Wakil Rakyat Tak Ditempat, Satpam dan Demonstran Nyaris Saling Sikat

Bagikan Berita :

MartabeSumut, Medan

Gara-gara tidak ada satupun anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) berada di tempat menerima aspirasi demonstran, puluhan pengunjukrasa nyaris saling sikat dengan Satuan Pengaman (Satpam) internal DPRDSU, Kamis siang (30/5/2013).

Pantauan MartabeSumut di gedung DPRDSU Jalan Imam Bonjol Nomor 5 Medan, massa berbendera Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (ABEM) se-Kota Medan itu tiba sekira pukul 13.05 WIB. Mereka langsung memasuki halaman DPRSU dan berkumpul di depan pintu masuk. Sambil memajang spanduk, poster dan karton-karton bertuliskan kata-kata kecaman terhadap Gubsu Gatot Pujo Nugroho, ST, demonstran meneriakkan kalimat kekesalan terkait penyaluran dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) yang dinilai banyak penyimpangan. “Tangkap tukang suap, tangkap koruptor, tangkap pejabat dan kepala daerah yang suka memberi grativikasi. Dana BDB bukan untuk kepentingan Gatot Pujo Nugroho,” teriak pengunjukrasa.

Dana BDB untuk Pemerataan Pembangunan

Juru bicara ABEM, Azrul H, dalam orasinya mengatakan, dana BDB bertujuan untuk memberikan pemerataan pembangunan di 33 kab/kota se-Sumut. Namun kenyataannya, kata dia, penyaluran jumlah dana BDB selalu terindikasi bermuatan rekayasa serta bernuansa korupsi. Masih berdasarkan pengamatan MartabeSumut, setelah puas berorasi selama 10 menit, massa mulai berteriak-teriak memanggil anggota DPRDSU. Tapi tak satupun anggota DPRDSU yang keluar menerima aspirasi pengunjukrasa. “Mana semua anggota Dewan, mana semua wakil rakyat Sumut itu. Kenapa tidak ada yang menampung aspirasi kami,” cetus Azrul dengan nada tinggi, melalui TOA pengeras suara. Merasa tak ada tanda-tanda kehadiran anggota Dewan, massa yang awalnya berdiri di halaman mulai meringsek maju ke pintu masuk. Belasan petugas Satpam tidak diam saja. Mereka mulai bergandengan tangan merapatkan barisan dan membuat barikade pembatas. Sementara beberapa polisi juga tampak mengawasi kondisi. Puluhan demonstran semakin beringas maju dan saling dorong pun tidak terelakkan. Salah satu demonstran sempat hampir terpental jatuh akibat dorong-dorongan tersebut. Dia menyatakan dirinya telah dipukul oleh salah satu petugas Satpam. Kondisi yang semakin panas akhirnya membuat belasan polisi mengambil barikade pembatas di depan barisan Satpam. Massa pun mulai mundur secara perlahan.

Tiga Tuntutan Soal Dana BDB

Setelah kondisi mulai kondusif, Azrul pun membacakan 3 tuntutan di hadapan polisi yang melapis barikade Satpam. Diantaranya; meminta penegak hukum memeriksa dan menahan Gubsu Gatot Pujo Nugroho terkait penyaluran dana BDB di Sumut, memeriksa dan menahan seluruh pejabat/kepala daerah yang menerima dana BDB tidak rasional serta memeriksa kas Pemprovsu saat menyalurkan dana BDB karena terindikasi mengirimkan uang ke rekening pribadi pejabat/kepala daerah. “Mana anggota DPRDSU, kemana saja mereka? Dengarkan 3 tuntutan kami ini wakil rakyat yang terhormat,” cetus Azrul. Puluhan pengunjukrasa akhirnya membubarkan diri sekira pukul 13.50 WIB sambil terus mengumpat anggota Dewan yang tidak berada di tempat. “Digaji mahal-mahal, tapi malas menerima aspirasi masyarakat. Wakil rakyat macam apa itu,” sesal demonstran, sembari meninggalkan gedung Dewan.

Aksi Massa MDAMAKSU

Sebelumnya, pada pukul 12.15 WIB, sekira 20 orang demonstran mengatasnamakan Markas Daerah Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi Sumatera Utara (MDAMAKSU) telah berunjukrasa di kantor DPRDSU. Koordinator Lapangan Zulkarnain Nasution menyerukan tuntutan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntaskan kasus bail out Bank Century. “Sampai saat ini kasus masih jalan ditempat karena KPK terkesan tidak berani mengungkap dugaan keterlibatan penguasa,” katanya. Massa juga menyesalkan kehadiran Humas DPRDSU Rospita Pandiangan karena tanpa kehadiran anggota DPRDSU. Usai berorasi, pengunjukrasa menggelar aksi teatrikal di depan pintu masuk DPRDSU sebagai bentuk kekecewaan terhadap KPK yang dianggap banci menyelesaikan kasus Bank Century. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here