MartabeSumut, Medan
Ada hal menarik tatkala terdakwa korupsi Rahudman Harahap menjalani persidangan sebanyak 4 kali di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan. Pasalnya, sejak tanggal 3, 14, 21 dan 23 Mei 2013, pasukan satwa anjing (K-9 Squad) Direktorat Sabhara Poldasu kerap membawa 2 ekor anjing untuk mengawal dan mengantisipasi keadaan.
Kepada MartabeSumut di halaman Pengadilan Tipikor Jalan Pengadilan Medan, Kamis siang (23/5/2013), Briptu Anse, aparat K-9 Squad Direktorat Sabhara Poldasu, mengatakan, sejak sidang I-IV terdakwa korupsi Rahudman Harahap digelar, pihaknya selalu menurunkan 2 ekor anjing untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Briptu Anse menjelaskan, Direktorat Sabhara Poldasu memiliki 7 ekor anjing yang memiliki kemampuan khusus untuk melacak jejak, mencari bahan peledak, mencari Narkoba hingga mengendus pelaku kejahatan. “Anjing jenis Labrader ada 3 ekor, Golden 1 ekor, Belgian 1 ekor, Pitbull 1 ekor dan Dobermen 1 ekor. Ke-7 ekor anjing merupakan jatah Poldasu yang diberikan Mabes Polri,” kata Briptu Anse.
Pengamatan MartabeSumut, kehadiran 2 anjing berpostur tinggi, gemuk dan berwarna hitam, itu tentu saja menjadi perhatian khusus berbagai pihak yang datang ke Pengadilan Tipikor Medan. Masyarakat serius memperhatikan perilaku ke-2 anjing dari jarak 5 Meter. Apalagi tatkala Briptu Anse mengeluarkannya dari kandang mobil dan membiarkan bermain di halaman pengadilan. Saat sidang IV dan 3 sidang sebelumnya digelar, ujar Briptu Anse, Poldasu selalu menurunkan 2 ekor anjing mengantisipasi jejak-jejak kejahatan. Meliputi anjing Dobermen berusia 4 tahun yang dibeli dari Jerman senilai Rp. 84 juta. Kemudian 1 ekor lagi anjing jenis Labrader berusia 2,7 tahun yang dibeli dari Amerika seharga Rp. 76 juta. “Kita punya 5 anjing jantan dan 2 betina. Tugas anjing-anjing itu melacak jejak kejahatan, Narkoba hingga bahan peledak. K-9 Squad sudah menjadi pasukan polisi dunia yang menggunakan stawa anjing,” aku Briptu Anse bangga, sembari menambahkan, ke-7 anjing milik Poldasu itu selalu dirawat baik dengan porsi minum air putih terjadwal serta makan teratur setiap pagi dan malam.
14 Personel K-9 Poldasu
Untuk menjaga sistem dan struktur di kesatuan K-9 Squad Direktorat Sabhara Poldasu, kata Briptu Anse lagi, sebanyak 14 aparat yang bertugas saat ini kerap diberi keterampilan khusus dan pelatihan-pelatihan pemahaman terhadap satwa anjing. “Tahun 2010 saya mendapat pelatihan K-9 di Jakarta selama 2 bulan. Sekarang saya sudah 2 tahun bertugas di unit K-9 Poldasu,” singkap Briptu Anse. Menyinggung sebutan nama K-9 Squad yang terkenal dipakai oleh polisi se-dunia itu, dia membeberkan kalau asalnya diambil dari bahas Latin canine yang bermakna taring. Sementara untuk memberi perintah, Briptu Anse menegaskan memakai bahasa langsung Indonesia dan bahasa Inggris. Mulai dari kata duduk, berdiri, lari, kejar, cari, sit, down atau up. “Dalam memahami anjing kita harus pakai naluri. Sebab anjing memiliki kekuatan perasaan, penciuman kuat dan itu akan semakin kuat bila kita melatihnya terus menerus. Kami bertugas sebagai pengendali dan pawang supaya anjing-anjing semakin kuat mencium jejak-jejak kejahatan, barang bukti Narkoba hingga bahan peledak,” singkapnya.
Lalu, prestasi apa yang sudah ditorehkan ke-7 anjing milik K-9 Squad Poldasu itu? Briptu Anse pun tersenyum kecil. Bagi dia, sudah banyak prestasi yang ditunjukkan ke-7 anjing. Semisal mencari barang bukti Sabu-sabu, Ganja dan Narkoba di Medan. Kemudian ada pula pengungkapan kejahatan atas kasus pembunuhan seorang anak kecil yang terjadi di Kab Deli Serdang beberapa waktu lalu. Pada sisi lain, Briptu Anse kembali memastikan tentang perlunya pemahaman petugas mengenali karakter anjing yang senang akan suhu dingin agar anjing tidak merasa jenuh. “Unik memang kerja kami. Karena kami harus memahami satwa anjing. Biaya makanan dog foodanjing saja mencapai Rp. 50 ribu/hari/anjing. Kita pahami duku sikap anjing supaya mereka patuh perintah kami,” tegas Briptu Anse, sambil mengakui sering digigit anjing-anjing binaannya. (MS/BUD)