
www.MartabeSumut.com, Medan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan produksi pertanian Indonesia tahun 2023 hanya sebesar 3,7% akibat ancaman El Nino. Turun dari proyeksi produksi pertanian sesuai dokumen Kerangka Ekonomi Makro Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) sebesar 4% – 4,2%. Ketua DPD Asosiasi Pedagang Petani (Aspatan) Provinsi Sumut Toni Togatorop, SE, MM pun angkat suara. Toni menilai, lahan pertanian di penjuru Provinsi Sumut sangat strategis. Sehingga Kepala Daerah (KDh) di Sumut urgen menempuh langkah antisipatif melalui political will (kemauan). Diantaranya menggencarkan program diversifikasi pertanian dan budidaya berbagai tanaman pangan.
BACA LAGI: Oknum Lapas Binjai Cabuli Gadis, Kadiv Pas Kemenkumham Sumut: ASN itu Ditindak Tegas !
BACA LAGI: Jaksa Agung Perintahkan Berantas Mafia Pupuk, Politisi Hanura Sindir KDh di Sumut Jangan Diam
BACA LAGI: HBB Sentil Kapoldasu, Imbau Sungguh-sungguh Berantas Judi & Narkoba di Sumut
BACA LAGI: Antisipasi Maraknya Pekerja Migran Indonesia yang Ilegal
BACA LAGI: Lapas & Rutan di Sumut Over-Capacity 258 Persen
BACA LAGI: Tak Hanya LHKPN, Seluruh ASN Wajib Laporkan Harta Kekayaan
BACA LAGI: Hari Lahir Pancasila, Ketua DPRDSU: Momentum Sakral Mengaktualisasikan Peran Hadapi Tantangan Bangsa
BACA LAGI: Komisi D DPRDSU Soroti Proyek Jalan-Jembatan Rp. 2,7 T, Kadis BMBK Sumut Ajak Publik Mengawasi
BACA LAGI: Soal Revisi UU Sisdiknas, Ketua Komisi E DPRDSU Syamsul Qamar: Jangan Kerdilkan Guru PAUD !
BACA LAGI: Guru PAUD Protes, Tuntut Revisi UU Sisdiknas
BACA LAGI: Audiensi KPID Sumut, Komisi A DPRDSU Azmi Yuli: Apa Terobosan, Bawa PAD Gak ?
BACA LAGI: Kualitas & Kuantitas Air Tirtanadi Belum Terpenuhi, FP-Hanura DPRDSU Sentil Deviden ke PAD Sumut
BACA LAGI: P-APBD Sumut 2022, Jubir FP-Hanura DPRDSU Ebenejer Sitorus: PT PSU Gagal Beri PAD Maksimal
Kepada www.MartabeSumut.com, Jumat siang (2/9/2022), Toni mengatakan, solusi tepat menghadapi perubahan iklim adalah menguatkan sistem pertanian rakyat. Meliputi pembangunan diversifikasi pertanian serta budidaya tanaman pangan. Termasuk mengembangkan produksi hortikultura hingga palawija. “Saya rasa pernyataan Ibu Sri Mulyani mengirimkan pesan buat seluruh KDh di Indonesia khususnya Sumut. KDh di Sumut patut mulai menggencarkan program diversifikasi/budidaya tanaman pangan. Misalnya sayur mayur bahkan palawija,” ucap Toni.
BACA LAGI: HUT ke-77 RI, KAHMI Sumut Gelar Bakti Sosial di Deli Serdan
BACA LAGI: Sumut Identik Judi & Narkoba, 2 Ketua Fraksi DPRDSU Imbau Kapoldasu Responsif
BACA LAGI: Ajak UMKM Daftar PT PP, Kadiv Yankumham Alex Cosmas Pinem: Dilindungi BH
BACA LAGI: Toni Togatorop Ingatkan Gubsu Rawat Sila ke-1 Pancasila dengan Hibah Pengamanan Sosial Rumah Ibadah
BACA LAGI: Siantar & Simalungun Butuh Pupuk Bersubsidi, Anggota DPRDSU Partogi Sirait: Pemprovsu Bantu Petani !
“Bumikan” Pupuk Organik
Pada sisi lain, anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 itu mengingatkan pula dukungan KDh “membumikan” ketersediaan pasokan pupuk organik (kompos). Sebab pupuk organik berperan strategis memulihkan dan meremajakan tanah gersang/tandus menjadi lahan subur. Artinya, timpal Toni lagi, petani bersama pemerintah perlu seirama menjaga produktivitas pertanian menghadapi anomali perubahan iklim terutama persoalan krisis pangan dunia. “Maka KDh di Sumut jangan teledor atau under-estimate (remeh) dengan peringatan Menkeu. Mohon Gubsu, Bupati dan para Kepala Desa (Kades) serius membangun pertanian berdasar arahan Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan. DPD Aspatan Sumut berkepentingan mengawal sekaligus memastikan program pertanian berjalan maksimal,” ingatnya.
BACA LAGI: Wujudkan Swasembada Daging di Sumut, FP-Hanura DPRDSU Setujui Ranperda Pengawasan Lalulintas Hewan
BACA LAGI: Laporan Reses DPRDSU, Irwan Simamora Ungkap Peta Indikatif Lahan Gambut di Humbahas Resahkan Warga
BACA LAGI: Ketua Komisi A DPRDSU Andri Alfisah Ingatkan Gubsu Jangan Buat Klaster Penerima Hibah Rumah Ibadah
BACA LAGI: Hibah Rumah Ibadah Didiskriminasi, Wakil Ketua Komisi A DPRDSU Rusdi Lubis Imbau Revisi
BACA LAGI: Kasus Tanah Paling Tinggi, Kadiv Yankumham: Tahun 2022 Ada 60 Kasus Pelanggaran HAM di Sumut
BACA LAGI: Realisasi Pajak Air Permukaan Rendah, Komisi C DPRDSU HM Subandi Resah
BACA LAGI: PT Dirga Surya Habiskan Rp 9,6 M Beli Mesin Gabah, Zeira Salim Heran Bisnis Hotel jadi Pertanian
BACA LAGI: DPRDSU Imbau Pemprovsu/Pemkab di Sumut Dirikan Sentra-sentra Peternakan & Rumah Kompos
BACA LAGI: Bahas 300 Kampung “Bersinar” di Sumut, DPRDSU Kecewa Alokasi Anggaran Rp. 19 Juta/Desa
KDh & Petani Seiring-Sejalan
Tatkala semangat KDh dan rakyat petani seiring-sejalan, Toni meyakini Provinsi Sumut bisa tampil sebagai salah satu daerah pangan strategis secara Nasional. Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD Partai Hanura Sumut ini mencontohkan, pasokan pupuk organik merupakan salah satu unsur penopang kesuksesan diversifikasi pertanian serta budidaya tanaman pangan. Tergolong mendesak diwujudkan KDh di Sumut dan amat sederhana bila melibatkan petani melalui program rumah-rumah kompos. “Kita bisa lihat industri pupuk organik merek produk PAMORGANIK MAS. Turut mengendalikan pupuk hayati di Sumut. Bahkan PAMORGANIK MAS punya e-katalog. Memainkan peranan membangun pertanian Sumut. E-katalog PAMORGANIK MAS siap melayani rakyat Sumut,” ungkap Toni bangga.
BACA LAGI: Dua Pasien “Curhat” ke DPRDSU Soal Dugaan Mala-praktik RS di Medan
BACA LAGI: Indonesia 37 Provinsi Usai 3 DOB Sah di Papua, Toni Togatorop Sentil Protap Kapan ?
BACA LAGI: Kualitas Proyek APBD Sumut 2021 Rendah, Wakil Ketua Bappilu Hanura: Rakyat Terluka !
BACA LAGI: Ketua DPD Aspatan Sumut Geram, Tak 1 pun Kades di Dairi Back-up Ketahanan Pangan
BACA LAGI: Sekretaris FN-DPRDSU Imbau Gubsu Evaluasi PT PSU & Audit Perumda Tirtanadi Sumut
Kades Ikut Majukan Pertanian
Terhadap para Kades di Sumut, Ketua Divisi Hubungan Publik Pemerintahan Masyarakat Peternak Bebek Sumatera Utara (Mapebsu) tersebut mendorong kepedulian memajukan pertanian rakyat. Pasalnya, tersedia ratusan juta Dana Desa (DD) untuk memfasilitasi penyelesaian beragam persoalan pertanian. Bagi Toni, semua Kades di Sumut harus getol membantu petani menerapkan sistem diversifikasi/budidaya tanaman pangan. Kemudian proaktif menjembatani solusi atas masalah-masalah klasik seperti defisit pupuk non-organik (kimia).
BACA LAGI: Tinjau Proyek APBD Sumut 2021 di Karo, DPRDSU Sesalkan Pengadaan Cold-Storage Seolah Milik Pribadi
BACA LAGI: OPD Bolos Tinjau Proyek APBD 2021, Tim Kunker DPRDSU Dapil Sumut 7: Gubsu Evaluasi !
BACA LAGI: 73,3 % WBP di Sumut Kasus Narkotika, Restorative Justice Antisipasi Lapas Over Kapasitas
Imbau Kades Berdayakan DD
Selanjutnya pimpinan UKM/UMKM PT Citra Bangun Lamtorop itu menyentil Kades/perangkat desa. Toni menyerukan supaya gigih memberdayakan DD demi kemajuan produksi pertanian. Bukan justru menghamburkan uang pada kegiatan-kegiatan kurang bermanfaat. Apalagi menyalahgunakan DD untuk kepentingan memperkaya diri/kelompok. “Selain political will KDh, peran Kades di Sumut juga cukup vital dalam mengakselerasi ketahanan dan kedaulatan pertanian kita. Tolonglah Kades menggencarkan program diversifikasi/budidaya tanaman pangan. Jangan diam. Pakailah DD menuntaskan keresahan-keresahan petani,” imbau Toni Togatorop mantap.
BACA LAGI: Penuhi Amanat AD/ART, Rapat Anggota Sahkan Pengurus KAJI Unit DPRD Sumut Masa Bakti 2022-2027
BACA LAGI: HUT ke-5 KAJI DPRD Sumut dengan 100 Anak Panti, Baskami & Zeira: Gelar Terus Aksi Sosial
VIDIO: HUT ke-5 Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut bersama 100 anak yatim piatu Panti Asuhan LKSA Bala Keselamatan Jalan Samanhudi No 27 Medan, Jumat (28/1/2022).
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Kerisauan Menkeu
Perlu diketahui, saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (31/8/2022) Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan kerisauan tentang perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pertanian di Indonesia. Sri mengatakan, tahun depan akan terjadi weather forecast. “Ada El Nino. Menjadi faktor yang perlu kita pertimbangkan,” ujarnya. Dia menjelaskan, kondisi siklus cuaca merupakan faktor paling dominan menentukan produksi pertanian. Sri mengaku melihat negara Brasil sudah mengalami gagal panen dan kekeringan akibat cuaca panas yang sangat ekstrim. Sri berharap tidak terjadi di Indonesia. “Kita perlu terus waspada. Pemerintah berupaya meredam kekhawatiran yang mengancam produksi pertanian di Tanah Air,” tegasnya. (MS/BUD)