Alamakjangg, Ketua MK Akil Mochtar Disebut-sebut Ditangkap KPK Karena Suap Sengketa Pilkada Rp.2 M

Bagikan Berita :

MartabeSumut, Jakarta

Satu peristiwa miris kembali terjadi. Kali ini menyangkut dugaan korupsi dan suap Rp. 2 Miliar terkait sengketa Pilkada salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Tak tanggung-tanggung, operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (2/10/2013) sekira pukul 22.00 WIB di Jakarta, menyeret nama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar (AM) yang juga mantan Politisi Partai Golkar.

Kepada wartawan di gedung KPK Jakarta, Kamis dini hari (3/10/2013), Juru Bicara (Jubir) KPK Johan Budi mengatakan, penyidik KPK melakukan operasi tangkap tangan pada pukul 10 malam atas dugaan suap sengketa Pilkada salah satu kab di Provinsi Kalimantan. “KPK menangkap 3 orang di Komplek Widya Candra Jakarta. Diantaranya AM dari lembaga MK, CHN anggota DPR RI dan CN yang diduga pengusaha. Sementara 2 lagi adalah orang daerah namun ditangkap dari salah satu hotel di Jakarta.  Yaitu DH diduga swasta dan BH seorang kepala daerah,” ungkap Johan Budi, seraya menambahkan, Komplek Widya Candra Jakarta adalah kediaman AM.

Menurut Johan Budi, uang yang diamankan penyidik KPK berbentuk dollar Singapura dengan nilai rupiah sekira Rp. 2-3 Miliar. “Semua masih berstatus terperiksa. Penyidik KPK punya waktu 1×24 jam untuk memutuskan status mereka nanti,” akunya. Saat dikejar wartawan inisial AM tersebut, Johan Budi tak bisa mengelak. “Sekarang mungkin AM itu Ketua MK. Penyidik masih mendalami kasus ini,” tegasnya. Mantan Ketua MK Mahfud MD yang diwawancarai salah satu TV swasta nasional, Rabu malam (2/10/2013), sulit mengingkari inisial AM adalah Ketua MK Akil Mochtar. “Setelah menonton TV, saya langsung menelepon Sekjen MK. Dan Sekjen MK meraung-raung memberitahukan kepada saya kalau Ketua MK Akil Mochtar sudah ditangkap KPK,” kata Mahfud MD. Pantauan wartawan MartabeSumut di gedung KPK Jakarta, hingga kini penyidik KPK sudah menahan ke-5 orang yang terkena operasi tangkap tangan itu. Namun wartawan belum berhasil mendapatkan foto langsung kelimanya karena sedang menjalani pemeriksaan intensif di ruang tertutup. Beberapa wartawan media cetak, media online dan elektronik juga tampak ‘menyemut’ memenuhi gedung KPK. (MS/KRISTOFFEL)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here