Dituduh Curi Uang Rp.100 Ribu, 20 Berandalan Cambuk Tubuh Anak SMP di Medan Johor

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Delitua

Dengan menahan rasa sakit dan luka di sekujur tubuh dan wajahnya, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kota Medan, Muhammad Fauzi Nasution (15), mendatangi kantor Polsek Delitua, Selasa sore (29/1/2019). Didampingi ibu kandungnya, korban membuat laporan kasus penganiyaan yang dialami. Penganiyaan dilakukan 20 orang lebih anak berandalan di Jalan Pintu Air IV Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor.

Muhammad Fauzi Nasution adalah warga Kelurahan Anggrung Kecamatan Medan Polonia. Korban mengalami luka yang tidak pantas dialami sehingga tak bisa bersekolah dan tidak mengikuti mata pelajaran seperti biasa. Informasi diperoleh dari Polsek Delitua menyebutkan, saat itu korban bermain warnet yang tidak jauh dari rumahnya. Asik bermain warnet, tiba-tiba korban didatangi Alex dan 2 temannya. Alex mengajak korban keluar warnet dengan berbonceng tiga naik sepeda motor. Korban pun di bawa Alex ke Jalan Luku IV Gang Sekolah Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor. Sesampainya sana, Fauzi disuruh turun oleh Alex sementara temannya pergi meninggalkan lokasi.

Rupanya di situ sudah menunggu pelaku berjumlah 20 orang lebih. Di lokasi kejadian ini korban dituduh oleh salah seorang pelaku bermarga Tarigan (16), yang disebut-sebut anak preman di sana. Korban dituduh mencuri uang Rp. 100 ribu. Merasa dirinya tidak melalukan pencurian, korban menjawab “nggak ada aku curi uang kawan kelen”. Tanpa basa basi, korban awalnya dianiya dengan menggunakan tangan oleh 20 orang pelaku. Korban mengalami luka di wajahnya. Namun lantaran pelaku cukup banyak, korban tidak melawan.

Korban Terus Dianiaya


Bak macam film di televisi, korban terus dianiaya. Tak puas menggunakan tangan, para pelaku kembali menganiaya korban dengan menggunakan kabel bahkan menyayat tubuh korban memakai benda tajam. Tidak puas juga, para pelaku kembali mencambuk dan memukuli hingga korban mengalami luka di sekujur punggung, badan depan, tangan dan kakinya. Korban yang sudah menahan sakit mencoba meminta ampun kepada para pelaku. Tapi perkataan korban tidak dihiraukan oleh pelaku. Korban tetap dicambuk dan di pijak-pijak serta disayat oleh para berandalan. 

Untung nyawa korban dapat terselamatkan. Setelah beberapa warga mendengar jeritan korban minta tolong, warga langsung mendatangi asal suara. Masyarakat menyelamatkan korban yang kondisinya dalam keadaan terluka cukup parah. Awalnya warga mau menyuruh korban pulang sendiri. Takut para pelaku menganiaya kembali, warga akhirnya memesan ojek online dan korban akhirnya pulang ke rumahnya. Sesampai dirumah, korban yang mengalami luka di sekujur tubuh langsung ditolong tetangga. Menghubungi ibu korban yang saat itu sedang menjaga parkir. Mendapati berita buruk tersebut, ibu korban pulang dan melihat anaknya sudah terbaring kesakitan. 

Tak terima anaknya diperlalukan seperti itu, sang Ibu membawanya ke kantor polisi Sektor Delitua untuk membuat laporan secara resmi. Ibu korban berharap agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku yang menganiaya anaknya. “Kejam kali orang itu menganiaya anakku. Aku hanya berharap keadilan hukum terhadap anakku ini. Aku minta kepolisian bisa menangkap para pelaku,” cetus ibu keturunan Arab Ambon ini saat berada di Polsek Delitua. Sementara salah seorang petugas ketika di konfirmasi membenarkan laporan korban. “Korban sudah divisum dan luka di tubuhnya sangat luar biasa,” ucap seorang petugas Polsek. (MS/ALI)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here