www.MartabeSumut.com, Medan
Ada yang menarik saat Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Rapat Kerja (Raker) membahas program dan anggaran BNN Sumut, Rabu pagi (5/8/2020) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Bukan apa-apa, anggota Komisi A DPRDSU H Rusdi Lubis, SH, MMA, tak habis pikir dengan maraknya penyalahgunaan Narkoba di Sumut sementara kekuatan (penegak hukum) cukup tersedia.
Ketua FP-Hanura DPRDSU itu pun menyindir Kepala BNN Sumut Brigjen Pol Atrial atas berbagai realitas berkembang di lapangan. Rusdi menilai, mungkin saja masalah Narkoba tidak bisa diselesaikan di Sumut lantaran terlalu banyak kekuatan-kekuatan yang beradu. “Bapak sudah panjang lebar menjelaskan. Terus terang aja, rakyat itu takut pada kekuatan penguasa. Rakyat itu takut dengan struktur pengamanan. Lalu kenapa mereka bisa tampil berani (memakai, mengedar dan menyalahgunakan Narkoba) ? Narkoba tak bisa diselesaikan karena banyaknya kekuatan-kekuatan,” cetus Rusdi blak-blakan. Menurut dia, saat ini Narkoba telah menimbulkan banyak korban. Diantaranya kehidupan ibu rumah tangga yang berujung menjadi janda. “Saya lihat banyak korban Narkoba ini adalah janda-janda. Ketika saya tanya kenapa mereka jadi janda, dijawabnya bahwa sang suami merupakan korban Narkoba. Cantik pulak janda itu,” ucap Rusdi, disambut gelak tawa peserta Raker.
BACA LAGI: Komisi A DPRDSU Bahas Pilkada 9 Desember 2020, Rusdi Lubis Pertanyakan NPHD untuk KPU & Bawaslu
Jangan Abaikan Ormas yang Peduli Pemberantasan Narkoba
Pada sisi lain, Rusdi mengherankan pula kinerja BNN Sumut dalam hal menyikapi kehadiran kelompok, lembaga dan Ormas yang peduli terhadap pemberantasan penyalahgunaan Narkoba di Sumut. Dia memastikan, kelompok masyarakat yang peduli memerangi Narkoba seyogianya dirangkul oleh BNN Sumut. “Setahu saya banyak Ormas yang peduli dan punya militansi untuk memberantas Narkoba. Bagaimana langkah-langkah BNN Sumut menyikapi semangat itu ? Apa strategi bapak bekerjasama dengan Ormas yang peduli tersebut ? Janganlah sampai dibiarkan apalagi ditinggalkan,” ingatnya.
BACA LAGI: Danau Toba jadi Tong Sampah Raksasa, Fahrizal Efendi Nasution Dukung Penolakan Relokasi KJA
Anggaran BNN Sumut Tumpah ke SDM
Menyinggung anggaran BNN Sumut selaku organisasi vertikal pemerintah (pusat), Legislator asal Dapil Sumut 10 Kota Pematang Siantar dan Kab Simalungun ini lebih keras lagi. Bagi Rusdi, sangat disayangkan anggaran BNN Sumut lebih banyak diarahkan pada biaya SDM dibanding program dan operasional. Rusdi mencontohkan, pihaknya telah mendapat keterangan terkait keberadaan BUMD di Sumut yang kerap berujung bangkut. “Kami pertanyakan BUMD di Sumut kenapa bangkrut semua ? Ternyata akibat rasio biaya SDM mereka sangat tinggi dibanding biaya operasional. Jadi janganlah anggaran bapak di BNN Sumut lebih besar untuk SDM,” ingatnya. Rusdi menjelaskan, pendekatan BNN Sumut menyangkut anggaran tidak boleh fokus hanya pada pemerintah. Melainkan perlu merambah perusahaan-perusahaan. Sebab Rusdi percaya, sedikitnya ada 51 BUMN yang beroperasi di wilayah Sumut. “Kalo saya tak salah 51 BUMN. Semuanya kan punya dana Corporate Social Responsibility (CSR) ? Termasuk perusahaan besar lain,” yakinnya.
BACA LAGI: Danau Toba Masuk UGG, Ketua Komisi B DPRDSU Viktor Silaen Ingatkan Sinergi 4 Unsur
BACA LAGI: Kapoldasu Apresiasi KAJI Unit DPRD Sumut Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Lingkungan SMA & Kampus
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
Rusdi Lubis menyimpulkan, Komisi A DPRDSU selalu siap bekerjasama dengan BNN Sumut dalam membumihanguskan peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba di Provinsi Sumut. “Jadi tugas dan tanggungjawab Komisi A DPRDSU. Kita perang melawan Narkoba. Petakan kekuatan dan kelemahan lawan. Jika sudah dipetakan, kok gak bisa diserang ? Gak bisa ? Berarti ada kekuatan yang beradu,” heran mantan Direksi PTPN 4 itu tersenyum kecut. Pantauan www.MartabeSumut.com, Raker Komisi A DPRDSU dengan Kepala BNN Sumut dipimpin Ketua Komisi A DPRDSU dan Sekretaris Komisi A DPRDSU. (MS/BUD)