www.MartabeSumut.com, Medan
Sejak sebulan terakhir institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diterpa berbagai kasus internal. Mulai pelanggaran disiplin, etika, tindak pidana, persoalan asusila hingga tuduhan atas ketidakprofesionalan menangani perkara publik. Kasus-kasus tersebut melibatkan sesama anggota Polri bahkan mengakibatkan rakyat menjadi korban abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan).
BACA LAGI: Kritisi 2 Tahun Jokowi-Maruf, Massa & DPRDSU Duduk Berdiskusi di Bahu Jalan
BACA LAGI: Bahas PBBMKB, DPRDSU Heran Data Penjualan Pertamina Sumbagut Tidak “On The Spot” dengan BP2RD
BACA LAGI: Banjir Rob Serang Belawan, Ratusan Orang ke DPRDSU Tuntut Pembangunan Tembok Penahan
BACA LAGI: Petugas Rutan Labuhan Deli Amankan Barang Diduga Sabu Dalam Nasi Bungkus
BACA LAGI: Pembebasan PPh UMKM = Dukung Usaha Kecil
BACA LAGI: PCR Ganggu Pelaku UKM/UMKM, Politisi Hanura Sindir Layanan di Kab/Kota Sumut Belum Tersedia
Kendati sanksi internal dan pidana terhadap oknum-oknum anggota Polri ditegakkan, toh legislator Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Rahmat Rayyan Nasution tetap melihat ada masalah serius menyangkut pengawasan melekat dan pembinaan mental (Bintal) anggota Polri. Rahmat pun mendukung pimpinan Polri di pusat terutama di Provinsi Sumut untuk terus mewujudkan institusi Polri yang Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan (Presisi) sesuai motto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Lima Kasus Oknum Polri di Sumut
Kepada www.MartabeSumut.com, Kamis siang (28/10/2021), Rahmat mengaku prihatin mendengar deretan masalah internal Polri di penjuru Tanah Air. Politisi Partai Gerindra ini mencontohkan, khusus Provinsi Sumut, sedikitnya ada 5 kasus oknum Polri viral sekaligus mendapat perhatian rakyat Indonesia. Meliputi kasus penetapan Tsk pedagang Pasar Gambir oleh Kapolsek Percut Seituan, dugaan asusila dan pemerasan istri Tsk Narkoba dilakukan oknum Polsek Kutalimbaru serta penganiayaan pengendara umum oleh oknum Satlantas Polres Deliserdang. Termasuk perselingkuhan Kasat Reskrim Polres Sergai dengan oknum Polwan hingga kasus yang baru terungkap dan ditarik Polrestabes Medan dari Polsek Medan Baru terkait penetapan pedagang sayur Pasar Pringgan sebagai Tsk pasca-ditikam preman pada Senin (9/8/2021). “Itu baru di Sumut loh. Ada apa ya dengan Polri kita,” heran Rahmat, di ruang Komisi A DPRDSU Jalan Imam Bonjol Medan.
BACA LAGI: Vaksin tak Ada Regulasi Ganggu Warga, Zeira: Jangan Coba-coba Bisniskan Vaksin !
BACA LAGI: Gaji Pegawai BPS Diusulkan Tinggi, Tapi Jika Data Salah Hukuman Mati
Empat Kasus Oknum Polri di Luar Sumut
Sedangkan di luar Sumut, Rahmat kembali kebingungan mengetahui perilaku oknum Polri yang dianggapnya mengejutkan rakyat. Diantaranya aksi berlebihan polisi membanting demonstran di Tangerang Banten, indikasi Kapolsek Parigi mencabuli putri Tsk pencuri sapi di wilayah Polres Parigi Moutong Provinsi Sulteng, Kapolres Nunukan menganiaya anggota sendiri di wilayah hukum Polda Kalimantan Utara serta polisi tembak polisi di wilayah Polres Lombok Timur Polda NTB. Rahmat menyatakan sedih mengetahui rentetan kejadian-kejadian tak terduga itu. Artinya, jika oknum-oknum aparat Polri terbukti melakukan kesalahan, dia mendukung penuh setiap pertimbangan pimpinan Polri memproses sesuai hukum, memutasi, mencopot jabatan hingga memecat dengan tidak hormat. “Berikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum Polri yang bersalah. Jangan pandang bulu. Terapkan equality before the law. Semua sama di depan hukum. Institusi Polri perlu menjaga integritas. Kita percaya Kapolri mampu mendidik anggotanya dan mengayomi masyarakat. Kita dukung Kapolri, Kapolda dan Kapolres se-Indonesia mewujudkan institusi Polri semakin profesional,” harap Rahmat.
BACA LAGI: Peduli Jurnalis Saat Pandemi Covid-19, Ketua DPRD Sumut Bagi Sembako untuk KAJI Unit DPRD Sumut
Kapoldasu Hadirkan Program Bintal
Menyinggung kondisi Sumut kedepan, wakil rakyat asal Dapil Sumut 7 Kab Madina, Kab Paluta, Kab Palas, Kab Tapsel dan Kota Padang Sidimpuan ini meletakkan harapan besar di pundak Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak. Rahmat meminta Kapoldasu menjamin hak-hak rakyat Sumut memperoleh kenyamanan/keamanan. Salah satunya dengan memberikan pembinaan mental (Bintal) aparat Polri secara rutin dan berkesinambungan. Kemudian menguatkan integritas jajaran melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan. “Tujuannya agar perilaku aparat Polri benar-benar humanis di lingkungan internal maupun saat melayani rakyat. Sehingga sosok Polri tidak jadi momok menakutkan buat masyarakat,” terangnya.
BACA LAGI: Perbedaan Harga Sawit Bikin Petani Jual ke Luar, Gandhi Siregar: Negara Dirugikan, Jalan Rusak !
Monitoring Rutinitas Anggota Polri di Sumut
Rahmat juga menyarankan Kapoldasu memerintahkan seluruh Kapolres di Sumut untuk monitoring/evaluasi rutinitas kehidupan pribadi/keluarga jajaran Polri melalui atasan masing-masing. Bagi dia, monitoring melekat kegiatan anggota Polri sampai tingkat terendah (Polsek) akan berpeluang menangkal perilaku-perilaku menyimpang tatkala dinas, bertugas di lapangan bahkan saat melayani warga. “Kita dorong Kapoldasu konsisten menegakkan motto “Presisi”. Sekali lagi, saya setuju oknum-oknum Polri yang terbukti “nakal” diproses hukum, dimutasi, dicopot dan dipecat secara tidak hormat,” simpul Rahmat Rayyan.
BACA LAGI: Perbedaan Harga Sawit Bikin Petani Jual ke Luar, Gandhi Siregar: Negara Dirugikan, Jalan Rusak !
BACA LAGI: Deklarasi Relawan Luhut For President 2024 di Medan
VIDIO: Zeira Salim Ritonga & Robert Lumbantobing Hadiri HUT ke-4 KAJI Unit DPRD Sumut Bersama Anak Yatim Piatu Panti Asuhan Al-Marhamah Medan Sunggal.
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Kapolri Warning Anggota Menyimpang
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan jajaran untuk menindak tegas anggota Polri yang menyimpang. “Kita (Polri) jangan anti kritik. Kalo ekornya tak bisa dibersihkan, kepalanya saya potong,” ingat Kapolri, saat menyampaikan sambutan dalam acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61 dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). (MS/BUD)