Pedagang Sukaramai Berjualan, Pemakai Jasa Jalan Kesulitan

Bagikan Berita :

MartabeSumut, Medan

Pasar Sukaramai Medan yang terletak di perempatan Jalan AR Hakim dan Jalan Denai memang tidak pernah sepi dari permasalahan. Berbagai persoalan yang muncul kerap berujung ‘gantung’ walau beberapa upaya telah dilakukan aparat pemerintah terkait. Lihat saja, selain berkali-kali dilalap ‘si jago merah’ tanpa alasan jelas, pedagang Pasar Sukaramai yang selalu sesuka hati berjualan di bahu jalan, itu telah membuat pemakai jasa jalan yang melintas kesulitan dan resah setiap hari.

Pengamatan MartabeSumut sejak pekan lalu, persimpangan Pasar Sukaramai hanya terlihat lancar dilalui publik pada saat pagi hari saja. Itu pun antara pukul 06.00 – 09.00 WIB tatkala petugas Dinas Pasar, Dinas Perhubungan dan Kepolisian meletakkan ‘badannya’ di jalan raya. Usai petugas menghilang entah kemana, secara massif puluhan pedagang langsung mengambil hampir separo bahu jalan. Kemudian menempatkan barang dagangan dan perlengkapan yang dibawa semisal becak, sepeda motor atau ember dengan tujuan memalang jalan. Akibatnya, ruas jalan akan selalu semrawut terlihat sedari pukul 09.00 WIB – 18.00 WIB. Bhu jalan yang lebarnya cuma sekira 5 Meter pun hanya diberikan sekira 3 Meter untuk lalulintas roda empat dan roda dua.  

Rotua Siahaan (55), pedagang sayur dan bumbu dapur justru tersenyum kecil saat dikonfirmasi MartabeSumut,Sabtu pagi (20/10). Bagi Rotua, selama 10 tahun berdagang di Pasar Sukaramai, dirinya hanya mengikuti sikap para  pedagang lain yang berjualan memakan bahu jalan. “Ya gimana lagi dek, saya ikut teman-teman saja karena lokasi jualan gak ada lagi. Kan pengendara umum bisa lewat kok di sini walau sempit,” akunya enteng. Hal senada disampakan Maratua Panggabean (40). Menurut Maratua, petugas dinas pasar memang sudah melarang pedagang untuk berjualan di luar batasan tempat yang sudah ditetapkan. Tapi dia justru melihat itu sebagai masalah karena sulitnya mendapat lokasi yang tepat. “Kekmana lagi ya, aku gak tahu mau jualan dimana. Yang pasti aku sudah 5 tahun di pinggir jalan ini berjualan ikan lele,” cetusnya, seraya meminta pemakai jasa jalan memaklumi kehidupan pedagang. Salah seorang petugas kepolisian di Pos Polisi Pasar Sukaramai mengaku tak bisa berbuat banyak. “Capeklah petugas menegur mereka. Dikasih tahu tak dipedulikan, kalau kami tindak juga serba salah dan kasihan. Makanya setiap pagi kami selalu berada di jalan raya menertibkan mereka. Tapi setelah itu mereka masuk lagi ke bahu jalan dan tidak mengindahkan peringatan petugas. Kan gak mungkin polisi, aparat dinas pasar dan pegawai perhubungan berdiri terus di jalan raya setiap hari,” tepisnya. (MS/GOM)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here