saja melanda Medan karena multi penyebab yang tidak ditangani serius oleh pemerintah pusat, penerintah provinsi dan pemerintah Kota Medan. Politisi PDIP ini mencontohkan, drainase tertier yang ada di Medan tidak didukung oleh Pemprovsu dalam hal penataan drainase sekunder. Sementara pendangkalan sungai-sungai di Kota Medan tidak diantisipasi pemerintah pusat melalui program pengorekan sungai/parit yang penuh sampah dan sedimentasi. Terutama program pengorekan sungai dan parit-parit di lingkungan warga Medan yang tidak pernah jelas kapan dilakukan pemerintah. Sementara rakyat berharap program pengorekan bisa terjadwal berkesinambungan minimal 1×1 tahun sehingga sedimentasi sungai dan parit tidak meninggi. “Hampir semua warga di Dapil Sumut 2 mengeluhkan buruknya drainase dan kondisi sungai/parit yang dangkal/menyempit. Masyarakat khawatir bahkan tidak nyaman menjalankan aktivitas. Apalagi kalau hujan turun,” tegas Meryl.
Prioritas Perbaikan & Pelebaran Jalan
Meryl melanjutkan, Pemerintah Kota Medan dan Pemprovsu urgen pula memprioritaskan program pelebaran jalan khususnya perbaikan jalan-jalan rusak yang marak terlihat. Meryl merinci, beberapa ruas jalan yang butuh pelebaran, perbaikan dan pengaspalan di wilayah Dapil Sumut 2, meliputi: Gg Pelita II Kel Kampung Baru Kec Medan Maimun, Jalan Bunga Ester Kec Medan Tuntungan, Jalan Eka Raami Kec Medan Johor, Jalan Karya Jaya Kec Medan Johor, Jalan Perkutut Kec Medan Helvetia, Jalan Ampera I Kec Medan Helvetia, Jalan Sagu VIII-XIII Kec Medan Tuntungan, Gg Upah Kendi Kel Anggrung Kec Medan Polonia dan Jalan Melati Lingkungan VI Kel Sari Rejo Kec Medan Polonia. Ada juga Jalan Starban Gg Mesjid Kec Medan Polonia, Jalan Sei Kapuas Kel Babura Kec Medan Sunggal, Jalan Pintu Air IV Kel Kwala Bekala Kec Medan Johor, Jalan Bunga Raya Gg Saudara Kel Asam Kumbang Kec Medan Selayang, Jalan Depan SD 900 Kel Titi Kuning Kec Medan Johor, Jalan di Lingkungan VIII Kel Tanjung Selamat Kec Medan Selayang, Jalan di lingkungan II Kel Namo Gajah Kec Medan Tuntungan serta Jalan Titi Papan Gg Pertahanan Kec Medan Petisah.
BACA LAGI: DPRDSU Bahas Kekerasan Anak & Perempuan, Kadis PPA Sumut Akui tak Bisa Zero Kasus
Air PDAM Tirtanadi Sumut Kotor
Anggota Komisi A DPRDSU bidang hukum/pemerintahan itu melaporkan juga, saat Reses berlangsung, sebanyak 7 Legislator DPRDSU asal Dapil Sumut 2 menyerap pula aspirasi warga seputar masalah kualitas air PDAM Tirtanadi Sumut yang masih kotor dan tidak lancar mengalir ke rumah warga selaku konsumen. Artinya, terang Meryl lagi, persoalan air PDAM Tirtanadi Sumut yang kotor sampai ke rumah-rumah warga, hingga kini tak kunjung dapat diatasi manajemen BUMD milik Pemprovsu tersebut. Rakyat Medan pun dipastikan Meryl tidak puas karena 2 masalah seperti kualitas air (kotor) dan kelancaran air mengalir ke rumah masyarakat. “Seharusnya manajemen PDAM Tirtanadi Sumut tidak hanya mengejar keuntungan. Tapi memperbaiki kualitas pelayanan supaya pelanggan puas. Kita imbau manajemen PDAM Tirtanadi Sumut bisa serius menyelesaikan secara tuntas masalah kebutuhan mendasar itu. Jangan itu-itu saja keluhan warga namun tak kunjung ada perubahan,” sindir Meryl. (MS/BUD)