www.MartabeSumut.com, Medan
Perkembangan kasus dosen HS sang predator seksual dengan korban D, mahasiswinya sendiri di jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), belum kunjung jelas. Hingga kini pihak USU mengaku masih menunggu laporan langsung dari korban. Sedangkan Women Crisis Centre Sinceritas-Pesada (WCC-SP) mengherankan sikap pimpinan USU yang tidak merespon 2 surat mereka.
Kepala Kantor Humas dan Protokoler USU, Elvi Sumanti ST, MHum, ketika dikonfirmasi www.MartabeSumut.com, Rabu sore (12/6/2019), mengatakan, USU sangat concern dengan masalah dosen HS. Dia menerangkan, kasus dosen HS menjadi perhatian serius pihak USU. Bahkan pimpinan USU terus melakukan upaya membangun komunikasi terhadap korban dari HS. Namun Elvi menyayangkan korban D maupun pihak pendamping tidak memberikan respon. “Sudah beberapa hari ini kami mencoba menghubungi pihak korban tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” aku Elvi, melalui aplikasi pesan WhatsApp.
WCC-SP Bantah Humas USU
Terpisah, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasiKoordinator WCC-SP, Dina Lumbantobing. Keterangan Elvi pun langsung dibantahnya. Malah aktivis perempuan itu mempertanyakan korban mana yang telah dihubungi oleh pihak USU untuk berkomunikasi. “Kan banyak korban, tanya aja korban yang mana,” heran Dina.
Sebagai kuasa hukum yang mendampingi korban D, Dina sangat geram dan tidak mau banyak berkomentar. Sebab dia dan tim sudah 2 kali melayangkan surat laporan resmi ke pihak USU yang dikirimkan pada hari Selasa 12 Maret dan 28 Mei tahun 2019. Namun hasilnya disebut Dina sangat mengecewakan. Surat-surat tersebut tidak direspon USU sampai sekarang. “No Comment. Sudah terlalu banyak kami bicara. Tapi USU belum memberi tanggapan ke kami selaku pendamping dan kuasa hukum korban. Secara hukum, kami yang mewakili korban. kenapa 2 surat kami tidak ditanggapi USU ? Thats it,” sindir Dina dengan nada tinggi. (MS/PRASETIYO)
