www.MartabeSumut.com, Medan
Wabah virus Corona atau Corona Virus Disease (Covid-19) akhirnya membuat Gubsu Edy Rahmayadi menunda pelaksanaan Sumut Fair (dulu bernama Pekan Raya Sumatera Utara/PRSU) yang dijadwalkan 20 Maret – 20 April 2020 di arena eks Tapian Daya Jalan Gatot Subroto Medan. Penundaan disampaikan Gubsu saat memberi sambutan dalam acara MTQ di Yayasan H Anif Medan, Minggu (15/3/2020).
BACA LAGI: PT PPSU Ganti PRSU jadi Sumut Fair, Komisi B DPRDSU Anggap Kecil Target PAD 2020 Rp. 2,7 M
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut Robert Lumbantobing, SE, Ak, MSi dan Sekretaris FP-Demokrat DPRD Sumut Parlaungan Simangunsong, ST, menilainya sebagai kebijakan tepat. Kepada www.MartabeSumut.com, Minggu siang (15/3/2020), Robert menyatakan, urgensi penundaan ajang tahunan Provinsi Sumut ke-49 itu dilatarbelakangi potensi riskan atas konsentrasi warga 33 kab/kota se-Sumut. Robert menjelaskan, penundaan merupakan konsekwensi logis yuridis formal atas instruksi Gubsu Edy Rahmayadi Nomor 188.54/2/INST/2020 tanggal 6 Maret 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Covid-19. “BUMD PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU) selaku penanggungjawab kegiatan Sumut Fair tidak boleh under-estimate (sepele) dengan pandemi virus Corona. Jangan mikir bisnis doang. Jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), lembaga, badan, instansi serta BUMD wajib waspada. Saya rasa tepat ditunda. Sumut jangan under-estimate walau daerah kita belum terjangkit Corona,” ingat Robert via ponselnya.
BACA LAGI: Lawan Pandemi Virus Corona, PT AP II Fokus Pantau Penumpang Non Direct ke Bandara KNIA
Sesalkan PT PPSU
Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini pun menyesalkan sikap PT PPSU yang terkesan memaksakan kegiatan tapi “menutup mata” dengan keganasan virus Corona pasca-event ditunda. Artinya, timpal Robert, sebelum Gubsu memutuskan menunda Sumut Fair 2020, tidak terdengar aksi sosialisasi antisipasi virus Corona di arena Sumut Fair. Ironisnya lagi, sikap under-estimate PT PPSU tidak melihat kecenderungan peningkatan pasien suspect dan yang positif terjangkit virus Corona secara nasional. Dia mencontohkan, beberapa KDh di Indonesia sudah meniadakan agenda Car Free Day, libur sekolah, penutupan sementara kawasan wisata bahkan event-event tertentu yang mengundang banyak orang di suatu tempat. Tujuannya semata-mata untuk menghindari atau mencegah penyebaran virus Corona. “Jauh-jauh hari saya sudah katakan, sesungguhnya bila Sumut Fair belum dipertimbangkan untuk ditunda, ya PT PPSU harus siapkan protokol pencegahan virus Corona di lokasi Sumut Fair. Tapi kan mereka (PT PPSU) cuma mau kegiatan bisnisnya terlaksana tanpa sadar penyebaran virus Corona sangat cepat,” sindir Robert dengan nada tinggi. Pada sisi lain, Robert mengimbau pihak sekolah dan semua lembaga pendidikan membuat protokol antisipasi Corona terhadap siswa didik/lingkungan belajar. Termasuk kemungkinan terburuk sistem work from home (WFH) dunia kerja negeri maupun swasta. “Semua harus bersinergi menangkal Corona masuk di Sumut. Bahkan pemerintah pusat telah menetapkan Covid-19 sebagai kejadian luar biasa (KLB),” singkap Robert, seraya menginformasikan, sampai Minggu siang (15/3/2020) terdapat 117 jiwa terinfeksi virus Corona di Indonesia.
Upaya Preventif & Proaktif
Hal senada dilontarkan anggota DPRD Sumut Parlaungan Simangunsong, ST. Bagi Legislator asal Dapil Sumut 1 Kec Medan Amplas, Medan Kota, Medan Denai, Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan dan Kec Medan Belawan itu, hingga kini pandemi wabah Corona sudah menginfeksi banyak warga Indonesia. Walau Provinsi Sumut belum masuk wilayah terjangkit virus Corona, toh Parlaungan percaya bahwa upaya preventif dan proaktif menangkal Corona menjadi satu keniscayaan yang tidak boleh dipandang sebelah mata oleh para pemangku kepentingan. “Siapkan protokol dan standard operating procedure (SOP) terhadap setiap kegiatan yang menghimpun banyak orang. Lengkapi alat, sarana serta berbagai fasilitas pemantauan/pencegahan dini. Sediakan masker serta hand sanitizer. Jangan under-estimate,” harapnya, Kamis siang (12/3/2020) via ponselnya. Sekretaris Komisi D DPRD Sumut ini meyakini, merebaknya virus Corona nyata berimplikasi negatif pada kegiatan-kegiatan penghimpunan massa. Khusus di Sumut, cukup beragam acara keagamaan, lintas suku, adat bahkan pertemuan rutin marga-marga yang sulit dihindari. Namun Parlaungan optimis semua warga Sumut dapat lebih waspada dalam menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar. Jika pertemuan tak bisa dihindari, dia mengajak fokus mengantisipasi penyebaran virus Corona dengan teknik self protection (jaga diri sendiri). “Jangan sampai Sumut Fair 2020 atau konsentrasi suatu kegiatan massa justru jadi arena bencana penyebarluasan virus Corona di Sumut,” tegas Parlaungan memberi warning.
BACA LAGI: Petugas Security Check Point tak Ramah, DPRDSU Panggil Otoritas Bandara Kuala Namu
Kadiskes Ingatkan Kewaspadaan
Terpisah, Minggu siang (15/3/2020), www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan. Dihubungi melalui saluran telepon, Alwi mengatakan, kendati secara objektif Sumut belum dijangkiti virus Corona, namun kewaspadaan menghadapi sangat diperlukan. Alwi mengaku sudah pernah memberi pertimbangan sebelum Sumut Fair diputuskan ditunda. “Saya nyatakan secara teknis tidak apa-apa, tapi secara bisnis silahkan dipertimbangkan. Secara teknis ya ditambahkan kewaspadaan. Baik pemeriksaan suhu tubuh, penyiapan masker hingga hand sanitizer. Kalo Sumut Fair pikirkan bisnis, ya soal lain. Kewaspadaan tetap perlu dimanapun kita berada. Jauh-jauh hari telah kita ingatkan. Di sini belum ada positif Corona. Sehingga secara teknis (Sumut Fair) gak apa-apa. Namun tadi sudah ditunda Pak Gubsu,” terang Alwi, sembari membantah pernyataannya di beberapa media seputar tidak perlu masker dan tidak dibutuhkan pemeriksaan suhu tubuh dalam arena Sumut Fair.
BACA LAGI: Anggota DPRD Sumut Tsk Kasus Pencetakan Sawah, Sekretaris PDIP: Saya Belum Tahu Siapa Inisial “AST”
Masker Hanya Buat Orang Sakit
Alwi melanjutkan, kondisi Sumut berbeda dengan situasi Jakarta. Tapi siapapun tak boleh anggap enteng melainkan tetap hati-hati. Masker diyakininya pula hanya untuk orang sakit. “Gak ada maksud kita anggap enteng. Gak pakai masker gak apa-apa karena masker hanya untuk orang sakit. Sebab secara teknis objektif Sumut aman, belum ada yang positif. Sebagai kewaspadaan, ya harus. Pakailah masker dan siapkan hand sanitizer. Itu saran saya buat pihak Sumut Fair. Clear ya,” tegasnya. Alwi mencontohkan juga libur anak sekolah di wilayah lain. Menurut dia, Sumut belum ada positif Corona sehingga kepentingan meliburkan anak sekolah kurang tepat apalagi memasuki masa Ujian Nasional. Dari awal, ungkap Alwi lebih jauh, pihaknya sudah memperkirakan keadaan yang dihadapi bakal dinamis. Jauh sebelum Corona masuk ke Indonesia, Pemprovsu disebutnya telah melakukan langkah-langkah pengamanan pada pintu masuk bandara serta pelabuhan di Sumut. “Tanggal 2 Maret diumumkan Presiden 2 positif Corona, tanggal 3 Maret kita rapat. Keluarlah 11 rekomendasi. Diantaranya pembuatan thermal scanner di pintu masuk domestik. Hari ini Presiden memerintahkan KDh menentukan status bencana di daerah masing-masing. Besok (Senin 16/3/2020) Pak Gubsu akan pimpin rapat. Barulah kita bisa ambil sikap kedepan,” simpulnya. Alwi mengimbau masyarakat Sumut tenang dan tidak panik. Kemudian rutin menjaga kesehatan diri, stamina, istirahat teratur dan menghindari tempat keramaian bila tidak diperlukan. “Sekali lagi, kewaspadaan ya harus. Namun secara objektif Sumut belum ada Corona. Jadi tak perlu panik,” ingat Alwi.
BACA LAGI: Alamakjang…Kasus PHK Pekerja Hamil di PT STI Terungkap Saat RDP DPRDSU
PT PPSU Sulit Dikonfirmasi
Sebelumnya, Sabtu siang (14/3/2020), www.MartabeSumut.com menghubungi ponsel Dirut PT PPSU Amir Makmur Nasution, Dirops Eko Sujatmoko dan Kepala Unit Hanafi Harahap. Namun sayang sekali, ke-3 pejabat BUMD Sumut ini ternyata sulit dikonfirmasi. Sangat berbeda ketika mereka hadir memaparkan program Sumut Fair dalam forum RDP Komisi B DPRD Sumut, Selasa (14/1/2020) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Kala itu, mereka tampak energik, ramah berbicara, agresif menyampaikan program “bukan main” serta mampu menghipnotis kalangan legislator dengan target PAD Sumut dari event Sumut Fair senilai Rp. 2,7 Miliar. Nah, saat Kepala Unit PT PPSU Hanafi Harahap dikonfirmasi lebih dulu, dia langsung lantang menyatakan urusan media bukan bidangnya. “Bukan ke saya Pak, langsung ke EO (event organizer). Bukan bidang saya Pak. Datang kemari aja Pak, EO tiap hari ada kok. Kalo melalui telepon begini kan susah,” tepisnya.
BACA LAGI: Dianggap tak Produktif, Robert Tobing Minta Gubsu Tutup PT Dirga Surya & PT AIJ
Ketika diminta bantuan informasi siapa nama EO yang bertanggungjawab dan berapa nomor kontak ponselnya agar bisa janjian wawancara, Hanafi justru terdengar semakin tidak ramah. Bahkan Hanafi menjawab enteng tak tahu siapa EO yang melayani konfirmasi media. “Ada koordinator Sumut Fair Pak. Semua dikelola EO Pak. Namanya saya gak tau Pak. Saya lagi rapat, sorry ya Pak,” tutup Hanafi buru-buru. Sementara Dirut PT PPSU Amir Makmur Nasution tak kunjung menyahuti panggilan telepon maupun pesan teks SMS konfirmasi yang dikirimkan. Sedangkan Dirops Eko Sujatmoko juga tidak mengangkat ponselnya tapi membalas pesan WhatsApp pada pukul 17.33 WIB. “Sore Pak, konfirmasi silahkan ke Dirut Pak Amir ya Pak,” jawab Eko singkat. Tatkala disampaikan bahwa Dirut sudah ditelepon namun tidak mengangkat ponsel dan tidak membalas SMS konfirmasi, Eko tidak lagi memberi balasan WhatsApp. (MS/BUD)