Polrestabes Medan Sebut Indonesia Juara I Pengguna Narkoba se-Asia, Poldasu Akui 8.000 Ditangkap

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Unit Binluh Sat Narkoba Polrestabes Medan Kompol ST Hasibuan, SH, mengungkapkan, Indonesia merupakan pengguna Narkoba paling tinggi di kawasan Asia. Sedangkan Kabag Wassidik Ditres Narkoba Poldasu AKBP Rinaldo, SH, mengakui, tahun 2017 sebanyak 8.000 orang terlibat Narkoba diamankan Polda Sumut. Data tersebut dilontarkan Kompol Hasibuan dan AKPB Rinaldo tatkala memberikan ceramah sosialisasi bahaya Narkoba bagi 1.000 mahasiswa Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia (UPMI) Medan, yang digelar Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut bekerjasama dengan UPMI, Sabtu siang (12/5/2018) di Auditorium Kampus 2 UPMI Jalan Balai Desa Amplas Km 8,5 Medan.

Pantauan www.MartabeSumut.com, sebelum Panel Diskusi dimulai, Rektor UPMI Dr H Ali Mukti Tanjung, Drs, SH, MM, membuka acara secara resmi sekaligus memajang spanduk bersih Narkoba di Kampus 2 Jalan SM Jalan Balai Desa Amplas Medan. Selain dihadiri anggota/pengurus KAJI Unit DPRD Sumut dan 1.000 lebih mahasiswa, tampak pula 4 Narasumber diantaranya: Rektor UPMI, Ketua Fraksi PAN DPRD Sumut Drs H Aripay Tambunan, MM, Kabid P2M BNN Sumut Drs T Harianja, MM serta Kordinator Kopertis Wilayah I Sumut Prof Dian Armanto, PhD. Panel Diskusi dipandu Ketua KAJI Unit DPRD Sumut Budiman Pardede, S.Sos selaku Moderator.

Fakta Ironis

Menurut Kompol ST Hasibuan, SH, ironis sekali melihat data/fakta penyalahgunaan Narkoba di Indonesia khususnya Provinsi Sumatera Utara. “Kita sedang darurat Narkoba, apa masih bisa ketawa-ketawa? Indonesia masuk urutan no 3 dunia pengguna Narkoba dengan usia korban 12-19 tahun. Di tempat rehab Narkoba saja ada anak usia 7 tahun dan paling tua 67 tahun,” singkapnya. Pada sisi lain, Kompol Hasibuan menyampaikan juga urutan Sumut no 2 pengguna Narkoba se-Indonesia sementara Medan no 3. Dia menyebut, 70 persen Sabu Sabu masuk dari China ke Indonesia. “90 persen anak muda di Medan memakai Sabu. Kita darurat sekali soal penyalahgunaan Narkoba. Makanya saya apresiasi niat baik teman-teman KAJI Unita DPRD Sumut melakukan kegiatan begini di SMAN 5 pada 2 Mei 2018 dan sekarang di Kampus UPMI Medan,” akunya.


Hal senada disampaikan AKPB Rinaldo, SH. Bagi dia, tahun 2017 Poldasu mengungkap 6.000 kasus Narkoba dan menangkap 8.000 orang yang terlibat. “Polres kita baru ada 27 dari 33 kab/kota Sumut. Action Poldasu ya penindakan,” tegas Rinaldo. Menurut dia, Narkoba masuk ke Indonesia dan Sumut melalui pelabuhan-pelabuhan tikus. Kondisi makin parah lantaran bandar Narkoba bisa mengendalikan peredaran Narkoba dari dalam penjara karena dukungan oknum petugas LP. “Orang yang terlibat Narkoba biasanya disebabkan pengaruh keluarga, lingkungan dan persoalan pribadi. Adik-adik mahasiswa harus bisa melawan Narkoba. Cari kegiatan positif seperti yang dilakukan KAJI Unit DPRD Sumut,” tutup AKBP Rinaldo. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here