www.MartabeSumut.com, Medan
Daerah wisata menuju kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kabupaten Langkat masih terkendala pembenahan infrastruktur. Sebab, banyak sekali akses jalan dalam kondisi belum diaspal, rusak dan kopak-kapik. Padahal, terdapat potensi wisata luar biasa seperti Bahorok – Bukit Lawang destinasi wisata alam dan konservasi Orang Utan, Tangkahan, wisata pemandian Pelaruga, Rumah Pohon Sei Binge, Arung Jeram Namo Sirasira, Air Terjun Saringgana Bahorok, Lau Kulap, Pemandian Batu Katak, Wisata Religi Masjid, penangkaran gajah hingga Pulau Kampe. Semua potensi wisata dengan sumber daya alam, fauna dan flora beragam yang indah itu bukan mustahil sirna bila akses jalan dibiarkan rusak. Makanya, Pemprovsu urgen mulai memperbaiki tahun 2019 tidak dengan solusi jangka pendek melainkan menemukan faktor human error atau upaya antisipatif lain.
Harapan tersebut dilontarkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Dra Delmeria kepada www.MartabeSumut.com, Kamis siang (20/6/2019). Delmeria menilai, sampai sekarang banyak ruas jalan berstatus rusak parah di penjuru kab/kota Provinsi Sumut. Khusus Bahorok dan Tangkahan Langkat, ungkap politisi Partai NasDem ini, Pemprovsu dimintanya memprioritaskan perbaikan jalan menuju wilayah strategis tersebut. “Tolonglah Gubsu dan jajaran Pemprovsu melakukan perbaikan tidak dengan konsep solusi jangka pendek. Cari, temukan dan antisipasilah faktor-faktor human error serta penyebab terjadinya kerusakan jalan. Tahun anggaran 2019 segera realisasikan perbaikan agar wisatawan lokal dan mancanegara tidak enggan berkunjung,” tegas Delmeria melalui saluran telepon, seraya menginformasikan, usulan itu pernah disampaikan saat penyampaian pendapat Fraksi Partai NasDem terhadap Laporan Pansus DPRDSU tentang Pembahasan LKPJ Gubsu akhir TA 2018.
Jalan Menuju Tangkahan juga Rusak
Anggota Komisi E DPRDSU itu melanjutkan, selain jalan menuju Bahorok, destinasi ke kawasan wisata Tangkahan juga diliputi jalan rusak kurun bertahun-tahun. Sementara daerah Tangkahan sendiri terkenal karena wisata flora gajah liar yang diawasi para Mahout (pawang gajah). “Tangkahan terletak diantara 2 desa yaitu Namo Sialang dan Sei Serdang. Tangkahan bahkan sering disebut sebagai “the hidden paradise” Sumatera Utara. Kawasan ini masih memiliki banyak aliran sungai yang jernih, air panas dan air terjun bersih yang belum terjamah. Ditambah lagi ekosistem hutan beragam flora dan fauna, pepohonan hijau serta udara sejuk. Sayang sekali kalau kita abaikan hanya lantaran jalan rusak,” heran Delmeria, sembari menyatakan kagum terhadap kawasan ekowisata Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan Kab Langkat yang sangat asri apalagi dilingkupi area TNGL. Dengan berbagai aktivitas wisatawan di kawasan ekowisata Tangkahan semisal menikmati keindahan tebing, menyusuri sungai, mencuci gajah, naik gajah, tracking bahkan menyusuri gua, Delmeria memastikan ekowisata Tangkahan sudah terkenal di negara Amerika Serikat. Pasalnya, disamping melihat penangkaran gajah, turis Amerika selalu tertarik datang berkunjung hanya untuk menikmati indahnya alam panorama dan kesejukan air sungai Buluh Tangkahan. Pada siai lain, Legislator asal Dapil Sumut IX Kab Taput, Kab Tobasa, Kab Samosir, Kab Humbahas, Kota Sibolga dan Kab Tapteng itu meminta Pemprovsu menuntaskan pembangunan jalan yang bisa menyambungkan Kab Karo, Kab Langkat dan Kota Binjai. Sebab tembusan jalan 3 daerah itu merupakan jalan provinsi. Tatkala disambungkan, Delmeria percaya bakal menghasilkan akses yang terkoneksi bagi perputaran roda ekonomi masyarakat. “Hasil bumi dari 3 wilayah pasti cepat dibawa ke suatu tempat atau sebaliknya,” tutup kandidat anggota DPR RI 2019-2024 ini. (MS/BUD)