Dua Anggota DPRDSU Kena Skimming Rp. 42,5 Juta, Bank Sumut tak Aman ?

Anggota DPRDSU Donald Lumban Batu, SE (kiri) dan H Arfan Maksum saat dikonfirmasi di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Senin siang (26/8/2019). (Foto: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Pencurian uang nasabah Bank Sumut menggunakan modus skimming melanda anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Donald Lumban Batu, SE dan H Arfan Maksum. Peristiwa terjadi bulan Juli 2019 di Palangkaraya Kalteng dan Kota Medan tatkala ke-2 legislator melakukan transaksi melalui ATM Bersama. Akibatnya, Donald dan Arfan mengalami total kerugian Rp. 42,5 Juta.

Kepada www.MartabeSumut.com di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Senin siang (26/8/2019), Donald dan Arfan pun menceritakan kronologis kejadian. Menurut Donald, pencurian uangnya via skimming ATM terjadi pada Jumat 26 Juli 2019 saat melakukan tansaksi di ATM BNI Palangkaraya Kalteng. Kemudian pelaku diduganya mulai menguras uangnya sedari Sabtu 27 Juli 2019. “Setelah saya transaksi di ATM BNI (Bersama) memakai kartu ATM Bank Sumut, besoknya Sabtu 27 Juli 2019 masuk SMS banking ke Hp saya. Disitulah saya heran, curiga dan mengetahui uang telah diambil dari rekening saya,” ungkap Donald. Politisi Partai Gerindra ini membeberkan, transaksi sempat dilakukan pelaku sebanyak 5 kali dengan jumlah uang yang dicuri sebesar Rp. 12,5 juta. Meyakini praktik kejahatan skimming telah menimpa, Donald menghubungi pengaduan online PT Bank Sumut untuk memblokir kartu ATM atas nama dirinya. “Saya langsung minta blokir dan ceritakan masalah. Saya yakin skimming dilakukan pelaku ketika saya memakai ATM BNI (Bersama) di Palangkaraya. Sebelumnya ATM saya tak ada masalah,” terang Donald. Anggota Komisi D DPRDSU bidang pembangunan itu melanjutkan, setelah kartu diblokir, selanjutnya Bank Sumut memproses pengaduan. Beberapa hari kemudian Bank Sumut disebutnya memberi ganti rugi sebesar Rp. 12,5 juta. “Kejahatan skimming baru pertama saya alami. Kita harap masyarakat hati-hati. Terimakasih kepada Bank Sumut yang memberi ganti kerugian,” ucapnya. Kepada Bank Sumut serta bank-bank lain, Legislator asal Dapil Sumut IX Kab Taput, Kab Tobasa, Kab Samosir, Kab Humbahas, Kab Tapteng dan Kota Sibolga ini mengimbau agar terus menjaga security sistem bank termasuk kepastian pengembalian uang nasabah yang mengalami kejahatan skimming. “Kami belum lapor polisi tapi Bank Sumut cepat merespon. Ada kemudahan,” puji Donald.

Hal senada dilontarkan Arfan Maksum. Bagi dia, praktik skimming menimpanya ketika melakukan tansaksi dari salah satu ATM bank di Kota Medan. Sebab Arfan meyakini hanya mengambil uang di Medan sebelum berangkat ke Palangkaraya. “Di Palangkaraya saya tidak transaksi lagi ke ATM,” singkapnya. Politisi Partai Demokrat ini menilai, PT Bank Sumut telah menunaikan kepedulian atas kerugian yang diderita nasabah. “Intinya, Bank Sumut bertanggungjawab mengembalikan kerugian saya Rp. 30 juta. Terimakasih Bank Sumut,” tutup Arfan.

Bank Sumut tak Aman?

Pendapat berbeda disampaikan seorang warga Medan, LS, yang enggan namanya dituliskan. Selaku nasabah Bank Sumut, LS justru tidak terlalu bangga mengetahui performance Bank Sumut. “Biasa aja tuh, namanya tanggungjawab memberi ganti rugi. Coba kalo 2 nasabah itu bukan anggota Dewan, apakah Bank Sumut juga memproses pengaduan secara cepat dan mengganti rugi ? Saya rasa kasus Pak Donald dan Pak Arfan semakin menguatkan fakta bahwa security sistem Bank Sumut tidak aman,” tegas LS kepada www.MartabeSumut.com di Medan, Senin sore (26/8/2019). Bahkan LS menyebut mesin ATM Bank Sumut banyak yang bekas pakai dan dibeli dari mesin ATM Bank lain. “Kartu ATM Bank Sumut aja gak laku dipakai belanja di supermarket sebagai kartu debit. Baik di Sumut apalagi luar Sumut. Wajarlah keamanan Bank Sumut dipertanyakan,” ujarnya. Pada sisi lain, LS mengkritik pula seberapa besar kondite Bank Sumut membantu ekonomi rakyat kecil di Sumut. LS memastikan, hingga kini hampir tak jelas prestasi Bank Sumut selain melayani maksimal nasabah yang sudah ada yaitu ASN/PNS dan pemerintah daerah. “Bank Sumut ini dominan merasa tenang dan sukses karena dukungan nasabah ASN/PNS. Marketingnya gak jelas. Enak kali dia ya, yang simpan uang di Bank Sumut kan daerah alias pemegang saham,” sindir LS blak-blakan. Nah, pada Senin sore (26/8/2019) www.MartabeSumut.com menghubungi Humas PT Bank Sumut, Sulaiman, terkait peristiwa skimming 2 anggota DPRDSU dan tudingan terhadap sistem security Bank Sumut yang dianggap tidak aman. “Ok Pak, secepatnya akan saya informasikan setelah kami koordinasi dengan pejabat berwenang PT Bank Sumut. Nanti saya telepon lagi supaya kita atur jadwal bertemu untuk konfirmasi,” jawab Sulaiman melalui saluran telepon. Namun Sulaiman tidak kunjung memberi keterangan resmi. Konfirmasi kembali dilakukan www.MartabeSumut.com dengan menghubungi ponsel Sulaiman pada Rabu (28/8/2019) pukul 11.13 WIB. Kali ini Sulaiman mengaku sedang rapat. “Maaf Pak, saya masih rapat. Nanti saya hubungi lagi ya,” cetus Sulaiman. Perlu diketahui, kejahatan skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu debit atau kartu kredit. Modusnya dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal untuk memiliki kendali rekening bank seseorang. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here