www.MartabeSumut.com, Medan
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof DR. Runtung Sitepu, SH, MHum dan jajarannya kurang transparan membentuk tim investigasi kasus dosen HS, sang predator seksual terhadap korban D, mahasiswinya sendiri di jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU.
Penilaian tersebut dilontarkan perwakilan Koalisi Advokasi Penghapusan Seksual USU (KAPSU) Lely Zailani kepada www.MartabeSumut.com, Selasa siang (2/7/2019). Lely membeberkan, pihaknya telah menerima kabar kalau pihak USU tidak menyertakan pendamping buat korban D dalam tim investigasi yang dibentuk. “Kami sudah bentuk tim investigasi. Itu yang disampaikan oleh Wakil Rektor I USU Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ibu Rosmayati. Makanya kami mengingatkan USU, tim investigasi seharusnya transparan dan melibatkan kami sebagai pendamping yang diberi kuasa oleh korban,” ujar Lely kecewa, melalui saluran telepon
KAPSU Sesalkan Kebijakan Rektor USU
Lely pun menyayangkan sikap USU yang melibatkan orangtua D dalam investigasi tanpa ada pendampingan. Meskipun untuk keperluan investigasi, terangLely lagi, besar kemungkinan intervensi dan lobi-lobi akan dilakukan tim ivenstigasi. Tujuannya supaya kasus yang menimpa D bisa tuntas sesuai skenario Rektor melalui tim investigasi. Bahkan Lely dan tim pendamping korban D memprotes kebijakan Rektor USU yang tidak membuka ke publik identitas orang-orang yang menjadi tim investigasi. Berdasarkan fakta mengenai tim investigasi yang pernah dibentuk USU usai korban D membuat pengaduan tanpa pendamping pada Senin 12 Maret 2018 silam, ungkap Lely lebih jauh, ternyata hasilnya memposisikan dosen HS masih dibiarkan mengajar dan bebas keluar masuk kampus USU.
Intervensi Jurusan
Ironisnya lagi, bukan hanya sanksi yang tidak tegas. Namun korban D disebut Lely sangat dirugikan. Sebab ada intervensi pihak jurusan sehingga D sebagai korban merasa disudutkan dan mengalami trauma berat. “Itu yang kita lihat faktanya. Sebelumnya sudah pernah mereka bentuk tim investigasi kecil. Tidak ada pendamping korban D. Hasilnya apa ? Malah D yang diintervensi pihak USU. Bayangkan, dia korban. Kok malah dia yang ditekan ? Kami tidak mau ini terjadi lagi. Kami mau, pendamping diikutsertakan dalam tim investigasi,” geram Lely dengan nada tinggi. Terpisah, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi Kepala Kantor Humas dan Protokoler USU Elvi Sumanti, ST, MHum. Namun sayang, Elvi tidak mau memberikan komentar mengenai tim investigasi yang telah dibentuk USU. Dia justru meminta para pihak bersabar menanti siaran Pers yang akan disampaikan. “Nanti ada siaran Pers dari kami, sabar ya. Sedang disusun,” tepis Elvi melalui saluran pesan WhatsApp, tanpa memberitahu kapan dan dimana tempat pelaksanaan siaran Pers. (MS/PRASETIYO)