Sutopo Purwo Nugroho : Waspadalah, Bulan April Depan Puting Beliung Mengancam

Bagikan Berita :

MartabeSumut, Medan


Sebagian besar wilayah di Indonesia akan mulai masuk musim pancaroba yaitu dari musim hujan menuju kemarau. Badan Meterologi Klimatologi Geovisika (BMKG) memprediksi bulan April mendatang musim kamarau segera tiba. Artinya, saat musim pancaroba itu maka ancaman puting beliung diperkirakan meningkat.

Peringatan tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan Pers yang diterima MartabeSumut, Kamis malam (26/3/2015). Sejak 3 hari terakhir dari tanggal 23-25 Maret 2015, terang Sutopo, bencana puting beliung telah melanda 15 daerah yaitu di Kabupaten Purworejo, Magelang, Boyolali, Klaten, Kulonprogo, Sragen, Sukabumi, Sleman, Trenggalek, Demak, Purwokerto, Gunungkidul, Lampung Utara, Pekanbaru dan Bengkulu Tengah. Dampak yang ditimbulkan disebutnya 3 orang meninggal, lebih dari 215 rumah rusak serta ratusan pohon tumbang. “Seperti puting beliung yang terjadi di Kec. Minggir, Seyegan, Tempel dan Turi Kabupaten Sleman pada Rabu (25/3/2015). Mengakibatkan 3 orang meninggal, 2 luka dan 23 rumah rusak. Lalu pada Selasa (24/3/2015) puting beliung menghantam Kec Salam, Pakis dan Ngluwar di Kab. Magelang yang menyebabkan 34 rumah rusak ringan dan 4 rumah rusak berat,” beber Sutopo.

Ancaman Bencana Nyata

Sutopo memastikan, ancaman angin puting beliung adalah bencana nyata yang perlu diwaspadai seluruh masyarakat Indonesia sebab kehadirannya meningkat dari tahun ke tahun. Jika tahun 2007 tercatat 47 kejadian, lanjutnya, maka pada tahun 2014 terdapat 512 kejadian. “Selama 6 tahun terakhir, jumlah bencana puting beliung sekira seperempat dari seluruh kejadian bencana di Indonesia. Selama Januari-Maret 2015, data sementara ada 215 kejadian puting beliung,” ungkapnya. Menurut dia, intensitas dan frekuensi puting beliung beserta dampak yang ditimbulkan bakal makin meningkat di masa mendatang. Hal itu terkait dengan dampak perubahan iklim global, perubahan penggunaan lahan dan degradasi lingkungan. Masyarakat pun diimbaunya selalu waspada walau angin puting beliung umumnya hanya sesaat kurang dari 10 menit. “Ketika awan hitam muncul di langit, kemudian datang angin kencang yang disusul hujan deras, usahakan tidak berada di sekitar pohon, papan reklame atau atap bangunan yang kurang kuat. Berlindunglah di dalam bangunan yang kokoh,” ingatnya. (MS/RED)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here