Pelanggan Merasa Ditipu, DPRDSU & YLKI Sumut Ingatkan Telkomsel Jangan Bodohi Rakyat

Bagikan Berita :

wwww.MartabeSumut.com, Medan

Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rayat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Fanotona Waruwu dan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut Abu Bakar Sidik mengingatkan provider kartu seluler PT Telkomsel agar tidak memperlakukan konsumen seenaknya. Berbagai program yang dijanjikan kepada konsumen sebaiknya direalisasikan dan bukan sensasi bisnis belaka apalagi modus penipuan.


Fanotona Waruwu mengatakan, bila ada pelanggan Telkomsel di Medan bernama Anriani merasa ditipu karena 2 kali tidak menerima bonus dari promo tukar tambah Ponsel, sebaiknya pihak Telkomsel segera mengakomodasi persoalan secara bijaksana. Kemudian bertanggungjawab atas kekurangan pelayanan Telkomsel. “Jangan bodohi rakyat. Nanti Telkomsel sendiri yang rugi besar. Tolong selesaikan keluhan konsumen tersebut,” cetus Fanotona Waruwu dengan nada tinggi, saat dikonfirmasi www.MartabeSumut.comdi gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat siang (3/2/2017). Politisi Partai Hanura ini berkeyakinan, bukan mustahil kasus serupa banyak dialami pelanggan lain. Namun karena kesibukan atau tidak terlalu mempersoalkan, tentu saja korban-korban Telkomsel diam saja dan cuma mengelus dada. Artinya, lanjut wakil rakyat membidangi hukum/pemerintahan itu, manajemen Telkomsel harus sportif mengakui kelemahan dan tidak bergaya kiper sepakbola alias buang badan. “Jangan cuma pandai buat program promo. Ada masalah pelanggan, ya tanggungjawabi. Kalo tidak, nanti rakyat marah dan menggugat secara hukum,” ingat legislator asal Dapil Kepulauan Nias tersebut. 

Telkomsel Harus Profesional


Hal senada disampaikan Ketua YLKI Sumut Abu Bakar Sidik. Bagi dia, keluhan konsumen Anriani seyogianya diselesaikan Telkomsel dengan profesional. Bila memang ada konsumen merasa dirugikan program promo Telkomsel, Sidik mengimbau agar memberi laporan resmi kepada YLKI. “Ada form isian pengaduan. Lalu akan kami tindaklanjuti. PT Telkomsel dan provider manapun tidak boleh membodohi konsumen,” ucap Sidik kepadawww.MartabeSumut.com, Jumat siang (3/2/2017) melalui saluran telepon. Telkomsel dalam operasinya disarankan Sidik mengikuti semua peraturan hukum yang ada tanpa membohongi konsumen. “Kita tunggu pengaduan konsumen itu di YLKI,” janji Sidik. Perlu diketahui, sebelumnya, Anriani, pelanggan Telkomsel di Medan, merasa 2 kali tidak menerima bonus dari promo tukar tambah ponsel. Pada saat awal penukaran, aktifasi dilakukan pihak Telkomsel dan memunculkan bonus bundling 600 MB internet, 100 telpon sesama Telkomsel serta 100 SMS T-sel. Belum sebulan, Anriani melakukan pengisian pulsa lagi dan masih mendapatkan bonus bundling yang sama. Bulan berikutnya, setelah dilakukan pengisian pulsa, pelanggan tadi masih mendapat bonus. Lalu isi pulsa berikut juga mendapat namun isi pulsa berikutnya mulai tidak dapat bonus. Terakhir isi pulsa dia juga kembali dapat bonus bundling. Tapi sedari awal penukaran ponsel, Anriani sudah mengalami 2 kali tidak mendapat bonus bundling setelah isi pulsa. Tatkala Anriani mempertanyakan pihak Telkomsel, versi jawaban Telkomsel justru menunjukkan sikap tidak tanggungjawab. Alasan Telkomsel meliputi : karena pelanggan kerap isi pulsa membuat sistem eror/rusak, karena pelanggan salah aktifasi data dan pelanggan bukan white list(pelanggan terpilih). (MS/BUD)

Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rayat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Fanotona Waruwu dan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut Abu Bakar Sidik mengingatkan provider kartu seluler PT Telkomsel agar tidak memperlakukan konsumen seenaknya. Berbagai program yang dijanjikan kepada konsumen sebaiknya direalisasikan dan bukan sensasi bisnis belaka apalagi modus penipuan.


Fanotona Waruwu mengatakan, bila ada pelanggan Telkomsel di Medan bernama Anriani merasa ditipu karena 2 kali tidak menerima bonus dari promo tukar tambah Ponsel, sebaiknya pihak Telkomsel segera mengakomodasi persoalan secara bijaksana. Kemudian bertanggungjawab atas kekurangan pelayanan Telkomsel. “Jangan bodohi rakyat. Nanti Telkomsel sendiri yang rugi besar. Tolong selesaikan keluhan konsumen tersebut,” cetus Fanotona Waruwu dengan nada tinggi, saat dikonfirmasi www.MartabeSumut.comdi gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat siang (3/2/2017). Politisi Partai Hanura ini berkeyakinan, bukan mustahil kasus serupa banyak dialami pelanggan lain. Namun karena kesibukan atau tidak terlalu mempersoalkan, tentu saja korban-korban Telkomsel diam saja dan cuma mengelus dada. Artinya, lanjut wakil rakyat membidangi hukum/pemerintahan itu, manajemen Telkomsel harus sportif mengakui kelemahan dan tidak bergaya kiper sepakbola alias buang badan. “Jangan cuma pandai buat program promo. Ada masalah pelanggan, ya tanggungjawabi. Kalo tidak, nanti rakyat marah dan menggugat secara hukum,” ingat legislator asal Dapil Kepulauan Nias tersebut. 

Telkomsel Harus Profesional


Hal senada disampaikan Ketua YLKI Sumut Abu Bakar Sidik. Bagi dia, keluhan konsumen Anriani seyogianya diselesaikan Telkomsel dengan profesional. Bila memang ada konsumen merasa dirugikan program promo Telkomsel, Sidik mengimbau agar memberi laporan resmi kepada YLKI. “Ada form isian pengaduan. Lalu akan kami tindaklanjuti. PT Telkomsel dan provider manapun tidak boleh membodohi konsumen,” ucap Sidik kepadawww.MartabeSumut.com, Jumat siang (3/2/2017) melalui saluran telepon. Telkomsel dalam operasinya disarankan Sidik mengikuti semua peraturan hukum yang ada tanpa membohongi konsumen. “Kita tunggu pengaduan konsumen itu di YLKI,” janji Sidik. Perlu diketahui, sebelumnya, Anriani, pelanggan Telkomsel di Medan, merasa 2 kali tidak menerima bonus dari promo tukar tambah ponsel. Pada saat awal penukaran, aktifasi dilakukan pihak Telkomsel dan memunculkan bonus bundling 600 MB internet, 100 telpon sesama Telkomsel serta 100 SMS T-sel. Belum sebulan, Anriani melakukan pengisian pulsa lagi dan masih mendapatkan bonus bundling yang sama. Bulan berikutnya, setelah dilakukan pengisian pulsa, pelanggan tadi masih mendapat bonus. Lalu isi pulsa berikut juga mendapat namun isi pulsa berikutnya mulai tidak dapat bonus. Terakhir isi pulsa dia juga kembali dapat bonus bundling. Tapi sedari awal penukaran ponsel, Anriani sudah mengalami 2 kali tidak mendapat bonus bundling setelah isi pulsa. Tatkala Anriani mempertanyakan pihak Telkomsel, versi jawaban Telkomsel justru menunjukkan sikap tidak tanggungjawab. Alasan Telkomsel meliputi : karena pelanggan kerap isi pulsa membuat sistem eror/rusak, karena pelanggan salah aktifasi data dan pelanggan bukan white list(pelanggan terpilih). (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here