www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU), Sujian, kecewa. Bukan apa-apa, usai melakukan medical check up ke RS Siloam Dhirga Surya Medan pada 27 November 2018, hingga kini tak ada informasi dan penjelasan resmi apapun atas pemeriksaan. Sementara dokumen hasil medical check up RS Siloam baru diterima Sujian melalui Sekretariat DPRDSU di Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat 15 Februari 2019.
Kepada www.MartabeSumut.com, Selasa pagi (19/2/2019) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Sujian mengungkapkan, dokumen yang diterima tidak lebih dari tumpukan kertas yang tidak dipahami apa artinya. “Masak sejak 2,5 bulan lalu sampai sekarang saya tidak dijelaskan. Tidak ditelepon mereka dan tidak ada komunikasi. Jangankan masyarakat umum, saya saja gak ngerti hasil pemeriksaan medical check up itu,” geram Sujian. Politisi Partai Hanura ini menegaskan, RS Siloam Dhirga Surya Medan merupakan provider yang dipakai DPRDSU dalam hal medical check up 100 anggota Dewan. Saat pemeriksaan 2,5 bulan silam, singkap Sujian, dirinya sempat bertanya kapan hasil laboratorium bisa diketahui. Pihak RS Siloam pun memberi tenggat waktu 10 hari kedepan pasca-pemeriksaan. Lantaran tak ada kabar, 20 hari kemudian Sujian mendatangi RS Siloam. Hasilnya tetap belum jelas. “Saya beri nomor kontak HP agar dapat dikabari dan menerima penjelasan medical check up tersebut. Tapi hingga kini tak kunjung dipanggil-panggil,” cetus Sujian dengan nada tinggi. Menurut dia, pelayanan RS Siloam Dhirga Surya Medan sangat tidak profesional. “Kita pernah check up kok ke luar negeri. Dokter langsung memberi penjelasan resmi hasil pemeriksaan. Bukan kayak RS Siloam. Saya harap Komisi E DPRDSU memanggil RDP manajemen RS Siloam,” imbau Legislator asal Dapil Sumut VI Kab Labuhan Batu, Kab Labusel dan Kab Labura ini. Hal senada dilontarkan anggota DPRDSU FP-Golkar Arota Lase. Bagi Arota, sejak 2 bulan lalu diperiksa tapi baru 2 minggu kemarin menerima dokumen hasil. Padahal, kata Arota, alokasi dana medical check up DPRDSU diambil dari APBD Sumut setiap tahun. “Sama, saya juga kecewa. Sampai sekarang tak ada penjelasan RS Siloam kepada saya,” sindir Arota Lase kepada www.MartabeSumut.com, Selasa siang (19/2/2019) di gedung Dewan. Menanggapi kurang maksimalnya pelayanan RS Siloam Dhirga Surya Medan, Ketua Komisi E DPRDSU Robert Lumbantobing angkat suara. Politisi Partai Gerindra itu terlihat terkejut dan menyatakan secepatnya memanggil manajemen RS Siloam. “Kok mereka begitu ya? Padahal RS Siloam dan RS Colombia Asia adalah provider DPRDSU. Kalo memang demikian, kita akan surati dan panggil mereka Rapat Dengar Pendapat (RDP). Tidak ada alasan RS Siloam tak memberi pelayanan maksimal,” tegas wakil rakyat membidangi urusan Kesra itu kepada www.MartabeSumut.com, Selasa siang (19/2/2018) di gedung DPRDSU.
DPRDSU Diminta Hubungi PIC RS Siloam
Terpisah, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi Customer Relations (CR) RS Siloam Dhirga Surya Medan Irene Natalina Hutauruk, Rabu (20/2/2019) pukul 10.20 WIB di RS Siloam Jalan Imam Bonjol Medan. Irene mengatakan, anggota DPRDSU yang belum memperoleh penjelasan hasil medical check up boleh menghubungi Person in Contact (PIC) dan bagian marketing RS Siloam. Bila ada yang kurang puas atau ingin bertanya ulang, Irene memastikan RS Siloam siap melayani. “Terimakasih ya Pak sudah konfirmasi sehingga kami tahu persoalan di lapangan. Kami mohon maaf bila anggota DPRDSU kurang nyaman dengan pelayanan kami. Saya yakin pasien bisa ketemu dokter untuk konsul hasil medical check up,” terangnya. Tatkala dikejar Standard Operating Procedure (SOP) atau prosedur tetap (Protap) RS Siloam menangani urusan medical check up, Irene meyakini setiap pasien medical check up biasanya mengikuti tahapan lanjutan. Lalu, kenapa ada pasien tidak dihubungi sampai 2,5 bulan dan RS Siloam Dhirga Surya Medan tidak aktif jemput bola memberi penjelasan? Kali ini Irene mengaku akan berkoordinasi dengan pimpinan RS Siloam sebab tidak tahu persis isi Memorandum of Understanding (MoU) medical check up antara DPRDSU dan RS Siloam. (MS/BUD)