www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Zeira Salim Ritonga, SE, meradang. Tak senang mengetahui rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menenderkan 2 paket proyek “wah” dari APBD Sumut TA 2020 sebesar Rp. 36 M. Diantaranya proyek pembangunan ruangan VIP untuk tamu-tamu Pemprovsu di Bandara KNIA senilai Rp. 17 M dan terminal Karo tipe B sebesar Rp. 19 M yang dialokasikan pada anggaran belanja Dinas Perhubungan Provinsi Sumut. Wakil Ketua Komisi B DPRDSU bidang perekonomian ini pun menyerukan Gubsu Edy Rahmayadi, Pemprovsu dan Kadis Perhubungan Sumut Haris Lubis segera membatalkan ke-2 proyek yang kini masuk tahap lelang.
Ke-2 Proyek Lukai Hati Rakyat
Kepada www.MartabeSumut.com, Selasa siang (21/4/2020) di ruang kerjanya Komisi B DPRDSU gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Zeira mengatakan, alasan meminta pembatalan ke-2 proyek semata-mata didasari kondisi pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang berimbas pada hancurnya perekonomian dan kehidupan rakyat. Menurut Zeira, rencana Pemprovsu itu sangat melukai hati rakyat Sumut dan terkesan kurang bijaksana. Sebab anggaran pembangunan ruang VIP dan terminal Karo tidaklah sedikit. Kemudian waktunya tidak tepat bahkan cenderung mengabaikan kesulitan ekonomi masyarakat. Ketika wabah virus Corona menyerang semua sektor kehidupan, Zeira menilai Gubsu, Pemprovsu dan Kadis Perhubungan Sumut justru kehilangan sense of crisis (empati situasi krisis). “Saya pastikan rakyat Indonesia, warga Sumut dan penduduk dunia sedang diterpa kesulitan akibat virus Corona. Kok bisa-bisanya ya Gubsu, Pemprovsu dan Kadis Perhubungan Sumut berpikir pragmatis membangun 2 proyek yang tidak urgen tersebut ? Kan sama saja menyakiti hati rakyat,” sesal Zeira dengan nada tinggi.
Hentikan Lelang 2 Proyek
Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 6 Kab Labuhan Batu, Kab Labuhan Batu Utara (Labura) dan Kab Labuhan Batu Selatan (Labusel) ini menegaskan, lelang proyek pembangunan ruang VIP untuk tamu-tamu Pemprovsu di Bandara KNIA senilai Rp. 17 M dan terminal Karo tipe B sebesar Rp. 19 M harus dihentikan. Dia memastikan, kedua proyek tidak lebih penting dibanding sentuhan terhadap penderitaan rakyat Sumut. Zeira meyakini, Pemprovsu dan seluruh Pemkab/Pemko di Sumut seyogianya menguatkan perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19. Misalnya memberikan bantuan tunai terhadap warga miskin, mengalokasikan sembako serta penyaluran vitamin untuk menjaga immunitas tubuh masyarakat.
BACA LAGI: #LawanCovid-19, Toni Togatorop Sarankan Gubsu Perkuat Sektor Pertanian & Kebutuhan Pokok Rakyat
BACA LAGI: Covid-19 Menyerang Kebutuhan Pokok Hilang: Mafia Gula Bermain, DPRDSU tak Kasih Poin !
Daya Beli Rakyat Turun
Bagi Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dampak wabah Corona nyata berimbas negatif terhadap jatuhnya tingkat pendapatan warga hingga berujung pada turunnya kemampuan daya beli. Apalagi tidak sedikit warga terkena PHK akibat kondisi perusahaan yang menutup operasi. Belum termasuk imbauan pemerintah agar stay at home (tetap di rumah) dan work from home (bekerja dari rumah). Artinya, simpul Zeira lebih jauh, semua realitas miris tersebut membutuhkan kebijakan pemerintah berorientasi empati dalam membantu kesulitan warga. Nah, ketika Pemprovsu justru mengutamakan pembangunan 2 proyek yang bukan berskala prioritas primer, Zeira menganggapnya sebagai langkah keliru bertujuan sesat dan sesaat. Dia pun menyarankan Gubsu, Pemprovsu dan Pemkab/Pemko se-Sumut semakin cerdas memilah mana kebutuhan berskala prioritas primer dan mana sebatas prioritas sekunder.
Berdayakan Ekonomi Rakyat
Jika ingin bersama-sama memutus mata rantai wabah Corona di Sumut, Zeira berharap dilakukan secara terintegrasi. Mulai dari hulu sampai ke hilir. Zeira menyatakan, dana APBD Sumut Rp. 36 M untuk ke-2 proyek sebaiknya diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat, stabilisasi harga, menjaga ketersediaan bahan pokok, penguatan sektor pertanian memproduksi kebutuhan pokok, pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) hingga melengkapi fasilitas pendukung kesehatan melawan Covid-19. “Lelangnya hentikan, proyeknya batalkan,” tutup Sekretaris Fraksi Nusantara DPRDSU ini.
BACA LAGI: Warga Sumut Butuh Rapid Test Digelar, Zeira Ingatkan Gubsu Lonjakan Terpapar
Terpisah, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi Kadis Perhubungan Sumut Haris Lubis, Kamis (23/4/2020) pukul 10.09 WIB. Dihubungi via ponselnya, Haris tidak mengangkat telepon walau sudah 3 kali ditelepon. Pesan konfirmasi melalui saluran WhatsApp juga telah dikirimkan. Namun Haris tetap tidak memberi respon. (MS/BUD)