Rangsang Minat Warga ke Museum, Yogyakarta Terapkan Konsep ‘Museum di Hatiku’

Bagikan Berita :

MartabeSumut, Yogyakarta

Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) GBPH Drs Yudhaningrat, MM, Ketua Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY KRT Thomas Haryonagoro dan Kepala Museum Benteng Vredeburg DIY Dra Sri Ediningsih M.Hum, bertekad membuat masyarakat cinta pada museum dengan konsepsi ‘museum di hatiku’.

Saat diwawancara secara khusus oleh Indah Ardina dari MartabeSumut, Senin (24/9) di Yogyakarta, ketiganya sepakat mengungkapkan realita miris di era kekinian bahwa sangat banyak masyarakat Indonesia dan khususnya warga Yogyakarta yang enggan berkunjung ke museum. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) GBPH Drs Yudhaningrat, MM, Dinas Kebudayaan DIY sedang menyusun berbagai program kerja pembenahan internal dan eksternal semisal penyediaan bus jemputan bagi sekolah-sekolah yang akan membawa siswanya ke museum, Kadis berharap, program yang disusun bisa merangsang warga untuk mewujudkan ‘museum di hatiku’. “Jangankan di hati, di mata saja belum. Makanya kita akan benahi agar warga Jogja mulai menempatkan arti penting museum di hatinya,” ujar Kadis.

Adik bungsu Sri Sultan HB X itu menambahkan, upaya pembenahan sistem tersebut sedang dipersiapkan melalui dana Perubahan-APBD Yogyakarta 2012. Sehingga tahun depan sudah bisa diberlakukan secara bertahap. Pada sisi lain, katanya, ada juga rencana merevitalisasi museum secara fisik dengan tujuan menarik hati warga. “Salah satunya adalah revitalisasi jagang (parit) Museum Benteng Vredeburg yang terletak di titik 0 Km Jogja. Jagang akan kembali dibuat dan dilengkapi kolam serta air mancur yang dapat berputar-putar seperti manusia menari,” tegas Kadis.

Niat Warga Harus Didongkrak

Sementara itu, Ketua Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY KRT Thomas Haryonagoro menambahkan, sudah saatnya pemerintah daerah mulai menyusun program untuk mendongkrak apresiasi warga terhadap peran penting museum. Selain menambah pengetahuan dan ilmu, kunjungan warga ke museum bakal membuat suasana museum semakin hidup dan tidak sepi pengunjung. “Pemerintah bisa memberikan pelatihan kepada pengelola museum supaya mampu melayani pengunjung lebih baik lagi. Kepedulian pemerintah terhadap museum sangat diperlukan termasuk bantuan moral dan materil tanpa membeda-bedakan apakah museum itu milik pemerintah atau swasta,” ingat Thomas. Jika memang ada dana stimulus, lanjut Thomas lagi, keberadaan suatu museum patut didongkrak dengan memberikan kesempatan yang sama.

Dia membeberkan, saat ini ada sebanyak 42 museum di Yogyakarta. Dengan data itu, Thomas memastikan kalau Barahmus DIY siap memberikan dukungan penuh. Barahmus DIY disebut dia adalah lembaga resmi yang konsern pada museum dan yang pertama berdiri di Indonesia sejak tahun 1971. Dalam artian, timpal Thomas, setiap lembaga Barahmus memiliki duta-duta wisata untuk mendukung kegiatan dan promosi wisata. “Benar sekali bahwa masyarakat Indonesia masih enggan berkunjung ke museum. Jangankan di hati, di mata saja belum. Event museum goes to istana yang digelar pada Minggu 23 September 2012 lalu itu sangat tepat. Momentum tersebut cocok sekali untuk mengajak masyarakat dalam mengapresiasi benda dan koleksi budaya indonesia. Apalagi bila melibatatkan Sigi Wimala (artis) yang merupakan duta museum Nasional,” aku Thomas.

Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg

Kepala Museum Benteng Vredeburg Dra Sri Ediningsih M.Hum, mengatakan, kendati tahun 2011 telah mendaptkan dana Rp. 3,5 Miliar untuk revitalisasi, tapi dalam waktu dekat pihaknya merevitalisasi lagi Museum Benteng Vredeburg supaya terlihat lebih baik dan cantik. Sri Ediningsih meyakini, biaya masuk ke Museum Benteng Vredeburg sebesar Rp. 2.000/orang bukanlah sesuatu yang mahal bila dibandingkan dengan serapan ilmu, wawasan dan pengetahuan berbagai seni, budaya serta sejarah bangsa yang diperoleh dari museum. “Kita juga buka saat malam hari namun hanya untuk per 20 orang. Bangunan museum telah ditata sedemikian rupa agar tidak terkesan angker,” akunya. (MS/INDAH)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here