
www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) dr Tuahman Franciscus Purba, MKes, SpAn, kebingungan dan keheranan mengetahui PDAM Tirtanadi Sumut memiliki 6 Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) namun membeli air dari PT Tirta Lyonnaise Medan (TLM) sejak beberapa tahun terakhir sampai sekarang. Selain dengan PT TLM, ternyata PDAM Tirtanadi Sumut juga membeli air dari PT Tirta Nusantara Sejahtera (TNS). Kabarnya 200 liter/detik/hari dengan nilai Rp. 2 Miliar/bulan.
BACA LAGI: DPRDSU Heran Pipa Transmisi tak Diganti Sejak Zaman Belanda, Ini Jawaban Dirut Tirtanadi Sumut
BACA LAGI: Komisi C DPRDSU Bingung, Tirtanadi Punya 6 IPAM & Beli Air dari PT TLM tapi Pasokan Defisit
Kepada www.MartabeSumut.com, Kamis siang (22/4/2021) kemarin, dr Tuahman menyatakan siap mengevaluasi masalah yang membelit PDAM Tirtanadi Sumut. Selaku pihak berwenang mengawasi BUMD PDAM Tirtanadi Sumut, legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Sumut 2 wilayah Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Baru dan Medan Petisah itu menegaskan Komisi C DPRDSU berkepentingan untuk menilai, mendorong serta mengevaluasi kinerja BUMD termasuk jajaran Direksi PDAM Tirtanadi Sumut. Apalagi PDAM Tirtanadi Sumut kerap mendapat Dana Penyertaan Modal (DPM) dari APBD Sumut. Bahkan TA 2021 diproyeksi menerima DPM Rp. 11 Miliar untuk peningkatan debit air pada IPAM yang dimiliki. “Kok kita masih defisit air ya ? Patut kita evaluasi dimana masalahnya,” tegas Ketua FP-NasDem DPRDSU yang merupakan dokter spesialis anestesi tersebut.
BACA LAGI: Pegawai Kontrak & BHL Tirtanadi Sumut 700 Orang, dr Tuahman Purba: Terlalu Banyak, Benahi Internal !

Tiga IPAM Tak Ada Air Sungai Lagi
Terpisah, www.MartabeSumut.com mengonfirmasi Dirut PDAM Tirtanadi Sumut, Kabir Bedi, ST, MBA, Kamis (29/4/2021) pukul 10.41 WIB. Pertanyaan yang diajukan seputar kinerja IPAM di Sunggal, Delitua, Hamparan Perak, Limau Manis, Sibolangit dan Martubung. Termasuk pasokan air masih defisit kendati memiliki kerjasama dengan 2 perusahaan swasta. Kabir mengatakan, dari 6 IPAM yang ada 3 IPAM lainnya tak ada air sungai. Sehingga IPAM di Sibolangit, Limau Manis dan Martubung tidak bisa diharapkan lagi. “Debit air sungainya tidak cukup. Sudah tidak ada ya. Jadi kita bukan tak mau tingkatkan kapasitas air dari sana. Air sungainya tidak ada lagi. Izin SIPA-nya juga tak keluar lagi di situ ya,” ungkap Kabir melalui ponselnya.
BACA LAGI: Gratiskan Air Pelanggan ! Covid-19 Rontokkan Ekonomi, Ebenejer Sitorus Sindir Empati Tirtanadi
Pengembangan IPAM Terbentur Dana
Harusnya keberadaan IPAM bisa membuat kemandirian pasokan air, pendapat Anda ? Kabir menjelaskan, hubungan IPAM apakah bisa mandiri atau tidak, pengembangannya tergantung anggaran. “Dana kita terbatas, Bang,” cetusnya. Bukankah Tirtanadi Sumut punya kerjasama pembelian air dengan 2 perusahaan pihak ketiga, atau ada kerjasama lain ? Kabir tidak membantah. Menurut dia, PDAM Tirtanadi Sumut memang menjalin kerjasama dengan 2 perusahaan dan akan berkembang lagi. “Kalo memang bisa memanfaatkan kerjasama dengan orang lain tanpa keluarkan modal tapi kita dapat air, kenapa kita harus keluarkan modal untuk mendapatkan air, Bang. Artinya, kita berpikir agar lebih bagus. Abanglah sekarang, kalo abang bisnis, punya usaha sendiri, mana yang abang pilih keluar modal dapat air atau tanpa keluar modal dapat air,” jawab Kabir balik bertanya.
BACA LAGI: Zeira Salim Ritonga Desak Dewas PDAM Tirtanadi Uji Labor Cairan Kimia PT STI
BACA LAGI: TERUNGKAP ! Pelanggan Sekira 500 Ribu, Tirtanadi Sumut Cuma Gratiskan Air 2.350 RT-1
Tiga IPAM Tambah Kapasitas 780 Liter/Detik
Kabir melanjutkan, saat ini 2 IPAM sedang tahap pengembangan demi target peningkatan kapasitas (pasokan air). Yaitu Delitua dan Sunggal. “Insya Allah selesai tahun depanlah. Tahun 2022 kita perkirakan penambahan (debit air) 1.000 liter/detik karena peningkatan kapasitas. Diantaranya Sunggal 400 liter/detik, Delitua 300 liter/detik, Hamparan Perak 80 liter/detik dan optimalisasi penurunan-penurunan kehilangan air. Tahun depan kami bakal dapatkan 1.000 liter/detik,” yakin Kabir. Pada sisi lain, Kabir membeberkan pula keberadaan IPAM yang ada di Binjai atas bantuan pemerintah pusat. Jika pengerjaannya selesai pada November 2022, Kabir optimis ada pasokan tambahan air 1.100 liter/detik. Sehingga kebutuhan air warga kawasan Medan bagian barat dapat dipenuhi. “Insya Allah terbantu melalui upaya-upaya yang kita buat. Sebagai informasi garis besarnya, saat ini Kota Medan kekurangan air. Produksi kami hanya 7.000 liter/detik. Sementara kebutuhan 11.000 liter/detik. Ada kekurangan 4.000 liter/detik. Nah, kekurangan itulah yang menyebabkan banyak gangguan-gangguan,” terangnya.
BACA LAGI: Tirtanadi Sumut Gratiskan Air, Aroma Akal-akalan Tercium Mengalir
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
Kabir Bedi Janji Atasi Gangguan & Keluhan
Intinya, simpul Kabir lebih jauh, PDAM Tirtanadi Sumut tidak tinggal diam mengatasi gangguan dan menyelesaikan berbagai keluhan konsumen. Melainkan terus berusaha memaksimalkan beberapa program penambahan pasokan air 2.000 liter/detik pada 2022. Dengan upaya peningkatan IPAM Sunggal, Delitua dan Hamparan Perak plus 1 IPAM bantuan pemerintah pusat di Binjai, Kabir yakin 4 strategi itu mampu menghasilkan (total) pasokan air sekira 2.000 liter/detik tahun 2022. “Insya Allah kita upayakan semaksimal mungkin. Akan masuk transmisi kita tahun depan,” tutup Kabir Bedi. (MS/BUD)