
www.MartabeSumut.com, Padang
Demi menyiapkan pemilih pemula cerdas yang mampu mengantisipasi praktik politik identitas, Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW KAMMI) dan Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPR) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Diskusi Publik, Selasa (20/12/2022) di Restoran Cisangkuy Jalan Hamka Kota Padang Sumbar.
BACA LAGI: Oknum Lapas Binjai Cabuli Gadis, Kadiv Pas Kemenkumham Sumut: ASN itu Ditindak Tegas !
BACA LAGI: Jaksa Agung Perintahkan Berantas Mafia Pupuk, Politisi Hanura Sindir KDh di Sumut Jangan Diam
BACA LAGI: PT Dirga Surya Habiskan Rp 9,6 M Beli Mesin Gabah, Zeira Salim Heran Bisnis Hotel jadi Pertanian
BACA LAGI: Antisipasi Maraknya Pekerja Migran Indonesia yang Ilegal
BACA LAGI: Lapas & Rutan di Sumut Over-Capacity 258 Persen
BACA LAGI: Hari Lahir Pancasila, Ketua DPRDSU: Momentum Sakral Mengaktualisasikan Peran Hadapi Tantangan Bangsa
BACA LAGI: Komisi D DPRDSU Soroti Proyek Jalan-Jembatan Rp. 2,7 T, Kadis BMBK Sumut Ajak Publik Mengawasi
BACA LAGI: Anggota DPRDSU Gandhi Siregar Miris Amati Jalan Nasional di Sumut Banyak Berlubang
BACA LAGI: Rencana Pegawai Honor Tirtanadi Sumut jadi Outsourcing, DPRDSU Ingatkan Persoalan Baru
BACA LAGI: Jelang Natal Terjadi Bom Bunuh Diri di Bandung, Ketua DPRDSU: Negara Masih Dihadapkan Radikalisme
BACA LAGI: Reses 24-30 November, Anggota DPRDSU Irwan Simamora Sentil Kehadiran OPD Sumut
Kepada www.MartabeSumut.com, Rabu siang (21/12/2022), Ketua PW KAMMI Sumbar Syukron Novri mengatakan, diskusi membahas topik tentang “Menyiapkan Pemilih Pemula Cerdas Mengantisipasi Politik Identitas saat Pemilu 2024“. Melalui saluran telepon dari Kota Padang, Novri menginformasikan peserta diskusi sebanyak 100 orang. Terdiri dari kader KAMMI Sumbar, BEM, aktivis pemuda serta perwakilan kampus di Kota Padang. Dia menyebut, kegiatan diskusi menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya Izwaryani, SAg (Komisioner KPU Sumbar), Drs Syahlaluddin (Kabid Politik Dalam Negeri Kesbangpol Sumbar), Muhammad Rayhan (Sekretaris DPD PAN Kota Padang), Reido Deskumar, ST (PKS Muda Sumbar) dan Romi Siska Putra, MSi (Pengamat Sosial Politik Sumbar).
BACA LAGI: Sampaikan 5 Sikap, FP-Hanura DPRDSU Ingatkan Kesetaraan Gender dalam Struktur Pemprovsu
BACA LAGI: Waspadalah, Scammer “Bank Mandiri Care” Beraksi, Nasabah Bank Mandiri Medan Nyaris Tertipu
BACA LAGI: Usir Pengacara Saat RDP, Komisi C DPRDSU Zeira Salim Selidiki Aset AIJ
Politik Identitas Picu Perpecahan
Menurut Novri, intinya semua pembicara sepakat bahwa politik identitas dapat memicu perpecahan dan merusak tatanan sosial masyarakat. Wajib dihindarkan tatkala agenda politik dijalankan para elite. “Narasumber mengingatkan pendidikan politik sangat penting buat generasi muda. Sehingga tetap melek memahami geliat politik. Jangan bersikap tidak mau tahu atau apriori terhadap aktivitas menyangkut politik,” ungkap Novri.
BACA LAGI: Ranperda P-APBD Sumut 2022, Ketua FP-Demokrat DPRDSU Tondi Roni Tua Tolak Kenaikan Harga BBM
BACA LAGI: Ini 14 Pasal Krusial Masuk RUU KUHP
BACA LAGI: Menkeu Cemaskan El Nino Ancam Pertanian 2023, Ketua Aspatan: KDh di Sumut Gencarkan Diversifikasi
BACA LAGI: Soal Revisi UU Sisdiknas, Ketua Komisi E DPRDSU Syamsul Qamar: Jangan Kerdilkan Guru PAUD !
2019 Kuat Politik Identitas & Polarisasi
Nah, ketika diskusi berlangsung, Novri pun membeberkan berbagai pemikiran berkembang dari sebagian narasumber. Salah satunya Kabid Politik Dalam Negeri Kesbangpol Sumbar Drs Syahlaluddin. Syahlaluddin berbicara soal kesiapan Pemerintah Daerah Sumbar menyambut Pemilu serentak 2024. “Sudah mulai dilakukan rapat koordinasi bersama penyelenggara Pemilu. Politik identitas dan polarisasi cukup kuat terjadi saat Pemilu serentak 2019. Semoga tidak terulang pada Pemilu dan Pilpres 2024,” kata Syahlaluddin, seperti dikutip Novri. Seharusnya, terang Syahlaluddin, pesta demokrasi dijadikan ajang mengadu ide/gagasan untuk kebaikan bangsa sekaligus menghasilkan pemimpin terbaik kedepan. “Bukan harapan kita Pemilu jusru membuat polarisasi kuat di tengah masyarakat. Apalagi “menanam” biji-biji perpecahan atau konflik berbaur SARA,” ingat Syahlaluddin.
BACA LAGI: Sumut Identik Judi & Narkoba, 2 Ketua Fraksi DPRDSU Imbau Kapoldasu Responsif
BACA LAGI: Siantar & Simalungun Butuh Pupuk Bersubsidi, Anggota DPRDSU Partogi Sirait: Pemprovsu Bantu Petani !
Politik Identitas Pemicu Runtuhnya Persatuan NKRI
Sementara PKS Muda Sumbar Reido Deskumar berpendapat, politik identitas cenderung disikapi pro-kontra di kalangan masyarakat. Pasalnya, semangat persatuan mendukung kelompok sama merupakan naluri manusia yang muncul dengan sendirinya. “Tidak dapat dihindarkan,” ucap Reido. Kendati demikian, politik identitas yang bertujuan memicu runtuhnya persatuan kesatuan NKRI, menghasut untuk membenci perbedaan dan menggelorakan konflik SARA, disebutnya sesuatu yang harus dihindarkan kontestan politik. Reido meyakini, pola-pola tersebut akan berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat pasca-Pemilu selesai. “Marilah kita bersama-sama menyampaikan narasi positif. Menjual gagasan terbaik agar masyarakat memperoleh pilihan-pilihan terbaik. Kita patut dewasa menyikapi masalah politik identitas supaya tidak dipakai sebagai alat memecah belah bangsa dan negara,” tegasnya.
BACA LAGI: Wujudkan Swasembada Daging di Sumut, FP-Hanura DPRDSU Setujui Ranperda Pengawasan Lalulintas Hewan
BACA LAGI: Sekretaris FN-DPRDSU Imbau Gubsu Evaluasi PT PSU & Audit Perumda Tirtanadi Sumut
Hentikan Polarisasi Pemilu 2019 Saat Pemilu 2024
Sedangkan Sekretaris DPD PAN Kota Padang Muhammad Rayhan menyerukan publik menempatkan politik sesuai tempatnya. Jangan sampai polarisasi Pemilu 2019 diterapkan saat Pemilu 2024. Rayhan memastikan, hingga kini masyarakat merasakan konflik (polarisasi) sangat deras. Masih terasa dari fakta kericuhan-kericuhan terbuks maupun konflik di media sosial. Padahal para elite politik telah move-on. Partai politik diimbaunya berani berinvestasi pada bidang riset/pengetahuan. Karena kalau dilihat sekarang, Rayhan menilai banyak anggota DPR lebih suka menyalurkan dana pokok-pokok pikiran (Pokir) ke hal-hal bersifat real. “Bisa dilihat langsung seperti betonisasi jalan warga dan irigasi. Kan masyarakat juga butuh pendidikan yang dapat memacu peningkatan pengetahuan berpolitik. Ada baiknya anggota Dewan mengalokasikan sebagian dana Pokirnya untuk concern terhadap peningkatan pendidikan rakyat,” usul Rayhan.
BACA LAGI: Ketua Komisi A DPRDSU Andri Alfisah Ingatkan Gubsu Jangan Buat Klaster Penerima Hibah Rumah Ibadah
BACA LAGI: Kasus Tanah Paling Tinggi, Kadiv Yankumham: Tahun 2022 Ada 60 Kasus Pelanggaran HAM di Sumut
BACA LAGI: Realisasi Pajak Air Permukaan Rendah, Komisi C DPRDSU HM Subandi Resah
BACA LAGI: Politisi Hanura Dukung PPKS/RISPA Pertahankan Habitat Tanah & Sawit di Indonesia dengan Pupuk Kompos
BACA LAGI: Tinjau Proyek APBD Sumut 2021 di Karo, DPRDSU Sesalkan Pengadaan Cold-Storage Seolah Milik Pribadi
BACA LAGI: OPD Bolos Tinjau Proyek APBD 2021, Tim Kunker DPRDSU Dapil Sumut 7: Gubsu Evaluasi !
Partai Politik Diminta Cerdaskan Berpolitik
Pemikiran berikutnya dilontarkan Pengamat Sosial Politik Romi Siska Putra. Bagi Romi, diperlukan pencerdasan dalam berpolitik. Romi meminta Partai Politik memberikan andil besar terhadap pencerdasan berpolitik. Khusus pemilih pemula yang melek media elektronik namun tidak politik, Romi menyarankan dilakukan upaya-upaya terintegrasi. Targetnya supaya suguhan-suguhan info tidak benar tentang politik bisa disaring. “Media sosial sudah jadi sarana paling efektif berkampanye politik. Seharusnya kontestan politik memanfaatkan media sosial untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Bukan malah ikut-ikutan memantik informasi hoaks bahkan menyuburkan buzzer politik yang membuat polarisasi semakin deras,” cetusnya.
BACA LAGI: Anggota DPRDSU Irwan Simamora: investasi ke Sumut Harus Jamin Sustainibilitas Lingkungan
BACA LAGI: 73,3 % WBP di Sumut Kasus Narkotika, Restorative Justice Antisipasi Lapas Over Kapasitas.
BACA LAGI: Penuhi Amanat AD/ART, Rapat Anggota Sahkan Pengurus KAJI Unit DPRD Sumut Masa Bakti 2022-2027
BACA LAGI: HUT ke-5 KAJI DPRD Sumut dengan 100 Anak Panti, Baskami & Zeira: Gelar Terus Aksi Sosial
VIDIO: HUT ke-5 Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut bersama 100 anak yatim piatu Panti Asuhan LKSA Bala Keselamatan Jalan Samanhudi No 27 Medan, Jumat (28/1/2022).
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650
Kenali Profile Kontestan yang Dipilih
Beragam pertanyaan menarik muncul dari peserta terhadap semua narasumber. Sehingga sesi diskusi berjalan semakin hangat. Para peserta antusias mendengar jawaban narasumber. Diskusi akhirnya ditutup dengan pemaparan Izwaryani selaku Komisioner KPU Sumbar. Izwaryani mendorong pemilih pemula mengenali profile atau sepak terjang kontestan yang bakal dipilih. Siapa yang dipilih kelak, ujar Izwaryani, menyangkut hajat hidup orang banyak untuk beberapa tahun. “Ketika salah pilih dan ikut-ikutan memilih hanya karena diberikan sedikit uang, niscaya berpotensi tidak mendapat pemimpin terbaik selama 5 tahun,” simpul Izwaryani, sembari mengajak seluruh peserta diskusi ikut andil menyukseskan Pemilu 2024 dengan mendaftar sebagai badan Adhoc Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat kelurahan/desa yang sedang dibuka KPU. (MS/DEKS)