www.MartabeSumut.com, Medan
Mendekati Idul Fitri 1440 H, Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama
para pihak terkait, Senin sore (27/5/2019) di gedung Dewan Jalan Imam
Bonjol Medan. Tujuannya untuk melihat kesiapan moda transportasi
angkutan, tarif tiket, kondisi jalan hingga keamanan/kenyamanan
masyarakat luas.
Pengamatan www.MartabeSumut.com di
lokasi, RDP dihadiri kalangan legislator Komisi D DPRDSU seperti
Fahrizal E Nasution, SH, Leonard Samosir, Jubel Tambunan, Donald Lumban
Batu, Aripay Tambunan dan Sutrisno Pangaribuan. Sementara pihak
eksternal tampak Wadir Lantas Polda Sumut AKBP K Ritonga, Kadishub Sumut
Ir Abdul Haris Lubis, MSi, pejabat PT Angkasa Pura II, PT Otoritas
Bandara Wilayah I Medan, PT Pelni, PT KAI serta perwakilan pengelola
maskapai penerbangan.
Polda Sumut Lakukan Maping
Dalam
pertemuan tersebut, Wadir Lantas Polda Sumut AKBP K Ritonga mengatakan,
pihaknya memulai Operasi Ketupat Tobasa sejak 29 Mei – 10 Juni 2019.
Operasi bermaksud melakukan maping dan pemetaan terhadap jalan rusak,
titik kemacetan, rawan kecelakaan lalulintas (Lakalantas), rawan longsor
hingga berbagai situasi yang rentan terjadi di Sumut pasca-Idul Fitri.
“Kami maping jalan rusak sebanyak 41 lokasi. Terdapat di Binjai (3
lokasi), Medan (3 lokasi), Tanah Karo (3 lokasi), Padang Sidimpuan (1
lokasi), Belawan (5 lokasi), Labuhan Batu (3 lokasi), Tapsel (1 lokasi)
dan Madina (22 lokasi),” ungkap Ritonga. Sementara kawasan rawan
kemacetan disebutnya 81 lokasi. Meliputi: Langkat (2 lokasi), Belawan (5
lokasi), Medan (17 lokasi), Binjai (2 lokasi), Tobasa (2 lokasi),
Padang Sidimpuan (3 lokasi), Sibolga (2 lokasi), Batubara (2 lokasi),
Nias (3 lokasi), Dairi (2 lokasi), Simalungun (1 lokasi), Tanah Karo (5
lokasi), Asahan (3 lokasi), Deli Serdang (2 lokasi), Sergai (3 lokasi),
Tebing Tinggi (1 lokasi), Pakpak Bharat (91 lokasi), Tanjung Balai (2
lokasi), Siantar (3 lokasi), Madina (15 lokasi), Labuhan Batu (5 lokasi)
dan Taput (1 lokasi).
Ritonga melanjutkan, untuk kategori rawan
Lakalantas mencapi 74 lokasi. Diantaranya: Langkat (5 lokasi), Belawan
(3 lokasi), Medan (6 lokasi), Binjai (2 lokasi), Tobasa (2 lokasi),
Padang Sidimpuan (2 lokasi), Tapteng (3 lokasi), Batubara (7 lokasi),
Nias (11 lokasi), Dairi (1 lokasi), Simalungun (3 lokasi), Tanah Karo (7
lokasi), Asahan (2 lokasi), Deli Serdang (2 lokasi), Sergai (4 lokasi),
Tebing Tinggi (3 lokasi), Pakpak Bharat (3 lokasi), Tanjung Balai (2
lokasi), Siantar (2 lokasi), Madina (2 lokasi), Labuhan Batu (3 lokasi)
dan Taput (1 lokasi). Masih menurut Ritonga, lokasi rawan perlintasan
kereta api sebanyak 23 titik, daerah rawan pelanggaran Lalulintas 91
lokasi dan pengamanan pada 2.199 mesjid berkapasitas 400 – 1.000 jemaah
saat solat Idul Fitri. “Pos pengaman kita 100 unit dan sebanyak 41 pos
pelayanan. Kesiapan personel Polda Sumut 538 orang, 7.222 Satgas wilayah
serta gabungan instansi mencapai 2.088 petugas. Kami juga maping pusat
perbelanjaan, mall, plaza dan pasar ramai pengunjung. Lokasi SPBU di
ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) sebanyak 212 titik. Termasuk
maping bandara, pelabuhan, stasiun KA, terminal bus dan lokasi
mobilisasi arus penumpang,” terangnya.
Awas 54 Titik Rawan Longsor
Khusus
daerah rawan longsor di penjuru Provinsi Sumut, Ritonga
menginformasikan sedikitnya 54 titik patut diwaspadai pemudik maupun
masyarakat luas. Yaitu: Tanah Karo (4 lokasi), Humbahas (7 lokasi),
Dairi (3 lokasi), Samosir (1 lokasi), Tobasa (2 lokasi), Pakpak Bharat
(6 lokasi), Padang Sidimpuan (1 lokasi) Tapteng (3 lokasi), Medan (2
lokasi), Nias (5 lokasi), Madina (10 lokasi), Sergai (1 lokasi), Asahan
(1 lokasi), Simalungun (1 lokasi), Taput (3 lokasi) dan Tapsel (4
lokasi). “Kami buat pos-pos pengamanan yang dikoordinir Polres setempat.
Aparat Polri hanya pengamanan kelancaran lalulintas,” tutup Ritonga. (MS/BUD)