Listrik Padam Pasca-Tahun Baru, Komisi D DPRDSU Ingatkan PLN Sumut Jangan Resahkan Rakyat

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) mengingatkan PT PLN Sumut tidak membuat resah warga Sumut. Pasalnya, pemadaman listrik pasca-peringatan hari besar keagamaan Tahun Baru 2017, dianggap kebijakan yang seharusnya tidak terjadi bila PLN memiliki manajemen yang bijak dan baik menangani pasokan listrik.


Demikian salah satu rekomendasi Komisi D DPRDSU saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama GM PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara, Sugyanto, Rabu siang (11/1/2017) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Pantauan www.MartabeSumut.com, RDP dipimpin Ketua Komisi D DPRDSU H Syah Afandin, SH didampingi Wakil Ketua Drs Baskami Ginting dan dihadiri anggota Komisi D seperti Hasaiddin Daulay, Analisman Zaluchu, Burhanuddin Siregar dan Dermawan Sembiring. Saat pertemuan, Ketua Komisi D DPDSU H Syah Afandin alias Ondim mempertanyakan kebijakan PLN memadamkan listrik tepat pada malam Tahun Baru. “Apa sebenarnya masalah PLN? Jangan buat rakyat resah dong,” sesal Ondim dan beberapa legislator. Politisi PAN itu pun membacakan 4 kesimpulan RDP diantaranya: pertama, Komisi D meminta PT PLN lebih intensif dalam pengawasan listrik supaya jangan ada pemadaman mendadak yang meresahkan. Kedua,PLN dan Pertagas melakukan perawatan mesin-mesin pembangit serta menindak tegas vendor yang lalai sehiggga terjadi black out (pemadaman). Ketiga, Komisi D DPRDSU akan mengundang lagi PLN membahas program kerja tahun 2017 sekaligus mengevaluasi kendala yang dihadapi. Keempat, Komisi D DPRDSU meminta PLN menjalin interkoneksi listrik di bagian utara, tengah dan selatan.

Sebelumnya, GM PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara, Sugyanto, mengakui, dalam waktu dekat pihaknya membangun mesin pembangkit listrik berkekuatan 240 MW di Belawan. Namun dia meyakini PLN butuh beberapa perizinan semisal Amdal dan Air Permukaan Umum (APU). “Mohan dukungan DPRDSU karena mesin tersebut dapat meningkatkan 6-7 persen pasokan listrik,” kata Sugyanto. Dia juga membeberkan, padamnya listrik pasca-Tahun Baru kemarin disebabkan pasokan listrik di Sumut rentan mengalami defisit lantaran kebutuhan dan jumlah pasokan yang tidak seimbang. “Memang ada surplus daya cadangan sebesar 6 persen. Tapi surplus 6 persen tidak bisa menutupi kekurangan kebutuhan listrik di wilayah Sumbagut,” tepis Sugyanto, sembari beralasan, setidaknya Sumbagut harus memiliki cadangan listrik 30 persen seperti di negara Malaysia. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here