MartabeSumut, Banjarnegara
Hujan berintensitas tinggi selama musim pancaroba masih banyak
turun di beberapa wilayah Indonesia. Ditambah degradasi lingkungan,
ramainya penduduk tinggal di daerah rawan hingga terbatasnya
infrastruktur pengendali banjir. Kondisi itu pun berdampak pada musibah
banjir yang merusak ratusan rumah warga di Kab Banjarnegara dan
Purworejo Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan Pers yang diterima MartabeSumut, Rabu malam (1/4/2015), mengatakan, hujan deras di wilayah Banjarnegara telah menyebabkan Sungai/Kali Bombong meluap sehingga menimbulkan banjir di Desa Jenggung Kec Banjarmangu Kab. Banjarnegara pada Selasa (31/3/2015) pukul 17.30 WIB. Banjir menyebabkan 2 rumah hanyut, 7 rumah rusak ringan dan 1 jembatan yang menghubungkan Desa Cipedang Kec Banjarmangu dengan Desa Mlaya Kec Punggelan putus total. “Sebanyak 36 KK (119 jiwa) diwajibkan mengungsi ke rumah warga yang lebih aman. BPBD Banjarnegara bersama TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan dan pendataan. BPBD Provinsi Jawa Tengah telah mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan, selimut dan tikar kepada pengungsi,” ujar Sutopo.
Sementara itu, lanjut Sutopo, penanganan darurat banjir di Purworejo masih dilakukan hingga saat ini. Bencana longsor di Kec Pituruh Kec Kemiri dan Kec Kaligesing menimbulkan 1 orang tewas dan 10 rumah rusak serta beberapa ruas jalan tertimbun tanah. “Sekarang akses jalan telah normal. Hujan juga menimbulkan jebolnya tanggul Sungai Gebang Gede sehingga menimbulkan banjir pada (28/3/2015) pukul 14.00 WIB. Banjir menyebabkan 637 KK terdampak langsung dari 16 desa terendam banjir dan sekira 200 rumah rusak,” ungkapnya. Pada sisi lain, imbuh Sutop lagi, daerah yang terparah mengalami banjir adalah Desa Sawangan Kec Pituruh yang membuat 57 rumah rusak berat, 88 rumah rusak sedang-ringan, 3 jembatan putus dan ratusan hektare sawah terendam air. Banjir di Desa Kaliglagah Kec Pituruh disebutnya mengakibatkan 5 rumah rusak berat dan 43 rumah rusak sedang-ringan. BPBD bersama unsur terkait lain melakukan penanganan darurat sekaligus menyalurkan bantuan kepada masyarakat. (MS/RED)