www.MartabeSumut.com, Medan
Persentasi pembangunan gedung yang ada di Kota Medan masih saja mengalami banyak persoalan dan dampak negatif pada bidang tata kota. Sehingga muncul beragam masalah bahkan efek domino seperti banjir, situs sejarah terbengkalai hingga gagal paham memaknai ruang terbuka hijau.
Ahli lanskap dan perkotaan Universitas Panca Budi Medan, Mangunsadi, kepada www.MartabeSumut.com,Rabu siang (15/5/2019) meyakini, kondisi itu terjadi akibat Pemerintah Kota Medan tidak mengajak para ahli untuk berdiskusi membahas perkotaan. “Tata kota ini harus melibatkan tenaga ahli. Banyak kok ahli di Kota Medan. Kalaupun ada yang dilibatkan, mereka orang-orang dekat. Bukan yang ahli betul,” ungkap Mangunsadi.
Dia pun mencontohkan banjir yang kerap jadi langganan di Kota Medan saat hujan turun beberapa menit saja. Padahal, sudah berulang kali Pemerintah Kota Medan melakukan pengorekan drainase. Sebagai ahli, Mangunsadi menyarankan pembangunan situ atau waduk buatan yang berada diantara kanal Marendal dengan Sungai Deli. Situ tersebutlah yang nantinya mengontrol debit air sesuai rancangan yang sebenarnya sudah diperhitungkan. “Namun, gagasan tersebut sebatas abstrak,” sindirnya.
Oleh sebab itu, dia berpesan agar pemerintah Kota Medan mulai berani membuka diri menerima kehadiran para tenaga ahli. Tujuannya untuk menjadikan Kota Medan sebagai kota Metropolitan yang jauh lebih baik. (MS/PRASETIYO)