Covid-19 Menyerang Kebutuhan Pokok Hilang: Mafia Gula Bermain, DPRDSU tak Kasih Poin !

Wakil Ketua Komisi B DPRDSU Zeira Salim Ritonga, SE, saat dikonfirmasi di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (2/4/2020). (Foto: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Zeira Salim Ritonga, SE, geram. Betapa tidak, tatkala pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) menyerang Indonesia, pasokan gula pasir di Sumatera Utara (Sumut) ikut “menghilang”. Zeira pun mensinyalir mafia telah “bermain” mengambil keuntungan sehingga kebutuhan pokok masyarakat kian sulit dicari. Namun Komisi B DPRDSU dipastikannya tidak akan mengasih “poin” alias segera turun melakukan inspeksi mendadak (Sidak).

BACA LAGI: Juli 2020 BIN Estimasi 106 Ribu Positif Corona, 2 Politisi Sarankan Gubsu Perkuat Koordinasi ke Kab/Kota

 

Ditemui www.MartabeSumut.com dan sejumlah wartawan di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis siang (2/4/2020), Zeira mengungkapkan kekesalan seputar kelangkaan gula pasir, beras beberapa jenis bahan pokok hingga pasokan vitamin di apotek-apotek. Khusus kelangkaan gula, kata Zeira, sulit dipungkiri bahwa peran mafia sangat bisa dirasakan. Bukan apa-apa, harga gula saat ini melonjak naik dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah. Dia menegaskan, pasaran gula pasir di Sumut tidak karu-karuan lagi sejak sebulan terakhir. Selain harga melambung Rp. 20.000/Kg dari harga normal Rp. 12.000/Kg, kini stok (gula) malah langka di pasaran. “Sulit kali dicari. Ada apa,” herannya tak habis pikir.

BACA LAGI: Lawan Corona, 1-7 April Kemenkumham Bebaskan 5.102 Narapidana di Sumut

Praktik Penimbunan

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, ketika terjadi kelangkaan gula pasir di pasaran, besar kemungkinan akibat praktik penimbunan barang yang dilakukan oknum-oknum mafia. “Tentulah kita miris melihat situasi begini. Tega mereka cari untung dengan cara-cara busuk saat situasi kita diterpa musibah pandemi virus Corona,” sesalnya. Oleh sebab itu, semenjak dini, kendati pemerintah menganjurkan berbagai pihak berdiam diri sementara di rumah serta work from home (bekerja dari rumah), toh Zeira memiliki pendapat dan sikap lebih ekstem.

BACA LAGI: Gawat..! Kamar Penuh Pasien Suspect Corona Ditolak RSUPH Adam Malik: DPRDSU Prihatin, Gubsu & Kadis Kesehatan Tak Siap

 

Zeira tak Sanggup Berdiam Diri

Selaku wakil rakyat yang memiliki tupoksi menjembatani masalah-masalah warga, Zeira mengaku tak sanggup berdiam diri. Dia bertekad membawa Komisi B DPRDSU melaksanakan Sidak. Apalagi tupoksi Komisi B DPRDSU disebutnya membidangi perekonomi atau dituntut membereskan segala persoalan kebutuhan pokok masyarakat. “Ya gimana lagi ? Memang tupoksi Komisi B DPRDSU. Kalo gak kami siapa lagi yang mengungkap indikasi mafia gula bermain,” yakinnya. Zeira merinci, Komisi B DPRDSU segera menggelar Sidak ke gudang-gudang, agen, penyalur, distributor hingga Bulog. Kemudian mendatangi pasar-pasar untuk melihat langsung realitas stok kebutuhan pokok masyarakat khususnya gula pasir dan beras. “Dalam waktu dekat. Namanya Sidak, ya waktunya gak usah dipublis. Biar mereka gak tahu kapan kita turun. Mafia yang bermain gak akan kita kasih poin,” janji Zeira.

 

BACA LAGI: Gubsu – DPRDSU Bahas APBD Rp. 500 M Tangani Covid-19, Sekretaris Komisi A: Kedepankan Aksi Kemanusiaan..!

DPRDSU Sidak Gandeng Polda Sumut

Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 6 Kab Labuhan Batu, Kab Labuhan Batu Utara (Labura) dan Kab Labuhan Batu Selatan (Labusel) itu menginformasikan, Komisi B DPRDSU siap menggandeng aparat Polda Sumut dan Polrestabes Medan saat menggelar Sidak ke sejumlah tempat yang sudah dipetakan. Terutama gudang-gudang penyimpanan bahan-bahan pokok kebutuhan rakyat. Bagi Zeira, kelangkaan gula pasir, beberapa bahan pokok serta pasokan vitamin di apotek-apotek, seyogianya memunculkan regulasi antisipatif dari Gubsu Edy Rahmayadi dan Pemprovsu. Artinya, kelangkaan kebutuhan pokok warga di tengah pandemi Covid-19 nyata menimbulkan kerisauan dan kekecewaan terhadap Gubsu dan Pemprovsu.

BACA LAGI: DPRDSU Siapkan Fasilitas Antisipasi Corona, Ebenejer Sitorus Sesalkan Masker & Hand Sanitizer “Hilang” di Medan

 

Gubsu Diminta Beri Perhatian

Politisi muda tergolong kritis, yang menjabat sejak periode 2014-2019 dan 2019-2024, itu meminta Gubsu Edy Rahmayadi dan jajaran OPD/SKPD Pemprovsu memberi perhatian serius terhadap masalah kelangkaan gula pasir di Sumut. Jangan sampai Gubsu dan Pemprovsu seolah-olah sibuk bekerja menangani wabah Corona, tapi faktanya yang dikerjakan tak jelas dirasakan rakyat. “Kita belum bicara soal lemahnya progress Gubsu dan Pemprovsu menangani wabah Corona di Sumut. Sekarang muncul wabah baru tentang indikasi mafia gula/beras yang “bermain”. Intinya, tolong Gubsu dan Pemprovsu memenuhi pasokan kebutuhan pokok rakyat Sumut. Jangan biarkan warga kesulitan mencari,” sindir Zeira Salim Ritonga dengan nada tinggi. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here