www.MartabeSumut.com, Medan
Kepala Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (Kadis BMBK) Provinsi Sumut Ir Bambang Pardede, MEng, menghadiri Rapat Kerja (Raker) Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU), Selasa siang (17/5/2022) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Salah satu agenda Raker soal proyek multiyears jalan/jembatan Rp. 2, 7 T dari APBD induk TA 2022 Rp. 500 M, TA 2023 Rp. 1,5 T serta TA 2024 Rp. 700 M disahuti Wakil Ketua Bappilu Partai Hanura Sumut Toni Togatorop, SE, MM. Dia menyarankan jalan penghubung 3 kecamatan di Kab Dairi dan Kab Pakpak Bharat urgen diperbaiki sebab merupakan lumbung hortikultura rakyat.
BACA LAGI: Jaksa Agung Perintahkan Berantas Mafia Pupuk, Politisi Hanura Sindir KDh di Sumut Jangan Diam
BACA LAGI: Puluhan Pengungsi Afganistan Kembali Demo di Depan Kantor UNHCR Medan
BACA LAGI: Usai Lebaran Berat Badan Naik, Waspada Penyakit Mengintai
BACA LAGI: Warga Multatuli Medan Terima Penyuluhan Hukum Keliling
BACA LAGI: Antisipasi Maraknya Pekerja Migran Indonesia yang Ilegal
BACA LAGI: Lapas & Rutan di Sumut Over-Capacity 258 Persen
BACA LAGI: Tak Hanya LHKPN, Seluruh ASN Wajib Laporkan Harta Kekayaan
BACA LAGI: Massa Berbendera Buruh Serukan Pencabutan Permenaker 2/2022 tentang JHT
BACA LAGI: Komisi D DPRDSU Soroti Proyek Jalan-Jembatan Rp. 2,7 T, Kadis BMBK Sumut Ajak Publik Mengawasi
Kepada www.MartabeSumut.com, Minggu siang (22/5/2022), Toni menjelaskan, status jalan pada 3 kecamatan memang milik kabupaten. Namun karena rutenya tergolong jalan lintas provinsi, Toni meminta dilakukan peningkatan menjadi jalan provinsi. Anggota DPRDSU periode 2014-2019 tersebut merinci, jalan lintas yang butuh perbaikan meliputi rute Bangun Tongatonga – Lae Masiho – Panjaratan. Menghubungkan Desa Bangun Kecamatan Parbuluan ke Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo Kab Dairi menuju Desa Panjaratan Kecamatan Sukaramai Kab Pakpak Bharat. “Setahu saya status jalan kabupaten. Kondisinya jalan aspal rusak, berlobang bahkan ada yang beralas tanah. Padahal jalan lintas desa dan kecamatan sangat strategis melancarkan transportasi hasil pertanian/hortikultura rakyat. Kawasan di sana salah satu wilayah lumbung tanaman palawija, kopi serta lahan persawahan masyarakat,” ungkapnya.
BACA LAGI: Ketua DPRDSU Baskami Ginting Apresiasi Presiden Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO
BACA LAGI: Pakar Medis plus Indra Keenam, Prof dr Aznan Lelo, PhD, SpFK: Aku pun Gak Tahu Kenapa Bisa Tahu
Realisasikan Maksimal Proyek Rp. 2,7 T
Mantan Ketua FP-Hanura DPRDSU ini mengakui, ketika menjabat anggota DPRDSU, dirinya kerap getol memperjuangkan ruas jalan lintas di Kab Dairi dan Pakpak Bharat agar ditingkatkan sebagai jalan provinsi. Artinya, timpal Toni lagi, proyek multiyears jalan/jembatan Rp. 2, 7 T dari APBD Sumut TA 2022-2024 patut didukung berbagai pihak demi perbaikan infrastruktur Provinsi Sumut kedepan. Jika proyek jalan/jembatan Rp. 2,7 T terealisasi maksimal, Toni yakin menjadi pilot project pembenahan infrastruktur Sumut lainnya.
BACA LAGI: Keadilan Sosial Belum Terwujud, PRIMA Sumut Siap Bertarung di Pemilu 2024
Jangan Tinggalkan Legacy Kurang Indah
Tapi ketika proyek jalan/jembatan Rp. 2,7 T dilakukan tidak serius, asal-asalan, tidak akuntabel, tidak transparan apalagi mencuri bestek, mantan Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRDSU itu percaya bakal muncul legacy (warisan) kurang indah ditinggalkan Gubsu Edy Rahmady terhadap warga Sumut. “Bisa-bisa Pak Gubsu dan Kadis BMBK Sumut Pak Bambang Pardede digelari sebagai pejabat yang “mencuri” bestek infrastruktur rakyat. Makanya ruas jalan rute Bangun Tongatonga – Lae Masiho – Panjaratan di Kab Dairi dan Kab Pakpak Bharat saya titipkan ke Gubsu dan Kadis BMBK Sumut,” terang Toni.
BACA LAGI: Soroti PT TPL, Toni Togatorop Sebut Berkontribusi Besar di Tapanuli
BACA LAGI: Gelar Paripurna, DPRDSU Sahkan AKD Periode 2022-2024
Oleh karenanya, semenjak dini, mantan Ketua Komisi A DPRDSU bidang hukum/pemerintahan tersebut mendorong Gubsu dan Kadis BMBK Sumut menghadirkan kalangan akedemis, pemerhati pembangunan hingga ahli-ahli independen untuk menganalisa lebih komprehensif proyek jalan/jembatan berbiaya Rp. 2,7 T.
BACA LAGI: Dirusak Asap Belerang, Ribuan Warga Lingkar Sinabung Minta Pemprovsu Alokasikan Atap Rumah
BACA LAGI: Penuhi Amanat AD/ART, Rapat Anggota Sahkan Pengurus KAJI Unit DPRD Sumut Masa Bakti 2022-2027
Publik Menilai Hasil Akhir Proyek
Bagi Toni, kelak publik hanya menilai puas dan tidak puas setelah melihat hasil akhir pengerjaan proyek. Termasuk merasakan pekerjaan tatkala melintasi jalan/jembatan. Kendati terjadi dikotomi persepsi publik lantaran proyek digabungkan, toh Toni menganggapnya sebagai dinamika yang masih bisa diterima. Intinya disebut Toni adalah kejujuran melaksanakan proyek. “Mohon Pak Bambang Pardede jangan terpengaruh hal-hal jahat yang bertujuan KKN. Bila KKN tetap dijalankan diam-diam, ya alamat bestek proyek dicuri dong. Uang rakyat terbuang sia-sia. Sedangkan jalan dan jembatan yang dibangun cepat rusak lantaran kualitas bestek dibuat rendah,” ingat Toni Togatorop.
BACA LAGI: Kunjungi Aceh, Pansus DPRDSU Sarankan Gubsu Masukkan Program Plasma & PSR dalam RPJMD Sumut
BACA LAGI: HUT ke-5 KAJI DPRD Sumut dengan 100 Anak Panti, Baskami & Zeira: Gelar Terus Aksi Sosial
VIDIO: Sambutan Ketua KAJI Unit DPRD Sumut Budiman Pardede, S.Sos saat HUT ke-4 KAJI Unit DPRD Sumut Bersama Anak Yatim Piatu Panti Asuhan Al-Marhamah Medan Sunggal
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Penjelasan Kadis BMBK Sumut
Sebelumnya saat Raker bersama Komisi D DPRDSU, Kadis BMBK Sumut Ir Bambang Pardede, MEng, mengucapkan terimakasih kepada para legislator. Dia mengatakan, proyek jalan yang dibangun sepanjang 450 Km. Kontrak sudah dilakukan pada Mei 2022 dan uang Rp. 500 M hanya 18 persen dari Rp. 2,7 T. Pardede merinci, dana proyek multiyears diambil dari APBD Sumut (induk) TA 2022 Rp. 500 M, TA 2023 Rp. 1,5 T serta TA 2024 Rp. 700 M. Menurutnya, penggabungan proyek jalan/jembatan jadi pilihan lantaran keterbatasan uang. Anggaran Rp. 500 M yang dimiliki dialokasikan sebagai modal awal. Sementara Tim proyek mencakup lembaga Bappeda, Inspektorat, Sekda dan institusi tertentu. “Pak Gubsu berkeinginan buat jalan bagus. Pemikiran Gubsu sangat kuat membangun jalan secara masif. Jalan nasional kita di Sumut sepanjang 3.065 Km. Paling panjang di Indonesia. Makanya multiyears,” tegas Pardede. (MS/BUD)