www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Ir Doli Sinomba Siregar diusulkan menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI Pusat periode 2020 – 2024. Eks CEO PSMS itu dipaketkan tampil bersama calon Ketua Umum (Ketum) Rahim Soekasah.
Dihubungi www.MartabeSumut.com, Sabtu malam (15/6/2019) melalui saluran telepon, Doli mengatakan, pengusulan dirinya bersama Rahim terungkap melalui kegiatan deklarasi pencalonan Ketum dan Waketum PSSI periode 2020 – 2024, Sabtu (15/6/2019) di Hotel Grand Aston Medan. Dengan mengusung tema “PSSI sebagai alat pemersatu bangsa menuju sepakbola yang bersih dan berprestasi”, Doli mengapresiasi aspirasi insan sepakbola yang memberi dukungan. Menurut politisi Partai Golkar tersebut, kegiatan deklarasi dihadiri para insan sepakbola di Sumut. Mulai jajaran pengurus klub, pelatih hingga wasit. “Saya ditemani Ketua Tim Sukses Pusat Drs Benny Tomasoa dan pemrakarsa acara, Wendry. Sebagai insan sepakbola yang sudah lama berkecimpung, tentu saya menginginkan sepakbola Indonesia lebih maju kedepan,” tegas besan Presiden RI Joko Widodo itu. Doli menjelaskan, dukungan kepada dirinya maju jadi Waketum PSSI Pusat tidak terlepas dari keterpanggilan hati yang ingin sepakbola Indonesia semakin profesional. “Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI akan berlangsung 27 Juli 2019. Tak ada agenda pemilihan Ketum di dalamnya. KLB hanya membahas 3 agenda yaitu melakukan revisi statuta PSSI, revisi kode pemilihan PSSI serta memilih anggota baru Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Pemilihan Ketum/Waketum digelar saat Kongres tahunan pada Januari 2020,” ungkap Doli.
Sejak 2000-2018 Pengurus PSMS
Perlu diketahui, Doli bukanlah nama baru di blantika sepakbola Sumatera Utara terlebih Klub PSMS Medan. Sedari 2000 hingga 2018 Doli telah menjabat pengurus klub kebanggaan Kota Medan tersebut. Beberapa jabatan penting pernah dia duduki diantaranya: CEO PSMS, Direktur Umum PT yang menaungi PSMS serta Bidang Organisasi Klub PSMS. Kini, Doli mencoba masuk sistem elite PSSI Pusat agar bisa berbuat besar dalam mendongkrak prestasi sepakbola Indonesia. “Saya terpanggil mengabdi di sepakbola Indonesia atas dorongan Pak Rahim Soekasah. Saya lihat figurnya tepat membawa sepakbola Indonesia sebagai industri olahraga profesional. Beliau mengerti seluk beluk yang ada karena ikut berkecimpung dan mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia,” akunya. Bagi Doli, sosok Rahim Soekasah merupakan orang jujur dan bersih sehingga pantas didukung jadi Ketum PSSI. Pada sisi lain, Doli mengajak para pemangku kepentingan menghilangkan image negatif dalam industri sepakbola Indonesia. Doli memastikan, sejak awal tidak berambisi menjadi orang nomor satu di PSSI. Makanya lebih memilih Waketum dengan harapan dapat mendampingi Rahim Soekasah pada induk organisasi sepakbola Indonesia. Meski sadar jalannya kelak bisa saja tidak berdampingan (Ketum dan Waketum) saat kongres pemilihan, toh Doli tetap kekeh bertekad menghilangkan asumsi negatif yang selama ini melanda sepakbola Indonesia. Doli pun berjanji akan mengkampanyekan hal-hal yang prinsip dikerjakan agar dipercaya menjabat Waketum PSSI. “Pastinya mewujudkan visi-misi jika terpilih. Menghilangkan stigma negatif di sepakbola kita. Saya bukan ambisi untuk maju, tapi saya merasa prihatin dengan kondisi sepakbola sekarang. Saya lihat Pak Rahim mampu membenahi PSSI,” ujarnya optimis.
Momentum Kedua
Tim Sukses Rahim Soekasah dan Doli Sinomba Siregar, yakni Benny Tomasoa, menambahkan, deklarasi Rahim dan Doli adalah momentum yang kedua dilakukan. Pertama berlangsung di Jakarta pada Mei 2018. Setelah ini, pihaknya berencana menggelar deklarasi lanjutan. Benny menjelaskan, Rahim Soekasah merupakan tokoh sepakbola nasional yang punya kompetensi mengurus sepakbola. Pasalnya, Rahim penah menjadi pengurus klub di era Ligatama, Klub Pelita Jaya serta saat ini di Brisbane Roar yang merupakan klub Liga Australia. “Bahkan Pak Rahim pernah memegang posisi manajer Timnas dan eks Ketua Badan Tim Nasional (BTN),” terang Benny. Untuk menyukseskan Rahim sebagai Ketum PSSI, Benny mengaku tak bisa bekerja sendiri membuat sepakbola Indonesia kembali bersinar. Sebab, selain bukan pekerjaan mudah, dia juga yakin organisasi PSSI yang bersih akan berimplikasi pada kehadiran prestasi. “Kami berharap masukan dari daerah, kawan-kawan hinga senior pendukung,” tutupnya. (MS/BUD)