www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Zeira Salim Ritonga, SE, naik pitam. Bukan apa-apa, tatkala dikonfirmasi seputar kegeraman warga Kab Labura terkait ruas jalan rusak macam kubangan kerbau di Dusun Sei Puyuh Desa Simandulang Kecamatan Kualuh Leidong, Zeira tak berhasil menyembunyikan rasa gusar. Menurut dia, kegeraman warga cukup beralasan dan patut jadi prioritas perhatian Gubsu Edy Rahmayadi.
Zeira mengatakan, Gubsu melalui Dinas Bina Marga Sumut harus konsisten memberi perhatian ekstra terhadap jalan-jalan rusak milik provinsi di daerah pantai timur. Khususnya jalan rusak rute Kab Asahan menuju Kab Labura di Dusun Sei Puyuh Desa Simandulang Kecamatan Kualuh Leidong. “Kenapa Gubsu dan Pemprovsu selalu abai dengan jalan provinsi di pantai timur ? Lihatlah, umumnya dalam kondisi sangat memprihatinkan. Jangankan warga yang geram. Saya saja naik pitam karena langsung teringat saat melintasi jalan rusak tersebut,” sesal Zeira kepada www.MartabeSumut.com, belum lama ini via saluran pesan WhatsApp.
Baca juga: Kuburan Muslim di Siantar Penuh Terisi, Ketua FP-Hanura DPRDSU Minta Pemko Cari Solusi
Warga Pesisir Rindu Jalan Beraspal Sejak Indonesia Merdeka
Legislator asal Dapil Sumut VI Kab Labuhan Batu, Kab Labura dan Kab Labusel ini mengungkapkan, semenjak Indonesia merdeka, warga pesisir pantai timur tidak pernah merasakan mulusnya jalan beraspal. Tak heran, timpal Zeira lagi, masyarakat di sana rindu melihat jalan beraspal. Tapi karena tak kunjung terwujud, warga cenderung pesimis dan apatis menjalani kehidupan sehari-hari. Artinya, terang Wakil Ketua Komisi B DPRDSU bidang perekonomian itu, rusaknya jalan kurun waktu yang lama akan berakibat fatal pada gairah perokonomian daerah setempat. Roda perekonomian melambat disebutnya ditandai fakta kesulitan warga membawa hasil komoditi pertanian untuk dijual ke luar daerah. Politisi PKB ini mencontohkan, tanaman padi, jagung dan sawit adalah 3 komoditi unggulan petani. Namun sayang, uang keluar membiayai transportasi 3 komoditas itu malah terus meroket dan merugikan banyak petani di Kab Labura. “Petani merugi lantaran jalan rusak dong. Buat Pak Gubsu Yth, tolong cepat perbaiki jalan “kubangan kerbau” di Dusun Sei Puyuh Desa Simandulang Kecamatan Kualuh Leidong itu. Termasuk semua jalan rusak di pesisir pantai timur. Saya segera bawa masalah ini kepada Gubsu dan Kepala OPD/SKPD Provsu terkait. Apalagi kan Dapil saya,” janji Zeira.
Baca juga: Struktur AKD DPRDSU Diumumkan, Sekretaris Komisi A Targetkan 3 Sasaran
Sulit Biayai Kebutuhan Sekolah Anak
Pada sisi lain, Zeira melihat pula dampak jalan rusak berimbas negatif pada kesulitan masyarakat melakukan kewajiban primer semisal membiayai anak sekolah, berobat ke kota bahkan belanja sembako keperluan sehari-hari. Bagi Sekretaris Fraksi Nusantara DPRDSU tersebut, berbagai living cost (biaya hidup) yang dikeluarkan warga kawasan pantai timur terasa kian menyakitkan ketika realitas jalan rusak ikut mengganggu sumber pendapatan alias kesulitan membawa hasil-hasil bumi untuk dijual. Zeira berharap, kedepan Gubsu dan Pemprovsu bisa lebih fokus memperhatikan kehidupan masyarakat pesisir pantai timur. Sebab anggota Dewan 2 periode ini meyakini, kehadiran Negara melalui Gubsu/Pemprovsu, dalam membangun dan memperbaiki jalan rusak, merupakan suatu keniscayaan yang teramat sangat dinantikan rakyat. Jika kegeraman panjang warga akibat masalah jalan rusak ingin diredakan, Zeira percaya kunci satu-satunya hanya dengan melakukan perbaikan. “Jadi jangan biarkan kegeraman mereka berbuah sikap apatis dan pesimis kolektif terhadap Gubsu/Pemprovsu. Sekali lagi, tolong perbaiki semua jalan rusak di pantai timur khususnya Dusun Sei Puyuh Desa Simandulang Kecamatan Kualuh Leidong. Kehadiran pemerintah dalam kehidupan rakyat harus dapat dirasakan masyarakat pesisir pantai timur,” ingat Zeira.
Baca juga: Ketua PT Ambil Sumpah 5 Pimpinan Dewan, Ketua DPRDSU Sindir Gubsu
Baca juga: 100 Anggota DPRDSU 2019-2024 Dilantik, 37 Legislator 2014-2019 Hadir
Warga Labura Geram
Terpisah, seorang warga Kec Kualuh Leidong Kab Labura, Lian (27), menginformasikan kepada www.MartabeSumut.com kondisi terkini jalan yang porak-poranda. Lian membeberkan, beberapa titik ruas jalan di Dusun Sei Puyuh Desa Simandulang Kecamatan Kualuh Leidong Labura memang hancur lembur mirip kubangan kerbau. Kerusakan telah berlangsung lama dan ruas jalan itu merupakan satu-satunya akses penghubung antara Kab Labura dan Kab Asahan. “Bang, benar sekali kondisi jalan babak belur. Tiap hari kami dan masyarakat di sini kesulitan mengeluarkan hasil tani maupun kebun. Perasaan warga sekarang semakin geram, marah dan kecewa kepada Gubsu atau Pemprovsu,” singkap Lian, Minggu sore (3/11/2019) melalui saluran telepon. (MS/BUD)