MartabeSumut, Medan
Ada hal unik tertangkap MartabeSumut tatkala Partai Demokrat (PD) Sumut menggelar deklarasi Cagubsu Amri Tambunan dan Cawagubsu RE Nainggolan, Senin (17/12) di Lapangan Benteng Medan. Pasalnya, dari awal hingga akhir acara, Ketua PD Sumut HT Milwan dan Sekjen Tahan Panggabean sama sekali tidak saling berjabat tangan apalagi bicara alias ‘eskete’.
Fakta itu mengindikasikan Milwan dan Tahan terbukti ‘eskete’ atau ‘bermusuhan’. Buktinya, sejak mobil rombongan Ketua DPP PD Anas Urbaningrum memasuki lokasi deklarasi pukul 15.15 WIB, posisi Milwan berada di belakang Anas dan satu barisan bersama Ketua DPRDSU H Saleh Bangun. Sedangkan Tahan jauh tertinggal di belakang. Kemudian ketika kursi barisan pertama mulai diduduki pejabat teras PD pusat dan daerah, upaya saling melihat atau berjabat tangan juga tidak terjadi antara keduanya. Padahal, momentum akan duduk tersebut justru dimanfaatkan banyak pihak Demokrat saling mendatangi satu sama lain untuk sekadar berjabat tangan.
Pantauan MartabeSumut, Anas duduk di barisan depan posisi tengah. Disebelah kanan dia diapit Korda PD Sumut Johny Allen Marbun. Lalu disebelah kanan Johny Allen duduk Milwan dan disebelah Milwan duduk Saleh Bangun. Sementara di sebelah bagian kiri Anas duduk Amri Tambunan, diikuti RE Nainggolan, 2 perempuan pengurus DPP PD, Tahan Panggabean dan diseblah kiri Tahan adalah Ketua Panitia Syahrial Ams.
Esketenya Milwan dan Tahan semakin kentara tatkala Anas menyematkan pin pengesahan Cagubsu Amri Tambunan dan Cawagubsu RE Nainggolan di atas panggung. Anas yang naik ke panggung dan dalam posisi berdiri didampingi beberapa pejabat teras DPP PD serta pimpinan DPD PD Sumut. Di sebelah kanan Anas Amri Tambunan dan Milwan. Sedangkan di samping kirinya berbaris melebar RE Nainggolan, 3 pejabat teras DPP PD seperti Johny Allen Marbun, Sartono, Ramadhan Pohan, Tahan Panggabean serta Syahrial Ams.
Tidak Kunjung Saling Sapa
Sampai selesai penyematan pin dan momen foto bersama, Milwan dan Tahan tidak kunjung saling sapa, saling lihat, saling jabat tangan atau bicara. Tahan yang berdiri di atas panggung lebih banyak memainkan ponselnya. Lucunya lagi, ketika Anas, rombongan DPP PD dan pasangan Amri-RE turun tangga meninggalkan panggung, tampak kecanggungan sikap Milwan dan Tahan. Milwan berjalan pelan seolah-olah bicara sibuk dengan Syahrial, Ams. Sedangkan Tahan mencoba tidak mendahului Milwan seraya sesekali mencuri pandang pada Milwan. Namun Milwan sedikitpun tidak bergeming bersama Syahrial, hingga akhirnya Tahan memutuskan meninggalkan Milwan menuruni tangga panggung. Pukul 16.52 WIB acara deklarasi tuntas. Anas menaiki mobil Toyota Alphardwarna hitam pelat BK 1 OG bersama Milwan, Amri dan RE Nainggolan. Lagi-lagi perpisahan acara itu tidak kunjung membuat Milwan dan Tahan memperlihatkan sikap harmonis yang seharusnya lajim antara Ketua dan Sekretaris suatu organisasi atau partai.
Milwan dan Tahan Pisah Ranjang
Untuk diketahui, seperti diberitakan MartabeSumut beberapawaktu lalu, ‘pisah ranjangnya’ Milwan-Tahan alias ‘eskete’, tidak terlepas dari ‘gawang’ Partai Demokrat Sumut yang jebol dalam Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) terkait pergantian alat kelengkapan Dewan (pimpinan komisi), Senin pagi (22/10). Dari 27 anggota Fraksi Demokrat di DPRDSU, 19 orang melakukan aksi walk out (keluar sidang) setelah sebelumnya ricuh mempertahankan argumen. Mereka menuntut nama-nama calon pimpinan baru komisi harus berdasarkan surat DPD Partai Demokrat Sumut (Milwan selaku Ketua) dan bukan berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan pimpinan Fraksi Demokrat DPRDSU (Tahan selaku Ketua Fraksi/Sekjen PD Sumut).
Eskete Memuncak
‘Eskete’ antara Milwan dan Tahan semakin memuncak manakala 19 anggota Fraksi Demokrat berkali-kali menuntut pergantian/pengumuman pimpinan Fraksi Demokrat yang baru dalam forum Paripurna DPRDSU. Mereka merujuk surat DPD Partai Demokrat Sumut Nomor 74/DPD.PD/SU/XI/2012 tertanggal 8 November 2012 tentang Pergantian Komposisi Pimpinan dan Anggota Fraksi yang ditandatangani Ketua HT Milwan dan Wakil Sekretaris Farianda Putra Sinik. Bahkan DPP PD sudah diminta campur tangan namun surat DPP PD Nomor 326/Int/DPP.PD/XI/2012 tertanggal 30 November 2012, perihal pergantian pimpinan fraksi, tetap belum mampu menyelesaikan masalah. Hingga kini pengumuman pimpinan fraksi Demokrat tetap belum terjadi karena tidak disetujui pimpinan DPRDSU.
Sumber MartabeSumut yang merupakan anggota DPRDSU, menyayangkan konflik 27 anggota Fraksi DPRDSU yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Menurut dia, konflik internal Partai Demokrat Sumut seharusnya tidak sampai ke DPRDSU apalagi mengakibatkan 27 pengurus Partai Demokrat yang duduk di DPRDSU terpecah belah. “Kita gak tahu apa konflik antara HT Milwan selaku Ketua dan Tahan Panggabean sebagai Sekretaris. Hemat saya, itulah akar persoalan. Harusnya sengketa internal itu dulu yang diselesaikan partai secara internal. Bukan malah membawa masalah partai ke forum resmi DPRDSU,” yakin sumber. (MS/BUD)