www.MartabeSumut.com, Medan
Sedikitnya ada 6.000 rumah warga Kota Medan disapu banjir pasca-hujan deras pada Minggu malam (18/10/2015) dan Senin dini hari (19/10/2015). Rumah tersebut berada di 6 kecamatan se-Kota Medan yaitu Kec. Medan Baru, Medan Selayang, Medan Johor, Medan Petisah, Medan Polonia dan Medan Marelan.
Data itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan Pers yang diterima www.MartabeSumut.com, Senin siang (19/10/2015). Di saat sebagian besar wilayah Indonesia mengalami kekeringan dan kebakaran hutan/lahan, kata Sutopo, ribuan warga Kota Medan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) justru harus menelan pil pahit musibah banjir akibat hujan deras. “Tidak ada korban jiwa akibat banjir di Medan. Namun sekira 450 jiwa mengungsi ke berbagai tempat. Baik ke rumah tetangga, keluarga hingga fasilitas umum,” ujar Sutopo.
Harta Benda Warga Rusak dan Hilang
Menurut Sutopo, kerugian material diperkirakan cukup besar sebab secara fisik menyangkut kerusakan/kehilangan harta benda warga yang berada dalam 6.000 unit rumah saat air mencapai ketinggian 1 – 2 Meter. Upaya penanggulangan disebutnya telah dilakukan BPBD Kota Medan melalui operasi evakuasi, pendataan serta pemberian bantuan logistik berupa makanan siap saji. “Kondisi terakhir, banjir sudah berangsur surut. Sebagian besar warga telah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing,” terangnya.
Seperti diberitakan www.MartabeSumut.com, pasca-banjir terjadi, air meluap setinggi lutut orang dewasa menggenangi ruas strategis di Medan seperti Jalan SM Raja kawasan Simpang Limun, Jalan Pelajar, Jalan AH Nasution, Jalan Gedung Arca, Jalan AR Rahman Hakim-Sukaramai, Jalan Letda Sujono-Aksara, Jalan Halat, Jalan Gedung Arca, Jalan HM Jhoni, Jalan AH Nasution, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Denai dan Jalan Juanda Medan. Pantauan www.MartabeSumut.com pada salah satu ruas Jalan AH Nasution Medan Johor saat peristiwa terjadi, air meluap dari Sungai Deli ke ruas Jalan Tritura dan Jalan AH Nasution. Khusus di Jalan AH Nasution Gang Permai Kelurahan Medan Johor, puluhan rumah warga yang berada di posisi rendah tergenang air setinggi pinggang orang dewasa. Ratusan warga tampak panik dan sibuk mengamankan rumah sekaligus harta benda masing-masing ke tempat lebih tinggi. Pada sisi lain, rumah warga yang berada di atas, terlihat dipenuhi pengungsi yang terkena banjir. Selaku tetangga, warga yang tidak terkena banjir akhirnya melayani warga yang kena musibah dengan membuat teh manis, kopi bahkan memasak indomie. Ratusan warga Medan Johor pun banyak berkumpul di halaman masjid Al-Musadiqin Medan Johor.
Banjir Paling Parah
Shella (24), warga Jalan AH Nasution Gg Permai Kelurahan Medan Johor, saat dikonfirmasi www.MartabeSumut.com di lokasi mengungkapkan kesedihan mendalam. “Ini banjir paling parah Bang setelah 2 tahun kami tinggal di sini. Mudah-mudahan jam 5 atau jam 6 pagi nanti sudah surut airnya,” harap Shella. Dia merinci, selain rumah orangtuanya, sedikitnya rumah warga lain yang tergenang air berjumlah 40 unit. Menurut Shella, warga yang terkena banjir akan mengungsi sementara waktu ke atas, tempat rumah warga lain yang posisinya lebih tinggi dan tidak terkena banjir. Walau hujan reda, namun Shella menyatakan air sulit surut sebab luapan air Sungai Deli datang dari hilir. “Semoga pemerintah memperhatikan nasib kami ini bang. Hujan rintik-rintik atau deras sebentar saja kami bisa kena luapan air Sungai Deli. Itu artinya ada masalah dengan Sungai Deli atau kenapa ada air kiriman dari hilir. Tolonglah Pemko Medan mencari jalan keluar menangani masalah banjir ini,” tutup Shella berharap. Untuk diketahui, hingga Senin dini hari (19/10/2015), hujan rintik-rintik masih saja turun di Kota Medan walau dengan intensitas kecil. (MS/DEKS/GOL)