Demo Berbuntut Pemukulan Pintor Sitorus, Ketua DPRDSU Sebut Polisi Gegabah & Kecewa dengan Aksi Mahasiswa

Ketua sementara DPRDSU Drs Baskami Ginting saat dikonfirmasi di ruang kerjanya gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. (Foto Dok: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) sementara Drs Baskami Ginting mengaku sudah mendengar kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oknum polisi terhadap anggota DPRDSU FP-Gerindra Pintor Sitorus pasca-aksi anarkis mahasiswa di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (24/9/2019). Bila pemukulan itu benar, Baskami memastikan polisi tergolong gegabah. Sedangkan aksi mahasiswa yang berujung anarkis juga sangat disesalkannya.

Baca juga: Pasca-Demo Mahasiswa Berujung Anarkis: Sekwan DPRDSU Prihatin, Pantau Kerusakan Gedung

Ditemui www.MartabeSumut.com, Rabu siang (25/9/2019) di ruang kerja Ketua DPRDSU Lantai II, Baskami menyatakan belum mendapat laporan resmi dari Fraksi Gerindra DPRDSU. “Kita kecewa kalo itu benar terjadi. Berarti polisi gegabah. Kalo ada pihak manapun yang salah saat aksi semalam, kan sebaiknya diingatkan dulu. Polisi jangan main pukul dong. Tolong tindak tegas oknum polisi tersebut,” tegas Baskami. Menurut politisi PDIP ini, DPRDSU segera menindaklanjuti secara hukum setelah menerima laporan resmi Fraksi Gerindra. Baskami percaya, polisi bertujuan melindungi anggota Dewan dan siapa saja yang berada di gedung DPRDSU tatkala aksi rusuh demonstran kemarin. Artinya, polisi jangan malah ikut anarkis hanya lantaran masalah sepele. “Terimakasih buat Polri menjaga kami. Tapi jangan pula sembarang main pukuli orang. Masak anggota Dewan ikut dipukul ? Jangan gara-gara 1 polisi jadi rusak semuanya. Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan kita imbau menindak tegas oknum aparat yang diduga gegabah memukul Pak Pintor Sitorus,” harapnya. Perlu diketahui, sebelumnya, anggota DPRDSU Pintor Sitorus sempat jadi korban pemukulan oknum polisi berpakaian preman saat berlangsungnya demo berujung ricuh di gedung DPRDSU. Pemukulan terjadi di lobby pintu masuk utama gedung DPRDSU ketika Pintor Sitorus merekam aksi polisi mengamankan sejumlah mahasiswa yang diduga menjadi provokator kericuhan.  Sementara Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, kepada wartawan di Mapolda Sumut Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (25/9/2019), mengatakan,  pihaknya sudah mengamankan oknum polisi yang diduga berinisial Bripda FPS. Tatan mengklaim, oknum polisi FPS masih diperiksa bidang internal Polda Sumut. “Tindakan diluar prosedur yang dilakukan Bripda FPS dengan memukul anggota Fraksi Gerindra DPRD Sumut sedang diselidiki. Kami mendapat informasi bahwa ada anggota melakukan penghinaan dan pemukulan terhadap salah satu anggota Dewan,” terang Tatan.

Baca juga: Demo ke DPRDSU Mahasiswa Medan itu Anarkis: Kaca Gedung Dewan Pecah-pecah

Baca juga: Ini 55 Nama yang Diamankan Polisi Pasca-Aksi Anarkis Mahasiswa di DPRDSU

DPRDSU Kecewa dengan Aksi Anarkis Mahasiswa

Pada sisi lain, Baskami tak habis pikir mengetahui aksi mahasiswa yang berunjukrasa. Alasannya, semenjak awal datang telah menunjukkan sikap kurang simpatik karena menghujat, menghina dan mengeluarkan makian dengan kata-kata kotor terhadap polisi maupun DPRDSU. “Saya sangat kecewa melihat aksi demo mereka. Demo boleh, tapi jangan anarkis-lah. Anggota Dewan sudah diturunkan 6 orang, tapi mereka tolak. Gedung DPRDSU memang tempat rakyat mengadu. Kita siap terima, ayo kita dialog. Namun hentikanlah perilaku anarkis. Ini kan gedung rakyat juga,” ujarnya. Bagi Legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Sumut II wilayah Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Baru dan Medan Petisah itu, dirinya tidak menuduh ada pihak yang sengaja menunggangi aksi serentak mahasiswa di Indonesia tersebut. Sebab Baskami meyakini, bukan mustahil kelompok tersembunyi sengaja mengambil keuntungan atas setiap aksi anarkis mahasiswa. “Sekali lagi, saya amat kecewa melihat aksi adik-adik di DPRDSU semalam. Benar polisi tidak boleh represif dan harus menahan diri. Tapi kan polisi juga manusia biasa yang punya batas kesabaran. Kok mahasiswa membakar dan merusak mobil polisi ? Kenapa main lempar batu ? Apa motivasinya ? Coba kalian mahasiswa yang berada dalam posisi polisi,” sindir Baskami dengan nada tinggi. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here