www.MartabeSumut.com, Sibolangit
Tahun
2019 kali ini, Medan Jujitsu Club (MJC) kembali menggelar gashuku atau
latihan gabungan, yang merupakan agenda tahunan beladiri asal Tiongkok
dan berkembang di Jepang tersebut. Selain untuk menempa mental, gashuku
juga bertujuan untuk mempererat rasa persaudaraan para Jujitsan (red.
orang yang belajar Jujitsu), yang berasal dari tempat latihan bahkan
daerah yang berbeda.
Guru Besar Jujitsu Sumatera Utara, Ronald Titaley kepada www.MartabeSumut.com,
Sabtu siang (27/7/2019) menerangkan, untuk mencapau tujuan tersebut,
gashuku diisi dengan berbagai macam materi. Seperti pembentukan
karakter, latihan fisik, penyeragaman jurus, berbagai perlombaan hingga
sesi cengkrama antar jujitsan dan juga para pelatih.”Kita kembali
mengadakan kegiatan tahunan, gashuku. Ini merupakan kegiatan latuhan
gabungan. Targetnya untuk memperkuat mental dan juga mempererat
persaudaraan di antara jujitsan juga pelatih,” ungkap Ronald Titaley.
Lebih
lanjut, Ronald Titaley juga menerangkan bahwa gashuku 2019
diselenggarakan selama 2 hari 3 malam. Yakni, mulai 26-28 Juli 2019 di
bumi perkemahan Sibolangit, kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera
Utara. Sementara itu, Fahmi Atthariq (17), seorang jujitsan asal Dojo
Daarul Azhar Jadid (DAJ), Jalan Bajak II Gang Cengkeh, Kelurahan
Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, mengaku baru pertama
kali mengikuti gashuku. Meskipun begitu, perempuan yang masih duduk di
bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas III ini merasa seperti
berada di dojonya sendiri. Sebab, perlakuan kekeluargaan para pelatih
serta materi yang mudah dicerna “Ini pertama kali saya ikut gashuku,
pelatihnya ramah-ramah, begitu juga jujitsan lainnya. Semua
kekeluargaan. Materinya mudah dicerna. Jadi seperti udah berkali-kali
ikut gashuku,” aku Fahmi. (MS/PRASETIYO)