www.MartabeSumut.com, Medan
Sebanyak 25 orang pejabat struktural esselon III dan IV di lingkungan Pemko Medan dilantik oleh Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution, MSi, MH, pada Senin (13/5/2019) di ruang rapat III Balai Kota Medan. Menanggapi pelantikan tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) H Syamsul Qodri Marpaung, Lc, angkat suara. Sebagai masyarakat yang sehari-hari beraktivitas di Kota Medan, Syamsul Qodri pun mengingatkan ke-25 pejabat esselon III dan IV bisa menjalankan tugas secara maksimal khususnya mewujudkan pelayanan publik. Syamsul Qodri juga menyindir buruknya tata ruang kota Medan yang berdampak pada ancaman banjir dan predikat kota terjorok se-Indonesia tahun 2019.
Ditemui www.MartabeSumut.com di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa siang (14/5/2019), Syamsul Qodri mengatakan, pelantikan pejabat patut dimaknai sebagai momentum strategis dalam pemberian amanah yang bertujuan meningkatkan kinerja organisasi pemerintah secara struktural dan fungsional. Menurut politisi PKS itu, momentum pelantikan harus diaktualisasikan 25 pejabat Pemko Medan melalui peran optimal pelayanan pada semua urusan masyarakat. “Saya ucapkan selamat buat 25 pejabat Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Pemko Medan. Saya berharap jabatan yang diemban dipandang sebagai titipan. Kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Makanya, laksanakan tugas dengan jujur, adil dan penuh pelayanan kepada warga negara. Tolong jaga integritas,” tegas Syamsul Qodri.
Medan Juara I Kota Terjorok
Legislator asal Dapil Sumut V Kab Asahan, Kota Tanjungbalai dan Kab Batubara ini mengingatkan, Kota Medan adalah ibukota provinsi yang menjadi barometer untuk melihat wilayah Sumut secara umum. Artinya, terang Syamsul Qodri lagi, situasi Medan hanya akan terlihat baik tatkala para pejabat publik konsisten menjalankan tupoksi masing-masing. Wakil Ketua Komisi E DPRDSU membidangi Kesra itu mencontohkan, semrawutnya tata kota dan joroknya lingkungan di Medan merupakan fakta miris yang sulit dibantah. “14 Januari 2019 lalu Medan mendapat predikat kota terjorok se-Indonesia dari Kementerian LH. Dimana pejabat Pemko Medan sehingga kota ini juara I paling kotor,” sindir Syamsul Qodri bertanya. Pada sisi lain, tata ruang Kota Medan yang acak-acakan masih saja menjadi pemandangan tak nyaman setiap hari. Bagi dia, ketika melintasi ruas jalan-jalan protokol bahkan kawasan ring-road di Kota Medan, kemacetan parah selalu terjadi akibat tata ruang kota yang amburadul. Syamsul Qodri memastikan, 2 masalah seputar lingkungan dan tata ruang kota tersebut menjadi persoalan klasik yang kerap diabaikan Pemko Medan sampai sekarang. “Dampaknya luar biasa loh. Hujan sebentar saja Medan sudah banjir. Mau sampai kapan ? Padahal hampir tiap tahun pejabat berganti namun masalah tak tuntas ditangani,” herannya. Oleh sebab itu, semenjak dini, Syamsul Qodri mengajak Walikota Medan, Wakil Walikota Medan serta seluruh pejabat OPD serius merefleksi diri dan institusi. Kemudian memperbaiki kinerja dengan landasan mewujudkan kualitas pelayanan publik. Bila sedari awal pejabat menyadari fungsi sebagai pelayan publik tanpa pamrih, Syamsul Qodri meyakini tak bakal muncul praktik KKN, kompromi bahkan pembiaran pelanggaran aturan yang berdampak negatif pada masyarakat, estetika kota hingga percepatan pembangunan.(MS/BUD)