Tanggap Darurat Hingga 20 Desember, Gempa 6,5 SR Pidie Aceh Telan Korban Tewas 94 & 617 Luka

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Pidie Jaya

Pencarian dan penyelamatan korban dari dampak gempa 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya Bireuen dan Pidie masih terus dilakukan hingga Rabu malam (7/12/2016) pukul 20.30 WIB. Tim SAR gabungan tetap mencari korban yang diperkirakan terjebak dalam reruntuhan bangunan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan Pers kepada www.MartabeSumut.com, Rabu malam (7/12/2016), mengatakan, data sementara yang berhasil dihimpun oleh BPBD dan sudah dikonfirmasi, terdapat 94 orang tewas, 1 orang hilang, 128 orang luka berat, 489 orang luka ringan serta ratusan bangunan rusak. “Pendataan dan pencarian korban  masih terus dilakukan,” katanya. Dia merinci, korban jiwa di Kab. Pidie Jaya 91 orang tewas, 125 orang luka berat dan 411 luka ringan.Sementara di Kab. Bireuen 2 orang tewas, 8 orang luka berat, 128 orang luka ringan dan 10.000 Santri terdampak. “Di Kab. Pidie ada 1 jiwa tewas dan 1 orang hilang,” terang Sutopo.

Kerugian Materil

Menyinggung kerugian materil di Kab. Pidie Jaya, Sutopo mengatakan 105 unit ruko roboh, beberapa tiang listrik jatuh, beberapa ruas jalan rusak (Retak), 86 unit rumah rusak berat, 13 unit bangunan Masjid roboh, 1 unit bangunan Indomaret roboh dan 1 unit bangunan RSUD Pidie rusak berat. Kemudian di Kab. Bireuen terdapat 1 unit Masjid rusak berat, 1 unit bangunan Kampus STAI AL-Azziziyah Mudi Mesra roboh, 35 unit rumah rusak berat, 6 unit Ruko rusak berat dan 1 unit kilang Padi rusak berat. “Di Kab. Pidie ada 40 unit rumah rusak berat. Kekuatan Gempa 6.5 SR, Lokasi Gempa : 5.19 LU – 96.36 BT dengan kedalaman gempa : 10 Km,” ungkapnya.


Upaya


Sutopo melanjutkan, BPBD Kab. Pidie telah mengirimkan personel untuk membantu BPBD Kab. Pidie jaya.  Meliputi :

1. Tagana Menyiapkan dukungan logistik ke lapangan di gudang Pidie Jaya. Pasien RSUD Pidie Jaya dievakuasi dan dipindahkan ke RS Bireuren serta RS Kab. Pidie

2. BPBD Kab. Aceh Tamiang Mengirimkan Personel untuk membantu BPBD Kab. Pidie Jaya

3. BPBD Kab. Bireuen membuka 2 dapur umum di Pesantren Al.Aziziyah Kec. Samalanga tepatnya masing masing di asrama putra dan putri.

4. Kepala BNPB telah melaporkan kepada Presiden mengenai dampak dan kerusakan akibat gempa.

5. BNPB, PU, Kemensos dan Kemenkes menuju ke lokasi gempa untuk memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah.

6. Gubernur Aceh telah mengeluarkan SK Tanggap Darurat Bencana Gempa terhitung mulai 7 Desember 2016 s/d 20 Desember 2016. Skala bencana adalah bencana provinsi. 

Personel Terlibat


Menurut Sutopo lagi, Kepala BNPB bersama Deputi Penanganan Darurat BNPB, pejabat BNPB, pejabat dari Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Basarnas telah berada di lokasi bencana untuk membantu BPBD melakukan penanganan darurat. Diantaranya BPBD Prov. DIY mengerahkan 7 personel TRC, TNI menurunkan 740 personel, Babinsa Kodim Pidie 400 personel, 1 SSK dari Armed 100 personel, Denkes 25 personel, 2 SSK dari Batalyon 113 sebanyak 200 personel, Denbenkang Loks 15 personel On Call, Yon Kav 11 sebanyak 3 SSK atau 300 personel, Yon Zipur 1 SSK sebanyak 100 personel, Tagana Prov. Aceh 15 personel, Tagana Pidie Jaya 15 personel, Tagana Bireuen 10 personel, Tim Pusat Krisis Kesehatan Aceh 6 personel.

Bantuan

Masih menurut Sutopo, beberapa bantuan yang sudah sampai diantaranya Logistik dan peralatan bantuan dari BNPB yang diberikan untuk memperkuat kapasitas BPBD saat digunakan. Bantuan berupa tenda, permakanan, peralatan SAR, kendaraan dan lainnya. Lalu dari PMI Prov. Banten pada 07 Desember 2016 ada 500 Paket Family Kit, 500 Paket Hygiene Kit, 1000 selimut/blanket, 200 kantong mayat/body bag, 50 rompi dan 500 tarpaulin. Sementara BPBA dalam perjalanan memberikan bantuan berupa tenda posko 1 unit, tenda pegungsi 1 unit, tenda keluarga 5 unit, velbed 20 unit, lauk pauk 100 paket, makanan tambahan gizi 100 paket. BPBA juga membawa alat evakuasi gempa untuk menghancurkan sisa bangunan. “Kendala BPBD Kab. Pidie Jaya kekurangan alat berat untuk mengevakuasi korban yang terhimpit bangunan roboh,” ujar Sutopo. (MS/RED)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here