
www.MartabeSumut.com, Medan
Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas konflik pegawai pensiun PT Toba Pulp Lestari (TPL) akibat pemberlakuan PP No 35 tahun 2021 terkait pembayaran hak pensiun, Senin (25/7/2022) pukul 11.05 WIB di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Bukan apa-apa, PP No 35 tahun 2021 dianggap pegawai pensiunan PT TPL bertentangan dengan isi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT TPL yang berakhir Oktober 2022. Komisi E DPRDSU pun menyarankan PT TPL menghadirkan solusi bijak paling lama 1 minggu.
BACA LAGI: Jaksa Agung Perintahkan Berantas Mafia Pupuk, Politisi Hanura Sindir KDh di Sumut Jangan Diam
BACA LAGI: Puluhan Pengungsi Afganistan Kembali Demo di Depan Kantor UNHCR Medan
BACA LAGI: HBB Sentil Kapoldasu, Imbau Sungguh-sungguh Berantas Judi & Narkoba di Sumut
BACA LAGI: Antisipasi Maraknya Pekerja Migran Indonesia yang Ilegal
BACA LAGI: Lapas & Rutan di Sumut Over-Capacity 258 Persen
BACA LAGI: Tak Hanya LHKPN, Seluruh ASN Wajib Laporkan Harta Kekayaan
BACA LAGI: Hari Lahir Pancasila, Ketua DPRDSU: Momentum Sakral Mengaktualisasikan Peran Hadapi Tantangan Bangsa
BACA LAGI: Komisi D DPRDSU Soroti Proyek Jalan-Jembatan Rp. 2,7 T, Kadis BMBK Sumut Ajak Publik Mengawasi
BACA LAGI: Indonesia 37 Provinsi Usai 3 DOB Sah di Papua, Toni Togatorop Sentil Protap Kapan ?
BACA LAGI: Rahmat Rayyan Reses DPRDSU ke Batahan Madina, Temukan Jalan Hancur Lebur 7 Km & Arus PLN Belum Masuk
Pantauan www.MartabeSumut.com, RDP dipimpin Ketua Komisi E DPRDSU Syamsul Qamar dan anggota Komisi E DPRDSU H Hendra Cipta, SE. Pihak eksternal tampak Manajer HRD PT TPL Hotman Sibuea, Manajer Sokep PT TPL Norma Hutajulu dan Staf Sokep PT TPL Eben Simatupang. Hadir juga Kepala Hubungan Industrial Disnaker Sumut Makmur Tinambunan, pejabat Mediator/UPT Pengawasan Disnaker Sumut Wilayah 3, Berlin Marpaung mewakili Serikat Buruh Independen Kab Toba serta Juni Sitorus dan Gudmanian Tobing pegawai pensiunan PT TPL. Usai mendengar para pihak bicara, Syamsul Qamar mengeluarkan kesimpulan pertemuan. Dia mengatakan, perselisihan hak-hak pegawai pensiun PT TPL telah dimediasi Disnaker Sumut melalui anjuran. “Siapa tidak mematuhi anjuran ? Anjuran belum berjalan lantaran Serikat Pekerja (SP) bertahan memakai acuan PKB PT TPL yang berlaku hingga Oktober 2022. Sedangkan PT TPL menerapkan PP No 35 tahun 2021. Saran kami, sebaiknya Manajer HRD PT TPL meneruskan hasil RDP kepada Direksi PT TPL. Satu minggu kedepan ada solusi kami terima,” imbau Syamsul Qamar.
BACA LAGI: Ketua DPD Aspatan Sumut Geram, Tak 1 pun Kades di Dairi Back-up Ketahanan Pangan
BACA LAGI: FP-Golkar DPRDSU Dorong Gubsu Tingkatkan SDM Melalui Penurunan Kemiskinan di Sumut
BACA LAGI: DPP Sahkan DPD Hanura Sumut 2020-2025, Toni Togatorop: Kami Siap Mengawal Hati Nurani Rakyat
BACA LAGI: Sekretaris FN-DPRDSU Imbau Gubsu Evaluasi PT PSU & Audit Perumda Tirtanadi Sumut
BACA LAGI: Wakil Ketua Komisi A DPRDSU Rusdi Lubis: BPN Clean and Clear Lahan Sebelum Terbitkan HGU
Kedua Pihak Disebut Lalai
Sebelumnya dalam forum RDP, anggota Komisi E DPRDSU H Hendra Cipta menilai, terjadi kelalaian dilakukan PT TPL dan Serikat Pekerja PT TPL. Mengingat tidak muncul tindakan penyesuaian PKB PT TPL saat UU Ciptakerja No 11/2020 disahkan atau sebelum PKB PT TPL berakhir. Hendra berharap pertemuan menemukan solusi buat 9 karyawan pensiun PT TPL. “Kalo mengikuti PKB, berapa yang 9 itu dapat hak-haknya ? Bila merujuk PP No 35/2021, berapa pula sudah dikeluarkan PT TPL ? Ayo turunkan tensi. Berembuklah kedua pihak. Kewajiban yang kurang 20 persen ditanggung renteng aja bersama PT TPL dan karyawan pensiunan. PT TPL adalah aset Sumut,” cetus Hendra.

BACA LAGI: Bumdes Simalem Berdiri di Dairi, Targetkan Ekonomi Desa Unggul Mandiri
BACA LAGI: Kualitas Proyek APBD Sumut 2021 Rendah, Wakil Ketua Bappilu Hanura: Rakyat Terluka !
SP PT TPL Ingatkan Jalan Tengah
Berlin Marpaung dari Serikat Buruh Independen Kab Toba meyakini, perselisihan pensiunan dan manajemen PT TPL tidak berarti menutup jalan tengah penyelesaian. Berdasarkan UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Berlin menegaskan terdapat penjelasan seputar PKB. Menurut dia, PT TPL telah sepihak membuat kebijakan terhadap pegawai pensiun berdasar UU Cipta Kerja. “Kita laporkan ke Disnaker Toba, lalu Disnaker Toba buat rekomendasi agar masa PKB PT TPL habis dulu sampai Oktober 2022. Disnaker Sumut turut keluarkan rekomendasi sama namun PT TPL bertahan. Anggota kita (pegawai pensiun) terkena PP No 35/2021 (1,75),” katanya. Berlin menilai, SP Buruh PT TPL sangat menghargai mediasi Disnaker Toba dan Disnaker Sumut. Bahkan SP Buruh tidak ngotot selain ingin mencari jalan tengah penyelesaian. “Tanggal 17 April 2021 ada 2 surat kami menyangkut pertemuan Bipartit dengan PT TPL. Kami mohon penyelesaian terbaik supaya tuntutan pegawai pensiun PT TPL di Toba bisa diselesaikan secara baik,” pintanya.
Pasal 167 UU 13/2003 Tidak Dipakai
Manajer HRD PT TPL Hotman Sibuea berpendapat, ketika UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja disahkan, PT TPL menerapkan Pasal 66 PP No 35/2021. Hotman beralasan, Pasal 167 UU No 13/2003 tidak dapat lagi dipakai mengatur hak-hak pegawai pensiun. “PKB TPL masih berlaku sampai Oktober 2022. Dalam PKB PT TPL memang tidak ada perhitungan pesangon. Kami sangat bangga terhadap SP PT TPL yang tetap bekerja walau muncul masalah. Ada 20 persen kenaikan hak-hak pensiunan sesuai PP No 35/2021. Kami telah keluarkan hak-hak pegawai pensiun Rp. 1,28 Miliar,” cetusnya.
BACA LAGI: Penuhi Amanat AD/ART, Rapat Anggota Sahkan Pengurus KAJI Unit DPRD Sumut Masa Bakti 2022-2027
Ini Pendapat Disnaker Sumut
Kabid Perselisihan Hubungan Industrial Disnaker Sumut Makmur Tinambunan mengakui, munculnya masalah dilatarbelakangi PT TPL memegang dasar UU Cipta Kerja (PP 35/2021). Sementara pegawai pensiun dan Mediator Disnaker mengacu pada PKB PT TPL yang belum berakhir. Sehingga berlaku hak dan kewajiban pekerja/perusahaan sesuai PKB PT TPL. Makmur mengungkapkan, Mediator Disnaker sudah pernah mengeluarkan 2 anjuran. Yaitu PT TPL menyelesaiakan hak pegawai pensiunan sesuai PKB PT TPL 2020-2022. Kemudian PT TPL dan pegawai pensiunan memberi jawaban paling lambat 10 hari kerja setelah anjuran dikeluarkan.

BACA LAGI: HUT ke-5 KAJI DPRD Sumut dengan 100 Anak Panti, Baskami & Zeira: Gelar Terus Aksi Sosial
VIDIO: HUT ke-5 Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut bersama 100 anak yatim piatu Panti Asuhan LKSA Bala Keselamatan Jalan Samanhudi No 27 Medan, Jumat (28/1/2022).
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Posisi PKB di Atas UU
Makmur percaya, posisi PKB berada di atas UU karena merupakan kesepakatan antara pekerja serta perusahaan. Sedangkan anjuran Mediator bukan jalan final. Melainkan bisa dikoreksi hanya melalui Pengadilan Hubungan Industrial. “Masalah ini kami tangani berdasar kewenangan UU No 2/2004 tentang Hubungan Industrial. Lalu Mediator kami keluarkan anjuran. Artinya, dalil-dalil PT TPL bahkan SP PT TPL sebelum UU Ciptaker (gabungan 79 UU) diundangkan, maka tidak menghapus Pasal 116 UU No 13/2003 tentang PKB dan PP No 35/2021. Begitu juga turunannya di Pasal 29 Permenaker No 28/2014,” simpul Makmur. (MS/BUD)