MartabeSumut, Medan
Lima Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) terbukti tidak disiplin jadwal alias jam karet saat menghadiri Paripurna DPRDSU beragenda penyampaian visi-misi dan program, Senin (18/2/2013). Hal yang terkesan sepele, tapi sebenarnya cermin sangat prinsip sejak dini dari sikap seorang calon pemimpin. Bukan apa-apa, tak satupun Cagubsu itu datang sebelum pukul 09.00 WIB.
Mengacu undangan yang disebarkan Sekretariat DPRDSU, jadwal Paripurna tercantum pukul 09.00 WIB. Tapi entah kenapa, pimpinan DPRDSU yang telah duduk di meja sidang belum juga memulai rapat sampai pukul 10.00 WIB atau sudah molor 1 jam. Berdasarkan pantauan MartabeSumut di gedung Dewan, ketidakdisiplinan 5 Cagubsu jelas terlihat karena semuanya hadir justru di atas jam 09.00 WIB.
Nih Waktu Molor Semua Cagubsu
Cagubsu yang pertama sampai ke gedung Dewan adalah Effendi MS Simbolon. Effendi tiba pukul 09.05 WIB dengan mengendarai Toyota Alphard warna hitam pelat BK 1 ES. Cagubsu yang diusung PDIP ini datang bersama istri dan beberapa staf. Sementara Cagubsu Gus Irawan tiba bersama istri pukul 09.20 WIB dengan mengendarai Kijang Innova warna hitam. Selanjutnya Cagubsu Chairuman Harahap turun dari Toyota Alphard hitam pelat B 1800 SRF pukul 09.26 WIB, didampingi beberapa ajudan. Sedangkan pasangan Gatot Pujo Nugroho dan HT Erry Nuradi tiba pukul 09.40 WIB. Keduanya turun dari mobil Kijang Innova hitam pelat BK 1331 NS. Terakhir Cagubsu Amri Tambunan yang lebih tergolong ‘wah’. Dengan ‘gagah berani’ baru muncul di ruang Paripurna pada pukul 10.15 WIB.
Itulah fakta miris yang tertangkap saat ke-5 Cagubsu memulai penyampaian visi misi di Paripurna DPRDSU. Sikap tidak disiplin itu pula yang dipertontonkan ke-5 Cagubsu tatkala mengawali masa kampanye 18 Februari 2013 dan akan berakhir 3 Maret 2013. Artinya, berdasarkan realita di atas, andaikan saja salah satu dari ke-5 Cagubsu itu terpilih nanti dan suatu ketika dibutuhkan rakyat Sumut pukul 09.00 WIB karena satu peristiwa menyangkut keselamatan ribuan masyarakat, maka sosok Gubsu yang hadir dipastikan telat muncul atau datang sesuka hati, untuk selanjutnya mengakibatkan korban jiwa jatuh terlebih dahulu.
Banyak yang Sinis
Banyak pihak langsung sinis mengetahui ketidakdisiplinan kehadiran Cagubsu, khususnya Amri Tambunan. “Belum jadi Gubsu saja sudah seenaknya tidak disiplin. Dia sama sekali tidak menghargai publik yang sudah hadir. Harusnya pimpinan DPRDSU konsisten dan tegas memulai jam 09.00 WIB sesuai jadwal undangan. Kalo ada yang terlambat, biarkan saja mereka menyesuaikan, bukan malah menunggu yang tidak disiplin,” cetus salah satu undangan SKPD Provsu dengan nada pelan, di ruang Paripurna. Informasi dihimpun MartabeSumut dari salah satu anggota DPRDSU yang enggan disebut namanya, membeberkan, pola-pola sikap pejabat dan birokrat di daerah Sumut maupun Indonesia masih suka mengedepankan gaya feodalisme. Dia menjelaskan, bisa dipastikan kalau ke-5 Cagubsu sudah memulai sikap eksklusiv dengan menampakkan tabiat suka ditunggu-tunggu. “Mereka pasti punya ‘kaki’ di DPRDSU yang sudah lebih dulu hadir memantau keadaan. Ketika sang ‘kaki’ memberitahukan belum ada satupun Cagubsu yang hadir, maka Cagubsu yang bertanya akan memutar-mutar mobil di dekat gedung DPRDSU untuk standby menunggu Cagubsu lain masuk. Atau dia akan bertanya lagi berapa banyak undangan yang telah hadir di ruang Paripurna. Jadi jadwal waktu yang tertera di undangan itu hanya formalitas bagi ke-5 Cagubsu,” sindirnya. (MS/BUD)