Bandara Polonia Medan lumpuh total sejak pukul 10.00 – 14.00 WIB, Selasa (1/5). Fakta itu merupakan ekses aksi ribuan orang dari organisasi buruh saat Mayday (hari buruh se-dunia). Pantauan MartabeSumut, lumpuhnya Polonia disebabkan arus penumpang domestik dan internasional tidak bisa memasuki bandara.
Beberapa penumpang yang ditemui MartabeSumutsecara terpisah pada 2 titik pintu masuk ke Bandara menampakkan rasa kesal dan umumnya mengeluh. Rita (35), warga Jalan Sutomo, misalnya. Rencana berangkat ke Jakarta menaiki pesawat Lion terpaksa batal dan harus pulang dengan langkah kiri. “Kayaknya pintu utama Bandara di Jalan Imam Bonjol ini penuh pengunjukrasa bang, lumpuh ya Polonia,” cetus Rita bertanya, saat dimintai pendapat. Menurut dia, pihak manajemen Bandara Polonia dan penerbangan tidak ada memberikan informasi apapun soal unjukrasa. “Harusnya mereka telepon kita dong. Sekarang saya bingung bagaimana mau masuk ke dalam bandara. Saya mau masuk tapi dilarang pengunjukrasa sementara tiket saya jam 11.00 WIB,” keluhnya sembari menyatakan segera pulang ke rumah.
Hal senada dilontarkan Sures (37), warga Medan Johor. Diakuinya, tiket pesawat Air Asia pukul 12.00 WIB tujuan Surabaya justru membuatnya kelabakan berputar-putar di jalan raya sejak pukul 10.00 WIB. “Dari jam 10 tadi saya coba masuk dari pintu utama tapi tak jelas keadaannya. Lalu saya menuju Jalan Perhubungan Darat (belakang Hotel Pardede-Red) tapi malah dimaki-maki demonstran. Kenapa pihak penerbangan tidak memberitahukan penumpang ya. Jadi repot urusan saya nih,” sesalnya, sambil bergegas menuju angkutan taksi untuk pulang kembali.
Ida (28), warga Pilo Brayan Medan lebih sedih lagi. Tiket pesawat Air Asia pukul 12.00 WIB menuju Malaysia terpaksa diremuk-remukkan di depan MartabeSumut. “Kesal sekali saya bang. Padahal saya ada pekerjaan jam 4 sore nanti di Kuala Lumpur. Kok pihak penerbangan tidak menghubungi penumpang. Saya kan bingung mau bagaimana sekarang,” ketusnya terduduk lesu di trotoar Jalan Perhubungan Darat Medan seraya memperhatikan puluhan penumpang lain yang dilarang masuk oleh demonstran.
Kekesalan serupa dilontarkan Dasa (40), warga Jalan Amaliun Medan. Bersama istri dan 2 anaknya, Dasa terkejut memperhatikan pengunjukrasa yang melarang penumpang memasuki pintu alternatif di Jalan Perhubungan Darat itu. “Tiket pesawat kami jam 12.30 WIB menuju Jakarta dengan flight Sriwijaya Air. Tapi lebih baik pulang dan menuntut ganti rugi maskapai aja kalo begini. Mereka tak profesional melayani penumpang. Hubungi dong kita kalau ada apa-apa. Atau tanggungjawab dikit dong dengan nasib penumpang, kan kami jadi tak nyaman,” sindirnya dengan nada tinggi.
Tidak Lumpuh
Kepala Polisi Pos Bandara Polonia Aiptu Saut Sihombing yang dikonfirmasi MartabeSumut melalui telepon selulernya membatantah bila Bandara Polonia dikatakan lumpuh. “Jangan dibilang lumpuh dong, tapi ada yang kita alihkan arus masuknya,” tepis Saut. Menurut dia, penumpang yang pulang atau terlambat masuk akan diberikan kelonggaran oleh pihak penerbangan. Namun dari sisi keamanan penumpang, katanya, pihak kepolisian dan petugas bandara telah membuat pintu alternatif masuk penumpang dari jalur cargo yang dibuka sebagian, dari lokasi starban dan landasan ujung bandara. Apakah penumpang mengetahui arus masuk alternatif tersebut?Saut tidak berani menanggapi karena menurutnya itu urusan manajemen penerbangan. Masih berdasarkan pengamatan MartabeSumut, polisi yang berjaga-jaga di sekitar bandara umumnya terlihat tidak melakukan apa-apa tatkala pengunjukrasa memperlihatkan sikap larangan masuk kepada para penumpang yang datang. Darno (40), salah satu pengunjukrasa yang ditanyai soal aksi pelarangan penumpang masuk ke Bandara Polonia Medan menanggapi dengan enteng. “Biar aja bang, biar tahu pemerintah kita ini kalau rakyat marah,” cetusnya tersenyum. Sekira pukul 13.35 WIB aksi ribuan orang memperingati Mayday 1 Mei 2012 akhirnya bubar karena hujan deras yang mengguyur Medan. Kondisi Bandara Polonia kembali kondusif dan beberapa penumpang mulai terlihat memasuki bandara sejak pukul 15.00 WIB.