Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi A DPRDSU bersama Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut Dr Hidayati, pimpinan PT Sari Persada Raya (SPR) Benyamin dan perwakilan Kelompok Tani Sejahtera Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kab Asahan, Rabu (7/3), berlangsung tegang dan tersendat-sendat. Pasalnya, Ketua Komisi A DPRDSU Isma Padly Ardya Pulungan, SAg dan anggotanya Ir Syahrial Harahap terlibat emosi besar sampai-sampai main pukul meja.
Ceritanya bermula tatkala pimpinan perusahaan/pemilik HGU PT SPR, Benyamin, menguraikan status perusahaan pengelolaan hutan yang dikelolanya. Di hadapan Komisi A dia berupaya membenarkan seluruh operasi PT SPR atas tudingan ‘bermasalah’ dengan kelompok tani, pengelolaan areal di luar HGU, pencurian kayu hingga perusak lingkungan. Ketika mengungkapkan situasi menurut versinya, Benyamin melepaskan suara lantang kepada pimpinan rapat terkait penjelasan seorang masyarakat setempat bernama Arifin Sinaga, yang sebelumnya sudah berbicara (warga Asahan yang pernah bekerja di PT SPR namun dituduh menebangi kayu di HGU PT SPR-Red). “Catat Sekretaris pernyataan warga tadi,” cetus Benyamin, mengarahkan pandangan kepada Isma Padly Ardya Pulungan serta Mustofawiyah Sitompul, SE, selaku pimpinan rapat.
Syahrial Tersinggung
Melihat reaksi pimpinan rapat yang terkesan diam ‘diperintahkan’ oleh ‘tamu’, anggota Komisi A Syahrial Harahap merasa tersinggung dan angkat bicara. “Tidak etis Anda bicara gitu. Tidak ada hak Anda memerintahkan Sekretaris,” ungkap Syahrial dengan nada tinggi, sembari memukul meja dan menatap Benyamin. Situasi semakin gaduh. Dukungan Syahrial kepada pimpinan komisinya justru berbuah perlawanan dari internal sendiri. Ketua Komisi A Isma Padly Ardya Pulungan balik merespon dengan memukul meja. “Ini sidang yang terhormat, jangan main pukul meja,” kata Isma dengan nada keras. Syahrial semakin naik pitam. Dia pun kembali memukul meja. “Saya keluar. Ini pelecehan sidang DPRDSU. Kenapa pimpinan diam saja. Anda juga keluar,” teriak Syahrial kepada Benyamin sambil meninggalkan ruangan rapat. Rapat kembali berlanjut namun situasinya terlihat sudah tidak kondusif.
Isma Emosional
Usai RDP, MartabeSumut menemui anggota Komisi A DPRDSU Drs H Bustami HS. Menurut Bustami, sikap Isma Padly Ardya Pulungan selaku Ketua tidak bijak karena emosional. “Isma emosional memimpin rapat. Perlu diketahui, pimpinan Dewan dan pimpinan Komisi di DPRD hanyalah fasilitator memuluskan arus rapat agar berjalan baik. Isma emosional sementara pimpinan SPR juga terkesan mau mengintervensi pimpinan rapat,” kata Bustami, di aula belakang Lt II DPRDSU.
Apakah ada kepentingan perusahaan yang sudah ‘dibisikkan’ kepada pimpinan rapat sehingga diam saja diperlakukan begitu? Bagaimana pandangan Anda terhadap sikap anggota Dewan secara etika publik ? Bagi Bustami kepentingan sepertinya tidak ada. Hanya ‘over action’ Benyamin yang merasa tindakan perusahaannya legal secara operasional. Sementara menyangkut etika, Bustami menegaskan sangat tidak pantas. “Tidak etis, Isma terlalu emosional,” terang Bustami.
Isma Kurang Tegas
Masih di aula belakang Lt II DPRDSU, MartabeSumut mempertanyakan penyebab tegangnya RDP Komisi A kepada Syahrial Harahap. Dia memastikan, Isma selaku pimpinan rapat menampakkan sikap yang kurang tegas. Sedangkan soal kepentingan tersembunyi, Syahrial menyatakan kurang tahu dan mengaku telah bertanya langsung kepada Mostofawiyah terkait ketidaktegasannya sebagai Sekretaris rapat. “Isma kurang tegas. Walau saya walk out dalam rapat, saya akan tetap mengikuti persoalan PT SPR ini. Kita tidak mau menuding siapa yang salah dan siapa yang benar,” aku Syahrial.
Harusnya, kata Syahrial, pimpinan PT SPR sadar bahwa RDP tersebut bukanlah panggung sendiri apalagi bisa seenaknya memerintah anggota Dewan. “Apapun cerita rapat, RDP bukan gawe yang kita undang Sepertinya perusahaan itu menganggap ini panggungnya. Ini bukan hak dia. Saya pantas marah dengan sikapnya yang main perintah,” ujar Syahrial.