www.MartabeSumut.com, Belawan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I melakukan pengoperasian Kuala Tanjung Multipurpose Terminal pada Kamis (27/12/2018) pukul 14.00 WIB. Operasi berupa kegiatan pengapalan perdana ekspor sebanyak 180 box atau 205 TEUs melalui rute langsung/direct call intra asia. Prosesi pelepasan ekspor produk turunan CPO berupa Lauric Acid, Soap, Fatty Acid Fatty Alcohol dan Glycerin ini dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana didampingi President Director Wan Hai Tommy Hsieh.
Komoditas ekspor yang berasal dari Unilever Oleochemical Indonesia, Bakrie Sumatera Plantations dan Procter& Gamble (P&G) tersebut diangkut menggunakan Kapal Wan Hai 505 milik Wan Hai Lines dengan ukuran panjang (LoA) 268 meter. Berbobot 50.000 GT berkapasitas 4.500 TEUs. Kapal itu melayani rute direct call intra Asia India menuju China. “Layanan pelayaran direct call intra Asia melalui Pelabuhan Kuala Tanjung ini merupakan bukti kepercayaan dunia pelayaran internasional terhadap kesiapan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) dalam menyediakan kegiatan bongkar muat berstandar internasional sekaligus prospek ekonomi dan strategis Pelabuhan Kuala Tanjung,” kata Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana. Dia mengatakan, kegiatan perdana ekspor melalui layanan direct call intra Asia akan mampu meningkatkan efisiensi waktu pengiriman serta biaya logistik sehingga mampu meningkatkan daya saing produk ekspor nasional.
Kesiapan KTMT
Bambang melanjutkan, kegiatan ekspor perdana menunjukkan kesiapan sarana dan prasana KTMT untuk segera dapat beroperasi secara penuh. Saat ini, aku Bambang lagi, KTMT telah didukung fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan fasilitas sistem IT terintegrasi. Tujuannya untuk meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat. “KTMT akan dilayani Container Cranebertenaga listrik dengan kapasitas 45 Ton dan mampu meng-handle container dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet. KTMT berkapasitas 600 ribu TEUs ini juga dilengkapi dermaga 500×60 M, trestle sepanjang 2,8 Km untuk 4 jalur truk selebar 18,5 M serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 Inch,” terangnya. Selain itu, Bambang menyebut pula terminal Multipurpose Kuala Tanjung didukung berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.
Ekspor 600 Kontainer
Pada tahap awal, lanjut Bambang lebih jauh, KTMT yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal (perusahaan patungan antara Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan dan PT Waskita Karya) diharapkan bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggu. Apalagi sudah ada sejumlah perusahaan beroperasi di KEK Sei Mangkei menyatakan bekerjasama diantaranya Unilever, Wilmar dan P & G. Perusahaan-perusahaan tersebut diyakininya telah berkomitmen melakukan ekspor tujuan China, India dan negara-negara di Asia melalui Pelabuhan Kuala Tanjung. “Pengiriman komoditas melalui Pelabuhan Kuala Tanjung menawarkan integrasi antara moda angkutan laut dan angkutan berbasis rel. Sehingga meningkatkan efisiensi serta menekan emisi karbon,” ujarnya. Bagi Bambang, pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung dipercaya mampu mendorong laju pembangunan ekonomi daerah, khususnya potensi ekonomi Sumatera Utara sesuai program nawacita Pemerintah sekaligus menekan biaya logistik di Indonesia. (MS/BIS)