Massa Sibayak Lau Cih Siap Mati Lawan PTPN II Pertahankan Lahan Ulayat

Bagikan Berita :

ruangan Ketua DPRDSU Wagirin Arman karena tidak diterima mengadu, Selasa (25/7/2017) lalu. (Foto Dok: www.MartabeSumut.com)

www.MartabeSumut.com, Medan

Massa Sibayak Lau Cih Kec Pancur Batu Kab Deli Serdang menyatakan siap mati melawan PTPN II demi mempertahankan lahan ulayat. Apalagi, PTPN II dianggap tidak menghormati negara melalui kebijakan yang dikeluarkan Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU).

Kepada www.MartabeSumut.com, Jumat sore (4/8/2017) di gedung DPRDSU Jalan Imam Bonjol Medan, Koordinator lapangan massa Sibayak Lau Cih, Syaiful Ginting, menyesalkan aktivitas PTPN II yang terus membersihkan lahan warga di Kebun Bekala Simalingkar A Kec Pancur Batu Kab Deli Serdang. “Kami sedang menahan diri Bang. Beberapa warga kembali menginap di gedung ini dan sebagian berada di lokasi. Warga menyatakan siap mati melawan PTPN II demi mempertahankan tanah ulayat,” cetus Syaiful dengan nada tinggi.

Sembari mengamati warga yang berbaring di tikar seputaran teras gedung Dewan, Syaiful melanjutkan, pengabaian PTPN II terhadap hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi A DPRDSU pada Kamis 13 Juli 2017 dan Selasa 1 Agustus 2017, adalah cermin arogansi PTPN II. Saran Komisi A agar tidak ada aktivitas meresahkan di lahan konflik sebelum Dewan meninjau lokasi pada Selasa 15 Agustus 2017, disebutnya sia-sia belaka akibat kesombongan pejabat/pimpinan PTPN II. “Kalo omongan resmi DPRDSU saja tidak dihargai lagi, bagaimana pula kami rakyat miskin ini? Kemana lagi kami mengadu Bang ? Jalan satu-satunya ya perang habis-habisan sama PTPN II sampai mati. Biar senang mereka merampas tanah rakyat,” geram Syaiful.

Warga Siap Mati

Hingga kini, singkap Syaiful lebih jauh, semangat siap mati mempertahankan hak tanah ulayat telah dilontarkan warga Lau Cih, tokoh adat Lau Cih, OKP setempat serta kalangan pemuda. Bagi dia, dalam waktu dekat masyarakat adat Lau Cih akan menduduki lahan konflik kebun Bekala dengan cara-cara yang sudah dikomunikasikan. “Kami masih membahas sikap sombong PTPN II ini. Intinya akan ada aksi kami di kebun Bekala. Warga siap mati melawan PTPN II,” tutup Syaiful Ginting.

Seperti diberitakan www.MartabeSumut.com, Komisi A DPRDSU telah membahas konflik lahan antara PTPN II dan warga Dusun 3 Bekala Simalingkar/Lau Cih Simalingkar A, Selasa (1/8/2017) pukul 11.00 WIB di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Hasilnya sempat menenangkan perasaan ratusan pengungsi. Kendati suasana RDP kemarin tegang, toh pengungsi bersedia pulang dari gedung DPRDSU sebab Komisi A akan turun ke lokasi lahan sengketa pada Selasa 15 Agustus 2017. Komisi A DPRDSU juga mengingatkan TNI/Polri memberi rasa aman serta menjalankan tugas pokok/fungsi (Tupoksi) masing-masing tanpa membuat rakyat takut. Pantauan www.MartabeSumut.com, RDP dipimpin Ketua Komisi A DPRDSU FL Fernando Simanjuntak, SH, MH, Wakil Ketua H Syamsul Qodri Marpaung, Lc, anggota Komisi A Ramses Simbolon, Dra Delmeria dan beberapa anggota lain. Komisi A DPRDSU secara tegas mengimbau PTPN II menghentikan sementara aktivitas pembersihan lahan pasca-turun ke lokasi. Namun baru 1 hari RDP usai, pembersihan telah terjadi lagi. Padahal pihak eksternal yang hadir RDP sepakat mencari titik temu. Diantaranya: perwakilan warga Julianus Sembiring, Kabag Hukum PTPN II Kennedy NP Sibarani, Sekretaris PTPN II AH Suharto, Aslog Kodam I BB Kol Arm Anggoro, Kanit Harda Polda Sumut Kompol Sunari, Kepala Masyarakat Adat Sibayak Lau Cih Datuk Adil Sembiring Pelawi, Camat Pancur Batu David E Tarigan, Bagian Pertanahan Pemkab Deli Serdang, Kontras, Walhi Sumut serta ratusan warga.(MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here