www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Zeira Salim Ritonga, SE, meminta Gubsu Edy Rahmayadi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut untuk mempublikasikan nama-nama donatur yang berpartisipasi melawan pandemi virus Corona di Sumut. Baik donatur unsur swasta, pribadi, organisasi atau lembaga terkait lainnya. Apakah bantuan dalam bentuk Sembako, alat-alat kesehatan (Alkes), barang tertentu kebutuhan warga hingga uang tunai.
BACA LAGI: 15 Kab/Kota Sumut Zona Hijau Covid-19, DPRDSU Ingatkan Pemprovsu & KDh Hijaukan Zona Merah
Kepada www.MartabeSumut.com, Rabu malam (3/6/2020) via ponselnya, Zeira mengungkapkan, selama ini bantuan para donatur tidak pernah dipublikasikan Gubsu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan GTPP Covid-19 Sumut. Sementara bantuan-bantuan yang disalurkan terhadap masyarakat dan berbagai pihak hanya menampilkan stiker atau logo dwi tunggal (Pemprovsu/GTPP Covid-19 Sumut). Tak heran, kata Zeira, setiap bantuan akan dilihat publik bersumber dari Pemprovsu dan GTPP Covid-19 Sumut alias dukungan APBD Sumut. “Jangan seolah-olah partisipasi donatur disembunyikan. Lalu meng-generalisasi semua bantuan dari dana APBD Sumut. Kalo memang ada donatur membantu uang, Sembako bahkan Alkes, ya tolong diakui. Ekspos dong ke publik. Jangan sampai dana APBD Sumut direkayasa beli bantuan, tapi justru partisipasi donatur yang diakal-akali untuk disalurkan. Sekarang masyarakat Sumut mulai curiga khususnya para donatur. Pertanggungjawabkanlah semua bantuan donatur. Jelaskan siapa sumbernya supaya tidak timbul sakwasangka manipulasi anggaran,” tegas Zeira.
BACA LAGI: Horee…Pusat Percayakan 15 Kab/Kota Sumut Zona Hijau Kegiatan Masyarakat Produktif & Aman Covid-19
Jangan Manipulasi Bantuan Donatur
Seyogianya, lanjut Wakil Ketua Komisi B DPRDSU bidang perekonomian ini, GTPP Covid-19 Sumut dan Pemprovsu sudah sangat memahami mekanisme pertanggungjawaban setiap bantuan pihak ketiga terhadap pemerintah. Tidak boleh ditutup-tutupi, dimanipulasi, diakal-akali apalagi terkesan “disulap” seakan-akan dikeluarkan dari uang negara (APBD Sumut). Diminta atau tidak, imbuh Zeira lagi, Gubsu dan Pemprovsu patut membuka ke publik daftar donatur-donatur pemberi bantuan untuk penanganan dampak pandemi Covid-19. “Wajib transparan agar tidak menimbulkan kesan ditutup-tutupi. Ekspos siapa saja penyumbang dan siapa pula penerima. Sampaikan jujur kepada penerima siapa yang memberi bantuan. Jangan semua bantuan dikemas berlogo Pemprovsu dan GTPP Covid-19 Sumut seolah-olah dari APBD Sumut,” sindir politisi PKB tersebut.
BACA LAGI: Bagi Sembako Kepada Wartawan, Anggota DPRD Sumut Rudy Hermanto Diskriminatif !
Sekretaris Fraksi Nusantara DPRDSU itu pun mengaku mendengar penjelasan beberapa donatur yang telah menyerahkan bantuan Sembako dan juga Alkes. Artinya, timpal Zeira lebih jauh, Gubsu, Pemprovsu dan GTPP Covid-19 Sumut tidak boleh memicu prasangka negatif publik bahwa bantuan para donatur tidak pernah disalurkan terhadap masyarakat terdampak. Jika prasangka ini mengkristal di permukaan, Zeira meyakini para pemberi bantuan akan kecewa mempercayakan dan mengamanahkan bantuan. “Kalangan donatur menyatakan kepada saya mereka tidak pernah tahu apakah bantuan sudah disalurkan atau tidak. Donatur juga bingung kapan dan kemana bantuan disalurkan,” singkap anggota DPRDSU periode 2014-2019 dan 2019-2024 tersebut, seraya menambahkan, kendati ada pemberi bantuan meminta namanya tidak disebut atau no name (NN), toh tetap saja perlu dipertanggungjawabkan ke publik.
BACA LAGI: Ini Rincian JPS-Covid-19 di Sumut: Langkat Penerima Sembako Terbesar, Pakpak Bharat Terkecil
BACA LAGI: Sembako Pemprovsu ke Simalungun Disunat, Rony Reynaldo Situmorang Menggeliat
Bantuan Donatur Dijauhkan dari Media?
Zeira menilai, bantuan donatur kepada GTPP Covid-19 Sumut terindikasi sengaja dijauhkan dari sorotan publik khususnya Insan Pers (media). Sepanjang pandemi Covid-19 mulai berlangsung, Zeira mensinyalir bantuan donatur terus mengalir ke posko GTPP Covid-19 Sumut di rumah dinas Gubsu Jalan Soedirman Medan. “Tapi minus publikasi media. Makanya rekanan pengusaha serta donatur cerita sama saya. Kita dengar terjadi serah-terima bantuan di aula rumah dinas Gubsu. Pertanyaan besar kita sekarang, siapa pejabat yang menerima bantuan ? Kenapa tidak ada pertanggungjawaban ? Publik Sumut perlu tahu loh siapa saja yang peduli membantu dan apa jenis bantuannya. Saya dengar-dengar, banyak perusahaan swasta berpartisipasi. Ada juga organisasi bahkan perorangan. Kemana disalurkan,” beber Zeira.
BACA LAGI: TERUNGKAP ! Pelanggan Sekira 500 Ribu, Tirtanadi Sumut Cuma Gratiskan Air 2.350 RT-1
Sebaiknya, simpul Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 6 Kab Labuhan Batu, Kab Labuhan Batu Utara (Labura) dan Kab Labuhan Batu Selatan (Labusel) itu, bantuan para donatur dipisahkan atau dibuat tanda tersendiri. Sehingga mudah ditelisik mana bantuan APBD Sumut dan mana bantuan masyarakat. Bagi Zeira, ganjil sekali mengamati tayangan iklan di media atau vidio viral acara pembagian Sembako GTPP Covid-19 Sumut. Termasuk jika memperhatikan kotak-kotak (bungkus) bantuan Sembako yang disalurkan untuk warga. Sebab selalu mencantumkan logo resmi mengatasnamakan GTPP Covid-19 Sumut dan Pemprovsu. “Niscaya publik melihat bantuan itu dari APBD Sumut. Bagaimana jika ternyata bantuan donatur yang dialihkan GTPP Covid-19 Sumut dan Pemprovsu demi memanipulasi dana APBD Sumut ? Kan gak ada yang tahu,” selidik Zeira bertanya, sembari menolak menyebut nama perusahaan donatur yang membantu dengan alasan kurang etis.
BACA LAGI: New Normal Masyarakat Produktif & Aman Saat Pandemi Covid-19
Wow…Sulitnya Mengkonfirmasi Pejabat Pemprovsu & GTPP Covid-19 Sumut
Terpisah, www.MartabeSumut.com sudah memberi ruang jawaban terhadap para pejabat Pemprovsu dan GTPP Covid-19 Sumut. Namun ironisnya, semangat para pejabat memberi informasi publik sangat sulit dan terasa ada yang ditutup-tutupi kalangan birokrat. Simak saja rangkaian upaya berikut. Sekda Provsu Dr Hj R Sabrina, MSi dan Kepala Pelaksana GTPP Covid-19 Sumut (Kepala BPBD Sumut) Riadil Akhir Lubis yang dikonfirmasi pada Kamis (4/6/2020), tidak merespon pesan konfirmasi melalui saluran WhatsApp yang dikirimkan. Lalu pada Kamis (4/6/2020) pukul 11.30 WIB, www.MartabeSumut.com menghubungi ponsel Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah MM. Tiga kali dihubungi, Aris tidak mengangkat ponselnya. Yang terdengar cuma nada panggil. Pesan konfirmasi melalui WhatsApp akhirnya dikirimkan. Aris pun merespon. “Saya sudah jelaskan sedikit ke Salman Humas,” ucap Aris singkat. Ya, cuma 6 kata itu yang disampaikan dr Aris melalui WhatsApp. Lain tidak ada. Luar biasa bukan ? Kapasitas dr Aris juru bicara tapi anehnya enggan berbicara. Ketika dimohonkan waktunya sedikit agar bisa dikonfirmasi langsung via telepon terkait penjelasan kepada Salman, dr Aris tidak merespon. Dan saat dikejar lagi apakah boleh dishare penjelasan kepada Salman melalui WhatsApp, Aris malah mengarahkan komunikasi dengan memberikan nomor ponsel Salman selaku Humas Pemprovsu.
BACA LAGI: Lawan Covid-19, Terapkan Pola Hidup 4 Sehat 5 Sempurna !
BACA LAGI: Tirtanadi Sumut Gratiskan Air, Aroma Akal-akalan Tercium Mengalir
Tak puas mendapat konfirmasi dari dr Aris, www.MartabeSumut.com menghubungi ponsel Salman pada Kamis (4/6/2020) pukul 12.27 WIB. Pegawai ASN Pemprovsu itu pun langsung mengangkat ponselnya tapi justru terdengar kebingungan. “Saya sebenarnya Humas Pemprovsu Pak, bukan Humas GTPP Covid-19 Sumut,” akunya berterus-terang. Menurut Salman, otoritas yang berwenang menjelaskan masalah donatur adalah GTPP Covid-19 Sumut. “Memang tadi saya menghimpun data tersebut (daftar donatur) dengan Pak Aris. Tugas saya mengumpulkan informasi dari para pejabat. Coba bapak hubungi saja Koordinator Humas GTPP Covid-19 Sumut Pak Irman,” saran Salman, sambil mengirimkan nomor ponsel Irman. Nah, saat www.MartabeSumut.com menghubungi ponsel Irman pada Kamis (4/6/2020) pukul 12.35 WIB, Plt Kadis Kominfo Sumut dan Kepala Bappeda Sumut ini kembali menolak memberi penjelasan. “Saya lagi memimpin rapat Pak, silahkan tanya kepada staf saya Vina ya,” tepis Irman menutup ponselnya. (MS/BUD)